Inflasi Jateng Melonjak 0,25 Persen Gara-gara Pasokan Cabai
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat inflasi bulan Oktober 2021 mencapai 0,25 persen dengan indeks harga konsumen sebesar 106,26. Terjadinya inflasi tersebut dipicu oleh perkembangan harga yang mulai terasa di bulan tersebut.
1. Inflasi Oktober 2021 masih jauh dari target pemerintah
Plt Kepala BPS Jawa Tengah, Sentot Bangun Widoyono mengatakan, kalau dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mengalami deflasi minus 0,10 persen, Oktober ini sudah terasa ada kenaikan harga dari sejumlah komoditas.
‘’Kondisi itu menyebabkan inflasi. Adapun, tingkat inflasi tahun kalender Oktober 2021 dibanding Desember 2020 sebesar 0,71 persen. Kemudian, tingkat inflasi tahun ke tahun Oktober 2021 dibandingkan Oktober 2020 sebesar 1,35 persen,’’ ungkapnya dalam siaran pers secara virtual, Senin (1/11/2021).
Menurut Sentot, inflasi yang terjadi saat ini masih berada dari target yang ditetapkan pemerintah daerah. Sebab, pemerintah menargetkan inflasi bisa mencapai 2 persen plus minus dan terjadi di seluruh kota.
Baca Juga: Anjloknya Harga Telur Ayam Picu Deflasi 0,04 Persen di September
2. Inflasi terendah di Kota Kudus
Dari enam kota IHK di Jawa Tengah, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tegal sebesar 0,45 persen dengan IHK sebesar 106,69 diikuti oleh Purwokerto sebesar 0,35 persen dengan IHK sebesar 105,94; Kota Semarang sebesar 0,24 persen dengan IHK sebesar 106,50,
Selanjutnya, Kota Surakarta dan Kota Cilacap masing-masing sebesar 0,23 persen dengan IHK masing-masing sebesar 106,20 dan 104,97, dan inflasi terendah terjadi di Kota Kudus sebesar 0,14 persen dengan IHK sebesar 105,46.
3. Kenaikan harga cabai jadi pemicu inflasi
Sentot menjelaskan, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,64 persen.
‘’Pemicunya yang paling menonjol adalah kenaikan harga cabai. Terjadi kelangkaan pasokan karena bulan Oktober memasuki musim tanam cabai,’’ tuturnya.
Selain cabai, komoditas yang mendorong inflasi, yaitu minyak goreng, rokok kretek filter dan angkutan udara. Sedangkan, penahan utama inflasi di Jawa Tengah adalah penurunan harga telur ayam ras, tomat, mobil, emas perhiasan, dan batu bata/batu tela.
Baca Juga: Harga Telur Anjlok, Kota Semarang Alami Deflasi Tertinggi di Jateng