TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Begini Cara Kerja Lane Keeping Assist pada Mobil 

Berkendara jadi lebih aman

Fitur lane keeping assist pada mobil (wapcar.my)

Intinya Sih...

  • Teknologi Lane Keeping Assist meningkatkan keselamatan pengendara dengan otomatis mencegah kendaraan menyimpang dari jalur.
  • Fungsi kamera mendeteksi marka jalan dan sistem komputer memproses informasi untuk mengambil alih kemudi jika diperlukan.
  • Kinerja sistem dipengaruhi kecepatan mobil, kondisi jalan, dan perlu pemeliharaan rutin untuk optimalitasnya.

Teknologi dalam industri otomotif terus berkembang, memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan keselamatan pengendara dan penumpang di jalan raya. Salah satu inovasi yang semakin umum ditemui pada mobil-mobil modern adalah Lane Keeping Assist (LKA), sebuah fitur yang dirancang untuk membantu pengemudi tetap berada di jalur yang benar saat berkendara.

Fitur ini bisa menjadi sangat penting, terutama dalam kondisi ketika konsentrasi pengemudi menurun atau ketika ada gangguan di jalan. Dengan fitur Lane Keeping Assist, mobil dapat secara otomatis menyesuaikan arah kemudi untuk mencegah kendaraan menyimpang dari jalur. Teknologi ini mampu menambah kenyamanan, serta meningkatkan keamanan secara signifikan.

1. Mendeteksi jalur dengan kamera

Tahap pertama adalah pendeteksian jalur. Fitur ini bekerja menggunakan kamera yang biasanya terletak di bagian depan mobil, tepat di belakang kaca spion tengah. Kamera ini bertugas mendeteksi marka jalan yang ada di permukaan aspal, seperti garis putih atau kuning yang membatasi jalur.

Kamera ini akan terus beroperasi untuk mengirimkan gambar ke sistem komputer di dalam mobil. Dengan bantuan algoritma yang canggih, sistem ini mampu mengenali bentuk, warna, dan pola marka jalan. Jika mobil mulai mendekati atau melewati marka tanpa adanya sinyal dari pengemudi, sistem ini akan memberikan peringatan awal kepada pengemudi, misalnya melalui getaran pada setir atau peringatan visual di layar dashboard.

2. Proses pengambilan keputusan oleh sistem komputer

Setelah kamera mendeteksi bahwa mobil berada terlalu dekat dengan marka jalan, sistem Lane Keeping Assist akan memproses informasi ini dan memutuskan tindakan yang harus diambil. Proses ini melibatkan penghitungan yang cepat dan akurat untuk menentukan apakah mobil masih berada dalam jalurnya atau sudah melewati batas yang aman.

Sistem komputer di mobil kemudian menganalisis data tersebut dalam hitungan milidetik. Jika ditemukan bahwa mobil berpotensi keluar dari jalur, sistem akan memutuskan untuk memberikan bantuan kemudi. Namun, sebelum tindakan ini diambil, sistem akan memastikan bahwa pergerakan mobil tidak disebabkan oleh tindakan pengemudi yang disengaja, seperti berpindah jalur dengan memberi sinyal terlebih dahulu. 

Baca Juga: 7 Mobil Terbang yang Pernah Dibuat di Masa Lalu, Ada Nama Henry Ford

3. Intervensi otomatis pada kemudi

Jika sistem memutuskan bahwa mobil perlu koreksi, maka Lane Keeping Assist akan secara otomatis mengambil alih kemudi untuk mengembalikan kendaraan ke jalurnya. Ini dilakukan dengan cara memberikan sedikit torsi pada roda kemudi, yang akan mengarahkan mobil kembali ke tengah jalur yang benar. Proses ini berlangsung secara halus sehingga pengemudi hampir tidak merasakan adanya intervensi dari sistem.

Intervensi ini hanya berlangsung selama beberapa detik dan cukup untuk memastikan mobil tetap berada di jalur yang aman. Setelah koreksi dilakukan, sistem akan kembali menyerahkan kontrol penuh kepada pengemudi. Namun, jika pengemudi tetap tidak merespons, sistem mungkin akan mengulang intervensi atau bahkan mengaktifkan fitur keselamatan lainnya, seperti Lane Departure Warning untuk memberikan peringatan yang lebih tegas.

4. Pengaruh kecepatan dan kondisi jalan

Cara kerja Lane Keeping Assist juga sangat dipengaruhi oleh kecepatan mobil dan kondisi jalan. Pada kecepatan tinggi, sistem ini bekerja lebih agresif dalam melakukan koreksi untuk memastikan mobil tetap stabil di jalurnya. Di sisi lain, pada kecepatan rendah, intervensi sistem cenderung lebih lembut dan lebih jarang dilakukan, karena risiko keluar jalur lebih kecil.

Kondisi jalan juga menjadi faktor penting dalam kerja sistem ini. Lane Keeping Assist lebih efektif bekerja pada jalan raya dengan marka yang jelas dan kondisi aspal yang baik. Namun, pada jalan yang berlubang, basah, atau tidak memiliki marka yang jelas, kinerja sistem ini bisa terganggu. Beberapa sistem Lane Keeping Assist  modern kini telah dilengkapi dengan sensor tambahan untuk meningkatkan akurasi pada kondisi jalan yang kurang ideal.

Verified Writer

Rivai

Jadilah inspirasiku

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya