TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Masalah yang Terjadi Akibat Kerusakan Sensor TPS Sepeda Motor

Performa motor jadi menurun

Throttle position sensor (hondacengkareng.com)

Intinya Sih...

  • Kerusakan pada Throttle Position Sensor (TPS) dapat menurunkan responsivitas gas pada sepeda motor, mengurangi pengalaman berkendara yang menyenangkan.
  • Idle tidak stabil dan peningkatan konsumsi bahan bakar juga bisa terjadi akibat kerusakan TPS, mengurangi efisiensi motor.
  • Kerusakan TPS juga dapat mengganggu transisi gas yang halus dan responsif serta meningkatkan risiko kecelakaan.

Throttle Position Sensor (TPS) adalah komponen krusial dalam sistem injeksi modern pada sepeda motor. Fungsinya adalah untuk mendeteksi posisi throttle atau katup gas, yang memungkinkan sistem injeksi untuk mengatur campuran udara dan bahan bakar dengan tepat.

Namun, sama seperti dengan komponen elektronik lainnya, TPS bisa saja rentan mengalami kerusakan akibat pemakaian atau faktor lainnya. Kerusakan pada TPS dapat menyebabkan beberapa masalah yang signifikan pada performa dan efisiensi motor saat dipakai untuk kegiatan sehari-hari.

1. Penurunan responsivitas gas

Kerusakan pada sensor TPS bisa mengakibatkan penurunan responsivitas gas pada sepeda motor. Hal ini bisa terjadi karena TPS tidak lagi mampu mendeteksi perubahan posisi throttle dengan akurat. Ketika TPS mengalami masalah, sistem injeksi tidak bisa menyesuaikan tarikan gas dengan akurat. Akibatnya, pengendara mungkin merasa adanya jeda atau keterlambatan dalam respons motor terhadap input gas yang diberikan. Hal ini tidak hanya mengurangi pengalaman berkendara yang menyenangkan tetapi juga dapat meningkatkan risiko kecelakaan jika respon gas menjadi tidak konsisten.

Selain itu, penurunan responsivitas gas juga dapat mengakibatkan performa motor menjadi tidak stabil saat berakselerasi atau saat mengatasi tanjakan. Motor mungkin terasa kurang bertenaga atau mengalami lonjakan tenaga yang tidak diinginkan, masalah ini akan terjadi semakin parah tergantung pada seberapa buruk kerusakan pada TPS tersebut.

2. Idle yang tidak stabil

Salah satu masalah yang sering muncul akibat kerusakan sensor TPS adalah idle yang tidak stabil. Idle yang tidak stabil terjadi ketika TPS tidak mampu memberikan data yang akurat tentang posisi throttle saat motor berada dalam keadaan diam atau dalam kecepatan rendah. Sebagai hasilnya, sistem injeksi mungkin tidak dapat mengatur aliran bahan bakar dengan benar untuk menjaga putaran mesin pada tingkat idle yang stabil.

Idle yang tidak stabil dapat termanifestasi dalam bentuk mesin yang sering mati saat berhenti di lampu merah atau dalam lalu lintas padat. Selain itu, idle yang tidak stabil juga dapat mengakibatkan getaran yang tidak normal pada motor saat berada di titik diam, masalah ini akan mengurangi kenyamanan pengendara dan mungkin mengindikasikan masalah lebih serius dalam sistem injeksi.

Baca Juga: 4 Tanda Gir dan Rantai Motor Harus Diganti, Cek Yuk!

3. Konsumsi bahan bakar meningkat

Kerusakan pada sensor TPS dapat menyebabkan penggunaan bahan bakar motor menjadi tidak efisien. Ketika TPS tidak berfungsi dengan baik, sistem injeksi yang mengatur campuran udara dan bahan bakar bisa menjadi tidak efisien. Hal ini akan menyebabkan motor lebih banyak menghabiskan bahan bakar dari yang seharusnya untuk menjaga performa mesin yang stabil dan responsif.

Penyebab utama peningkatan konsumsi bahan bakar ini adalah ketidakmampuan TPS untuk memberikan data yang akurat kepada sistem injeksi. Sebagai hasilnya, motor mungkin mengalami kondisi over-fueling, di mana terlalu banyak bahan bakar disuntikkan ke dalam ruang bakar untuk setiap siklus pembakaran. Masalah ini tidak hanya meningkatkan biaya operasional pengendara tetapi juga akan berkontribusi pada polusi lingkungan yang lebih tinggi.

4. Kesulitan pada transisi gas

Transisi gas yang halus dan responsif adalah salah satu karakteristik yang diinginkan dari sepeda motor yang ideal. Namun, kerusakan pada sensor TPS dapat mengganggu kemampuan motor untuk melakukan transisi gas dengan baik. Ketika TPS tidak berfungsi dengan benar, perubahan posisi throttle dari posisi tutup sepenuhnya hingga terbuka penuh atau sebaliknya, mungkin tidak terjadi secara mulus.

Kesulitan pada transisi gas ini dapat mengurangi pengalaman berkendara yang nyaman, terutama saat melakukan akselerasi atau deselerasi. Pengendara mungkin merasa adanya kegoyangan atau lonjakan yang tidak diinginkan saat mencoba mengatur kecepatan atau saat berpindah gigi. Masalah ini tidak hanya mengurangi efisiensi penggunaan motor tetapi juga dapat mengurangi kontrol pengendara atas kendaraannya.

Verified Writer

Rivai

Jadilah inspirasiku

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya