5 Tips Atur Keuangan yang Ambyar Pasca Lebaran 

Jangan lupa sisihkan untuk investasi, guys

Semarang, IDN Times - Lebaran terkadang menyisakan beban bagi sebagian orang. Sebab, mereka harus mengeluarkan uang sampai habis-habisan untuk kebutuhan hari raya, bahkan uang THR pun tidak bersisa. 

Kini setelah Lebaran saat kembali mengatur keuangan agar kembali sehat. Belajar dari pengalaman pahit tidak bisa mengontrol keuangan saat Lebaran, berikut sejumlah tips dari Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Dimas Ardhinugraha untuk menata kembali dan agar terhindar dari kesulitan keuangan pasca Lebaran. 

1. Introspeksi dan evaluasi pengeluaran saat Lebaran

5 Tips Atur Keuangan yang Ambyar Pasca Lebaran Ilustrasi belanja (IDN Times/Arief Rahmat)

Ada sejumlah hal yang perlu kita introspeksi ketika mulai menata keuangan pasca Lebaran. Meski Lebaran tahun ini sudah lewat, kita tidak bisa mengabaikan penataan keuangan.

Maka, agar hal tersebut tidak terulang kembali tahun depan dan menyebabkan kita harus menata kembali keuangan pasca Lebaran mulai sekarang tulis secara rinci penghasilan yang didapat. Kemudian, buat rencana belanja dari uang yang diperoleh itu dalam daftar pengeluaran.

2. Pahami hakekat Ramadan dan Lebaran

5 Tips Atur Keuangan yang Ambyar Pasca Lebaran Ilustrasi Bersalaman Lebaran (IDN Times/Sukma Shakti)

Bulan Ramadan yang diakhiri dengan Lebaran adalah momen bagi umat Islam untuk merefleksikan diri, yakni mengasah empati dan berbagi kebaikan dengan sesama. Yang terjadi, masih banyak di antara kita yang berperilaku konsumtif, tak terkecuali di masa pandemik ini.

Seringkali, keinginan lebih besar dari kebutuhan dan melebihi daya beli, sehingga berujung kepada utang. Hal ini adalah perilaku keuangan yang tidak sehat. Jika sudah terjadi, maka jadikan pembelajaran bagi agar tidak terjadi lagi di kemudian hari.

Baca Juga: 5 Cara Bijak Memanfaatkan THR, Gak Cuma untuk Belanja Saja!

3. Belanja secara cerdas

5 Tips Atur Keuangan yang Ambyar Pasca Lebaran Ilustrasi belanja online (IDN Times/Arief Rahmat)

Pada masa pandemik seperti ini, tradisi saat Lebaran tidak banyak berubah. Meski aktivitas di luar rumah masih terbatas, tetap saja tercetus keinginan untuk berbelanja untuk Lebaran seperti pakaian, kue-kue ringan, dan masih banyak lagi. Ketika daftar belanja semakin panjang, saatnya kita memilah mana barang-barang yang benar-benar dibutuhkan dan mana yang hanya keinginan sementara.

Tambahkan lagi, apakah pembelian barang ini bisa ditunda atau tidak. Untuk lebih ketat mengawasi pengeluaran keuangan kita, usahakan setiap pembelanjaan menggunakan uang tunai atau kartu debit, paling tidak untuk sementara waktu. Hindari penggunaan kartu kredit yang berlebih. Ingat, kartu kredit bukanlah harta kita melainkan utang.

4. Perketat pengeluaran

5 Tips Atur Keuangan yang Ambyar Pasca Lebaran Ilustrasi keungan (IDN Times/Arief Rahmat)

Ketika kondisi keuangan tidak sehat pasca Lebaran karena adanya tambahan beban utang, saatnya melakukan pengetatan keuangan. Buat catatan keuangan untuk mengetahui pos-pos mana yang bisa dikeluarkan. Kalau perlu, bisa lebih frontal dengan menghilangkan pos-pos yang biasa digunakan untuk memanjakan diri kita, seperti pos belanja pakaian, hingga pos jalan-jalan ke mal.

Perlu kedisiplinan dan secara lebih ketat mengikuti catatan keuangan yang sudah dibuat. Ini adalah konsekuensi dari gaya hidup konsumtif selama Lebaran dan harus siap untuk lebih disiplin hingga paling tidak kondisi keuangan sudah mulai sehat.

5. Cadangkan penghasilan untuk keperluan tak terduga dan investasi

5 Tips Atur Keuangan yang Ambyar Pasca Lebaran Ilustrasi investasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Separah-parahnya kondisi keuangan pasca Lebaran, saat kembali menerima penghasilan bulanan, alokasi untuk pembayaran utang sebaiknya tetap tidak melebihi 30 persen dari pemasukan. Kemudian, sangat perlu mencadangkan pemasukan untuk keperluan tak terduga.

Ketika kondisi keuangan sudah sehat dan bisa menata kembali kehidupan, sisihkan sebagian dari pendapatan untuk diinvestasikan. Sehingga, jadikan gaya hidup konsumtif selama masa Ramadan dan Lebaran sebagai pelajaran berharga agar keuangan tidak memburuk pasca hari raya.

Baca Juga: Investasi Miras Batal, Perajin Alkohol di Sukoharjo Tetap Produksi

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya