Pandemik COVID-19, Bakmi Jawa Mbah Hardjo Masuk Kaleng

Inovasi dan kolaborasi jadi kunci pelaku usaha kala pandemik

Semarang, IDN Times - Pandemik COVID-19 berimbas pada semua sektor tak terkecuali usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Meski demikian, pelaku UMKM tak menyerah pada keadaan. Bergaam cara dilakukan untuk dapat bertahan dalam kondisi sulit saat ini.

1. Pelaku usaha kuliner mulai berinovasi membuat produk dalam kemasan kaleng

Pandemik COVID-19, Bakmi Jawa Mbah Hardjo Masuk KalengProduk kuliner dalam kaleng inovasi Bakmi Jawa Mbah Hardjo. Instagram.com/bakmimbahhardjo

Seperti pengalaman menyintas di masa pandemik virus corona yang dilakukan pemilik Bakmi Jawa Mbah Hardjo, Bambang Tri Mulyono. Pelaku usaha kuliner di Jalan Keloran No 8 Senggotan, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta itu berinovasi mengemas hidangan bakmi Jawa dalam kemasan kaleng. 

"Pandemik COVID-19 ini berdampak sekali pada usaha saya. Warung bakmi sepi, pengunjung yang makan di tempat berkurang. Kondisi ini saya jadikan peluang untuk berinovasi," tuturnya pada kegiatan webinar bertajuk Nongkrong Bareng Pertamina-NOBaper, Kamis (10/9/2020). 

Pada acara tersebut, sejumlah narasumber turut hadir. Diantaranya Area Manager Medical Pertamina MOR IV, Dr Fachrul Razy, CEO Dafam Group sekaligus Ketua HIPMI Jawa Tengah, Billy Dahlan, serta Senior Public Policy and Government Relations Lead Tokopedia, Hilmi Andrianto. 

Baca Juga: 12 Potret Tangguh UMKM Konveksi di Semarang Kala Pandemik Virus Corona

2. Saat pandemik konsumen membutuhkan produk siap saji dan bisa disimpan lebih lama

Pandemik COVID-19, Bakmi Jawa Mbah Hardjo Masuk KalengBakmi Jawa Mbah Hardjo dikemas dalam kaleng. Instagram.com/bakmimbahhardjo

Bambang mengungkapkan, langkah berinovasi ke kemasan kaleng sebenarnya sudah dilakukan sejak dua tahun lalu. Namun tingginya permintaan serta kebutuhan kala pandemik COVID-19 memaksanya fokus pada produk kaleng tersebut.

"Dua tahun lalu saya sudah membaca pasar bahwa suatu saat produk (kemasan kaleng) seperti ini bakal dibutuhkan. Ternyata benar pada kondisi pandemik (COVID-19) produk siap saji dan bisa disimpan lebih lama ini banyak dibutuhkan masyarakat," terang Bambang yang juga menjadi mitra binaan Pertamina MOR IV. 

Bambang berkisah, pelaku usaha khususnya UMKM harus memiliki jiwa optimistis, inovatif dan melek digital pada masa pandemik ini. Pasalnya, tak sedikit dari pelaku usaha yang terpuruk bisnisnya dan menyerah pada keadaan.

"Ayo, berinovasi dan berlomba-lomba untuk maju membuat produk yang punya nilai jual dan beda dengan lainnya," ujarnya. 

3. Program mitra binaan Pertamina sukses kembangkan produk Bakmi Jawa Mbah Hardjo

Pandemik COVID-19, Bakmi Jawa Mbah Hardjo Masuk KalengMenu Bakmi Jawa Mbah Hardjo. Instagram.com/bakmimbahhardjo

Bakmi Jawa Mbah Hardjo telah bermitra dengan Pertamina selama dua tahun belakangan. Kerja sama tersebut dijalani Bambang untuk mewujudkan mimpinya membawa produk kuliner tradisional Indonesia mendunia. 

"Kalau mau hebat harus punya impian dan dengan menjadi mitra binaan Pertamina saya bisa mewujudkan mimpi itu. Produk Bakmi Jawa Mbah Hardjo sudah pernah ikut pameran di Jeddah Expo," bebernya yang sudah menjalani usaha selama 10 tahun. 

Kini produk kuliner tradisional ala Mbah Hardjo yang dikemas dalam kaleng makin beragam. Tidak cuma Bakmi Jawa, terdapat menu lain seperti rica ayam kampung, sarden tuna, tengkleng domba, sate goreng domba, tongseng domba, dan domba lada hitam. 

3. Kolaborasi menjadi kunci penting untuk pengembangan UMKM

Pandemik COVID-19, Bakmi Jawa Mbah Hardjo Masuk KalengBeberapa UMKM binaan Pertamina di sebuah pameran dagang. petrominer.com

Riset dan pengembangan produk terus dilakukan Bambang sebagai pemilik usaha dengan berkolaborasi bersama Pertamina. Langkah itu ditempuh agar produk semakin dikenal luas. 

"Saat ini yang sedang kami gagas adalah mengemas makanan ini di dalam alumunium foil agar bisa langsung disantap. Tentu hal ini harus dilakukan dengan kolaborasi, karena tanpa itu usaha tidak akan berhasil dan besar," katanya. 

Pada acara NOBaper, Pertamina juga memberikan edukasi mengenai cara menyintas pandemik secara virtual kepada pekerja serta stakeholder media dan mitra binaan UMKM Pertamina.

5. Pelaku usaha banyak berimprovisasi dan inisiatif untuk menjadi kreatif saat pandemik COVID-19

Pandemik COVID-19, Bakmi Jawa Mbah Hardjo Masuk KalengSenior Public Policy and Government Relations Lead Tokopedia, Hilmi Andrianto sebagai pembicara di Nongkrong Bareng Pertamina. IDN Times/Anggun Puspitoningrum.

Senior Public Policy and Government Relations Lead Tokopedia, Hilmi Andrianto, mengatakan pada masa pandemik COVID-19 yang paling besar terdampak adalah mereka para pelaku usaha baik UMKM maupun usaha besar yang bergerak di barang dan jasa.  Uniknya mereka justru memiliki banyak improvisasi dan inisiasi untuk menjadi lebih kreatif serta menghasilkan produk-produk yang belum pernah ada sebelumnya, sebagai jalan agar bisnis mereka tetap bertahan.

"Dalam kondisi ini sebagai salah satu e-commerce di Indonesia, Tokopedia terus menjadi 'jembatan' bagi pembeli dan penjual terutama UMKM untuk bersama-sama bertahan di masa pandemik," jelas Hilmi.

6. Pertamina berupaya meningkatkan kemandirian ekonomi bagi UMKM

Pandemik COVID-19, Bakmi Jawa Mbah Hardjo Masuk KalengGeneral Manager PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region IV, Sylvia Grace Yuvenna membuka acara Nongkrong Bareng Pertamina. IDN Times/Anggun Puspitoningrum

Hilmi tak menampik apabila budaya literasi digital di Indonesia masih rendah. Oleh karena itu, pihaknya juga terus berusaha mengubah mindset baik bagi penjual maupun konsumen supaya bisa terus mengikuti perkembangan teknologi digital saat ini.

Sementara, General Manager PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region IV, Sylvia Grace Yuvenna, menyatakan kegiatan virtual tersebut memiliki tujuan untuk memberikan wawasan kepada para peserta bahwa banyak kesempatan dan solusi yang bisa diambil kala pandemik COVID-19 terjadi. Salah satunya untuk meningkatkan kemandirian ekonomi dengan beragam peluang yang ada serta selalu menaati protokol kesehatan virus corona.

NOBaper ini merupakan kegiatan rutin sebagai sarana Pertamina berinteraksi, berkomunikasi serta memberikan edukasi kepada stakeholder internal maupun eksternal. Narasumber-narasumber yang kami hadirkan pun memiliki latar belakang dan wawasan yang tepat diberikan kepada para peserta untuk dijadikan lesson learned maupun kesempatan baru terutama di saat pandemik ini," tandasnya.

Baca Juga: UMKM di Jateng Ditawari GoSend Intercity, Bantu Bisnis saat Pandemik

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya