Harga Daging Ayam Turun, Jateng Kembali Deflasi 0,03 Persen 

Purwokerto penyumbang deflasi tertinggi

Semarang, IDN Times - Dua bulan terakhir Provinsi Jawa Tengah mengalami deflasi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada bulan Agustus 2020 terjadi deflasi sebesar 0,03 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,62. 

1. Deflasi Agustus lebih rendah dibandingkan Juli 0,09 persen

Harga Daging Ayam Turun, Jateng Kembali Deflasi 0,03 Persen Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah, Sentot Bangun Widoyono. IDN Times/Anggun Puspitoningrum

Nilai deflasi bulan Agustus ini lebih rendah dibandingkan bulan Juli 2020 yang berada di angka 0,09 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,65.

Kepala BPS Provinsi Jateng Sentot Bangun Widoyono mengatakan, penyebab utama deflasi di Jawa Tengah Agustus 2020 adalah turunnya harga daging ayam ras, bawang merah, cabai merah, telur ayam ras, dan beras.

Baca Juga: Bawang Merah Hingga Tiket Pesawat Sumbang Deflasi 0,09 Persen di Jateng

2. Deflasi Agustus masih dipicu daging ayam dan bawang merah

Harga Daging Ayam Turun, Jateng Kembali Deflasi 0,03 Persen Ilustrasi pasar tradisional. (IDN Times/Wira Sanjiwani)

"Pemicu deflasi Agustus ini juga hampir sama dengan pemicu deflasi di bulan Juli, yakni penurunan harga sejumlah komoditas, seperti bawang merah, bawang putih, daging ayam, serta gula pasir," ungkapnya dalam rilis online melalui YouTube, Selasa (1/9/2020). 

Deflasi pada Agustus 2020 terjadi di 3 kota IHK di Jawa Tengah, sedangkan 3 kota lainnya mengalami inflasi. Adapun, Kota Purwokerto mencatat deflasi terbesar yakni 0,12 persen dengan IHK sebesar 104,08 diikuti Kota Cilacap sebesar 0,09 persen dengan IHK sebesar 103,40 dan deflasi terkecil di kota Semarang sebesar 0,06 persen dengan IHK sebesar 104,97.

3. Kota Surakarta alami inflasi terbesar yakni 0,12 persen

Harga Daging Ayam Turun, Jateng Kembali Deflasi 0,03 Persen Ilustrasi Inflasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Sedangkan untuk Kota Surakarta mengalami inflasi terbesar yaitu sebesar 0,12 persen dengan IHK sebesar 103,91 diikuti kota Tegal sebesar 0,09 persen dengan IHK sebesar 105,20 dan inflasi terkecil di Kota Kudus sebesar 0,05 persen dengan IHK sebesar 103,88.

Sementara, penahan utama deflasi di Jawa Tengah adalah naiknya harga emas perhiasan, minyak goreng, bawang putih, kontrak rumah, dan sekolah menengah atas.

Baca Juga: BPS Sebut Indikasi Ekonomi Jateng Membaik, Inflasi Juni 0,20 Persen 

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya