Kenaikan Harga Tempe Sumbang Inflasi Jateng di Angka 0,22 Persen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Kenaikan harga tempe pada bulan Januari 2021 menyumbang inflasi di Provinsi Jawa Tengah. Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat inflasi sebesar 0,22 persen.
1. Kenaikan angkutan udara dan cabai rawit juga menyumbang inflasi
Kepala BPS Jawa Tengah, Sentot Bangun Widoyono mengatakan, penyebab utama inflasi di bulan Januari 2021 antara lain kenaikan harga angkutan udara, cabai rawit, mobil, tarif rumah sakit dan tempe.
"Ada kenaikan indeks sejumlah kelompok pengeluaran, seperti kesehatan, transportasi, pemeliharaan rutin rumah tangga, serta penyediaan makanan dan minuman," ungkapnya dalam keterangan resmi, Selasa (2/2/2021).
Baca Juga: Ekspansi Kredit Dipercepat Demi Dongkrak Ekonomi Jateng
2. Turunnya harga telur jadi penahan inflasi
Kelompok kesehatan dan transportasi merupakan penyumbang terbesar terjadinya inflasi, masing-masing dengan 1,09 persen dan 0,99 persen.
Kemudian, kata Sentot, penahan utama inflasi di Jateng disumbang oleh turunnya harga telur ayam ras, cabai merah, bawang merah, bioskop dan emas perhiasan.
3. Inflasi Kota Semarang terendah di bulan Januari 2021
Sementara itu, dalam survei indeks harga konsumen yang dilakukan di enam kota di Jawa Tengah, inflasi tertinggi terjadi di Kota Surakarta yakni sebesar 0,68 persen. Sedangkan, inflasi terendah terjadi di Kota Semarang dengan 0,14 persen.
"Kemudian, kota lainnya yang mengalami inflasi yaitu Kota Purwokerto sebesar 0,35 persen, Kota Cilacap dan Kota Kudus masing-masing sebesar 0,27 persen," tandasnya.
Baca Juga: Indonesia Masuk Resesi, Ekonomi Jateng Terjun Bebas Minus 3,93 Persen