TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Cara Aman Bonceng Anak Naik Motor, Bapak Ibu Perhatikan Ya!

Ingat! Jangan biasakan bonceng anak di depan, ya

ilustrasi memboncengkan anak dengan mengendarai sepeda motor. (dok. Honda Jawa Tengah)

Sepeda motor menjadi kendaraan paling efektif dan banyak digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Salah satunya, untuk mengantar anak ke sekolah atau sekadar membonceng berkeliling menikmati perjalanan.

Kendati demikian, masih banyak orangtua yang belum memahami cara yang aman saat memboncengkan anak agar selamat selama perjalanan. Misalnya, yang paling mudah dan masih banyak dilakukan, yakni membonceng anak di posisi depan.

Menurut Manajer Safety Riding Department PT Astra Honda Motor, Johannes Lucky, saat orangtua memboncengkan anak di depan ada potensi bahaya tersembunyi.

”Biasanya orangtua membonceng anak di depan karena berbagai alasan sederhana. Misalnya, biar anak bisa menikmati pemandangan dan merasa senang saat duduk di depan. Ada juga yang berpikir posisi anak di depan lebih aman dan mudah dikontrol saat tertidur. Padahal ini tidak benar,” ungkapnya, Rabu (27/7/2022).

Ada beberapa potensi bahaya saat orangtua membonceng anak di depan. Seperti terbentur setang kemudi, terjepit, mendapatkan gangguan kesehatan, menutupi ruang lingkup pandangan pengemudi, mengganggu pengendalian, hingga salah komunikasi atau membaca informasi dari panel meter sepeda motor.

Lalu, bagaimana cara aman berkendara sepeda motor dengan anak? Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan saat berboncengan dengan si buah hati. Simak caranya berikut ini.

1. Perlengkapan berkendara

Ilustrasi helm motor (IDN Times/Fadhliansyah)

Saat berkendara memboncengkan anak dengan sepeda motor, pembonceng dan pengendara memiliki risiko yang sama. Sehingga, keduanya wajib menggunakan perlengkapan berkendara, seperti helm, jaket, sarung tangan, celana panjang, dan sepatu.

Baca Juga: 21,3 Juta Pemudik Serbu Jateng saat Lebaran 2022, 18,7 Persen Naik Motor

2. Posisi

Ilustrasi edukasi safety riding pada anak-anak (dok. Honda Motor Jateng)

Pastikan anak membonceng di belakang pada posisi lurus dengan tubuh pengendara dan rapat, sehingga anak dapat memegang tubuh pengendara lebih baik dan meningkatkan keseimbangan saat berkendara.

3. Anak siap dibonceng

Instagram.com/glennalinskie

Pastikan tangan anak sudah bisa memegang kuat pengendara. Pegangan yang kuat dapat mencegah keseimbangan anak terganggu ketika membonceng. Bisa juga ditambahkan sabuk pembonceng sehingga keseimbangan dan posisi anak dapat lebih terjaga.

Lalu, kaki sudah bisa menginjak pijakan kaki pembonceng dan ingatkan anak untuk tidak memainkan kakinya ketika membonceng, untuk mencegah potensi tersenggol kendaraan lain.

4. Kontrol kecepatan

Ilustrasi edukasi safety riding pada anak-anak (dok. Honda Motor Jateng)

Saat berkendara dengan anak, perlu mengontrol kecepatan berkendara. Hal ini ditujukan untuk mencegah anak terpental ke belakang atau berguncang saat pengendara membuka gas karena pegangan anak yang belum kuat. Bisa jadi juga anak tidak siap terhadap pergerakan tiba-tiba sepeda motor.

Kemudian, juga mencegah anak terlempar saat bermanuver atau menikung dengan kecepatan tinggi. Hal ini berpotensi terjadi karena kekuatan pegangan anak ke tubuh pengendara tidak akan sekuat orang dewasa.

Mengontrol kecepatan juga untuk mencegah terjadinya pengereman yang kuat. Saat menggunakan kecepatan tinggi, akan berpotensi untuk melakukan pengereman kuat yang akhirnya memberikan rasa tidak nyaman kepada anak kita.

5. Atur waktu, rute, dan jarak

Ilustrasi touring (IDN Times/Dwi Agustiar)

Anak memiliki ketahanan fisik yang berbeda dengan orang dewasa, sehingga mereka tidak bisa diperlakukan sama. Mengatur waktu keberangkatan seperti berangkat lebih pagi untuk menghindari terik matahari akan dapat mengurangi ketidaknyamanan mereka ketika berkendara.

Mengatur rute keberangkatan juga diperlukan sehingga kita terhindar dari kemacetan dan dapat sampai lebih cepat. Namun, pastikan rute tersebut aman, layak dan tidak melanggar peraturan lalu-lintas. Saat berkendara dengan anak, perlu mengatur jarak perjalanan sehingga bisa menentukan waktu istirahat yang baik untuk anak-anak ketika berkendara.

6. Konfirmasi

Instagram

Saat berkendara sepeda motor dengan anak, pengendara harus sering melakukan konfirmasi terhadap anak, apakah dia haus, mengantuk, capek dan lainnya. Ketika sering melakukan konfirmasi, pengendara dapat menemukan masalah pada anak sedini mungkin, sehingga dapat mencegah terjadinya potensi bahaya.

Baca Juga: Daftar Posko Mudik dan Bengkel Siaga 24 Jam Nasmoco di Jateng dan DIY 

Berita Terkini Lainnya