TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perbedaan Kode Lampu Sein di Jawa dan Sumatera, Jangan Sampai Keliru!

Sering digunakan pengendara truk dan bus

ilustrasi lampu belakang mobil (pixabay.com/Ulleo)

Lampu sein merupakan salah satu komponen mobil yang memiliki peran sangat vital. Biasanya, lampu sein digunakan di persimpangan atau tikungan untuk memberikan tanda kepada pengguna jalan bahwa pengendara akan berbelok sesuai arah yang ditunjukkan oleh lampu sein yang menyala.

Namun, pernahkah kalian melihat pengendara mobil terutama truk atau bus, menggunakan lampu sein saat sedang melaju di jalanan yang lurus? Eh, jangan bingung dulu! Ini bukan ulah supir yang lagi iseng, tapi ternyata ada arti dibaliknya.

Dan yang bikin unik, tiap daerah di Indonesia memiliki arti yang berbeda-beda termasuk di Jawa dan Sumatera. Biar nggak bingung sama kode sein pengendara mobil pas lagi di jalan, yuk, langsung simak poin-poin di bawah ini!

Baca Juga: Penyebab Mika Lampu Mobil Kusam dan Menguning, Karena Hal Sepele

1. Kode lampu sein di jawa dan sekitarnya

ilustrasi jalanan saat jam sibuk (unsplash.com/rafael atantya)

Penggunaan lampu sein yang berbeda ternyata memiliki kode atau tanda tersendiri terutama bagi supir truk dan bus di pulau jawa dan sekitarnya.

Jika kamu melihat mobil dengan lampu sein kanan menyala tanpa adanya tikungan atau persimpangan di sekitar, itu artinya kamu diizinkan untuk mendahului mobil tersebut. Hal ini juga berarti bahwasanya lajur sebelah kanan aman dari kendaraan dan kondisi jalan juga memungkinkan untuk menyalip.

Sebaliknya, jika ada mobil dengan lampu sein kiri menyala tanpa adanya tikungan atau persimpangan, itu berarti pengendara ingin memberitahu bahwa jalur sebelah kanan tidak aman untuk menyalip.

Kemungkinan ada kendaraan dari arah berlawanan atau kondisi jalanan tidak memungkinkan untuk melakukannya. Ingatlah hal ini terutama saat kamu berkendara di malam hari.

2. Kode lampu sein di sumatera dan sekitarnya

ilustrasi menyalip truk (pixabay.com/markusspiske)

Penggunaan lampu sein di Pulau Sumatera dan sekitarnya memiliki makna yang berlawanan dengan di Pulau Jawa.

Khusus di Pulau Sumatera, lampu sein sebelah kanan menunjukkan kepada pengendara di belakangnya untuk sebaiknya tidak menyalip. Hal ini disebabkan oleh adanya pengendara lain dari arah berlawanan atau kondisi jalan yang tidak memungkinkan untuk dilakukan penyalipan.

Sebaliknya, jika kamu menemui pengendara yang menggunakan lampu sein sebelah kiri saat jalanan lurus, itu menandakan bahwa kondisi jalanan memungkinkan untuk melakukan penyalipan terhadap mobil tersebut.

Sebaiknya, jika kamu berniat menyalip kendaraan tersebut, segeralah lakukan karena kondisi jalanan bisa berubah sewaktu-waktu. Ingatlah untuk selalu memperhatikan situasi di jalan agar dapat memantau dengan pasti kondisinya sehingga kamu dapat menyalip dengan aman.

3. Penggunaan lampu Hazard

ilustrasi macet (pexels.com/Aayush Srivastava)

Saat kamu melihat mobil di depanmu menyalakan lampu hazard, penting untuk tetap waspada.

Lampu hazard umumnya digunakan untuk memberi tahu pengendara lain mengenai adanya rintangan, bahaya, atau hambatan di jalanan. Jika kamu melihat mobil atau kendaraan lain yang tiba-tiba menyalakan lampu hazard, segera kurangi kecepatan.

Selanjutnya, tugas kamu adalah menyusul dengan menyalakan lampu hazard mobilmu. Ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada pengendara yang berada di belakangmu.

Dengan melakukan ini, kamu dapat mengurangi risiko kecelakaan beruntun yang mungkin terjadi saat berkendara di jalan yang ramai.

Verified Writer

M. Jalaluddin Falah

Iseng-iseng yang menghasilkan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya