MRT Jakarta, Bukti Transportasi Berkelanjutan yang Peduli Lingkungan

Kebermanfaatannya nyata dirasakan para pengguna

"Cepat untuk di Jakarta itu relatif. Tapi kalau sudah on time jam segini sampai, pakai MRT, gak bisa bohong lagi."

Novri sudah tidak lagi kebingungan jika harus bepergian menggunakan transportasi publik. Rumahnya di kawasan Blok A Jakarta Selatan kini telah terhubung dengan stasiun Moda Raya Terpadu (MRT).

Ya, Stasiun MRT Jakarta Blok A cukup ia tempuh hanya tiga menit dari rumahnya dengan berjalan kaki. Setiap hari -sebelum pandemik COVID-19 melanda, MRT menjadi pilihan utama transportasi menuju kampus London School of Public Relations (LSPR) di kawasan Sudirman Jakarta Pusat, tempat ia mengajar.

"Saya asli (kelahiran) dan rumah ada di Blok A. Dulu merasakan sekali macetnya saat pembangunan. Alhamdulillah, sekarang benar-benar menikmati manfaat dari MRT. Saya dan keluarga merasakan kebermanfaatannya. Tarif murah dan akses integrasinya gampang. Dari Stasiun Blok A ke Stasiun Blok M BCA cuma Rp3 ribu sekali jalan, bolak-balik Rp6 ribu. Ke Stasiun Bendungan Hilir hanya Rp7 ribu, ke Stasiun Dukuh Atas BNI Rp8 ribu," katanya yang memiliki nama lengkap Novrita Widiyastuti itu kepada IDN Times.

1. Totalitas dan kedisiplinan petugas MRT Jakarta diacungi jempol

MRT Jakarta, Bukti Transportasi Berkelanjutan yang Peduli LingkunganPetugas MRT Jakarta. Instagram.com/mrtjkt

Aktivitas perkuliahan LSPR, hampir 80 persen dilakukan secara daring atau online karena pandemik COVID-19. Meski jarang ke kampus, MRT tetap menjadi primadona bagi Novri untuk berekreasi bersama keluarga, hangout, wisata kuliner, dan me time.

Bahkan sesekali, fasilitas di stasiun MRT dimanfaatkan untuk kopi darat dengan para mahasiswa yang memerlukan bimbingan mata kuliah secara tatap muka langsung.

"Kalau mau belanja baju, naik MRT tinggal ke Stasiun Blok M BCA. Pengin wisata kuliner, ke Stasiun Cipete karena saya suka diskonan atau promo resto-resto, buy 1 get 2. Kita jalan-jalan, atau pas lagi suntuk, ya naik MRT, bisa fresh lagi. Pandemik COVID-19, kalau ada janjian sama mahasiswa, ketemuannya di jalur sepanjang MRT. Yang penting lokasinya di stasiun atau tidak jauh dari stasiun MRT untuk bimbingan. Buat mahasiswa juga lebih mudah mengaksesnya," ujar Dosen Fakultas Komunikasi LSPR tersebut melalui sambungan telepon, Kamis (25/3/2021).

Novri merupakan pengguna setia MRT Jakarta. Ia mencatatkan diri menjadi bagian dari sejarah karena merasakan betul kemunculan MRT semenjak awal.

Mulai dari masa pembangunan jalur dan stasiun, kemudian masa percobaan yang bukan untuk umum, lalu berbayar atau dikenakan tarif dengan penumpang yang masih sepi sampai ramai, hingga memasuki masa pandemik COVID-19.

MRT Jakarta, Bukti Transportasi Berkelanjutan yang Peduli LingkunganLayanan transportasi MRT Jakarta. jakartamrt.co.id

Totalitas dan kedisiplinan dalam melayani, diakui Novri, tidak pernah surut diberikan petugas kepada para pengguna MRT. Mulai dari layanan informasi, bantuan, maupun keamanan saat menggunakan ratangga -kereta atau rangkaian MRT.

"Mereka (petugas MRT Jakarta) berdedikasi. Saya pernah, meski sepi dan waktu weekday (red: hari kerja) siang, kami sekeluarga mau ke Dukuh Atas. Kami ngobrol dan tertawa di dalam (ratangga). Kemudian ditegur sama petugasnya karena memang peraturannya saat pandemik COVID-19 tidak diperbolehkan untuk ngobrol. Kita tidak tersinggung karena salah dan itu bagus, justru itu melindungi penumpang lain juga. Petugas memberikan rasa aman dan nyaman. Pokoknya, jangan kendur ya," pintanya.

Sama halnya dengan Novri, Besse Fadhilah Nurul Jannah bersama keluarga turut memanfaatkan MRT untuk hiburan akhir pekan selain keperluan pekerjaan. Perempuan 23 tahun itu cukup takjub dengan kehadiran MRT Jakarta dengan teknologi kereta bawah tanahnya.

"Cakep dan keren kereta bawah tanahnya. Sekeluarga kalau akhir pekan cari rekreasi tinggal ke Stasiun Bundaran HI. Setelah GI (red: Grand Indonesia) parkir mobil, naik MRT turun di Stasiun Blok M BCA nyambung ke mal. Ya, sekadar makan siang terus balik lagi ke (Stasiun Bundaran) HI. Di Blok M banyak tempat hangout, kulineran, sama live music. Bagus view-nya dari MRT, bisa jadi mood booster," jelasnya yang tinggal di Jalan Mundu Kecamatan Koja, Jakarta Utara kepada IDN Times, Rabu (24/3/2021).

2. MRT mewujudkan Jakarta menjadi kota berkelanjutan

MRT Jakarta, Bukti Transportasi Berkelanjutan yang Peduli LingkunganTransportasi MRT Jakarta. jakartamrt.co.id

Pembangunan kota berkelanjutan menjadi tantangan bagi Indonesia, khususnya DKI Jakarta. Mulai dari kepadatan penduduk sampai dampak perubahan iklim yang rentan terjadi.

Sebagai Ibu Kota Negara, Pemerintah DKI Jakarta terus melakukan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan sehingga menjadi kota berkelanjutan, sebagaimana disyaratkan dalam Brundtland Report pada dokumen Our Common Future yang dipublikasikan World Commission on Environment dan Development (WCED) tahun 1987. Kota berkelanjutan dipengaruhi sistem transportasi yang berkelanjutan pula (sustainable transportation) dengan integrasi tiga pilar -ekonomi, sosial, dan lingkungan yang saling menguatkan. 

Sustainable transport dimasukkan dalam konferensi RIO+20 UN Conference on Sustainable Development (UNCSD) pada tahun 2012 yang menghasilkan dokumen The Future We Want. Pada paragraf 132 disebutkan bahwa transportasi berkelanjutan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memperbaiki aksesibilitas karena mengintegrasikan kepentingan ekonomi dan lingkungan.

Salah satu contoh penerapan transportasi berkelanjutan adalah avoid and shift (red: hindarkan dan beralih) -menghindari untuk bepergian menggunakan kendaraan jika tidak perlu, dan apabila harus bepergian sebisa mungkin menghindari menggunakan kendaraan pribadi, melainkan beralih ke transportasi umum atau bersepeda bila memungkinkan.

Kehadiran MRT berkontribusi mewujudkan DKI Jakarta menjadi kota berkelanjutan, karena moda transportasi tersebut menjadi langkah mitigasi polusi udara dan Gas Rumah Kaca (GRK) yang dampaknya membahayakan kehidupan pada masa mendatang. Beragam fasilitas pendukung guna menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan ditunjukkan manajemen PT MRT Jakarta (Perseroda) melalui praktik, edukasi, serta sosialisasi bagi dan untuk pengguna.

"MRT Jakarta aktif mengajak masyarakat Indonesia untuk bersama-sama menerapkan gaya hidup ramah lingkungan contohnya dengan beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum dan mengutamakan penghematan energi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca," Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda), William P Sabandar melansir laman resmi WWF Indonesia, Jumat (26/3/2021).

MRT Jakarta, Bukti Transportasi Berkelanjutan yang Peduli LingkunganTransportasi MRT Jakarta. jakartamrt.co.id

Novri percaya, mimpinya terhadap MRT Jakarta bisa lebih unggul dari Singapura maupun yang ada di Tokyo, Jepang bisa terlaksana lebih cepat, berkat aksi-aksi korporasi yang dilakukan merakyat dan berkelanjutan. Seperti pengelolaan sampah yang sudah bergerak dari 3R menuju 7R -Recycle, Reuse, Reduce, Replace, Replant, Refill, dan Repair.

Secara korporasi, PT MRT Jakarta (Perseroda) turut mengampanyekan dan berkomitmen korporasi soal sustainability dengan bekerja sama bersama 10 perusahaan rintisan (startup), salah satunya bergerak di bidang lingkungan, yaitu rekosistem.

PT MRT Jakarta (Perseroda) mengampanyekan cara keren menjaga lingkungan bersama rekosistem. Pengguna bisa membuat sampah plastik atau sampah anorganik melalui Rebox dan Waste Station Rekosistem yang ada di stasiun MRT. Saat ini lokasi Rebox berada di pintu Selatan Stasiun Blok M BCA, yang buka setiap hari, dengan jam buka menyesuaikan operasional MRT Jakarta.


Selain bisa menjaga lingkungan, pengguna juga bisa mendapatkan RekoPoints dari setiap sampah yang dibuang. Poin tersebut bisa ditukarkan menjadi saldo dompet digital.

"Saya mobil ada, tapi dengan MRT Jakarta ada banyak hal yang bisa saya lakukan, ajarkan, juga contohkan kepada anak saya, pelajaran parenting. Ada perpustakaan yang juga bisa menambah literasi Dawwa (anak pertamanya), yang kebetulan suka membaca. Fasilitas-fasilitas pendukung agar kita aware kepada lingkungan juga terintegrasi. Penting untuk kami ada wadah (Rebox dan Waste Station Rekosistem) seperti itu. Sehingga sebagai pengguna transportasi umum bisa langsung berkesinambungan peduli terhadap lingkungan," jelas Novri yang juga follower akun Instagram @mrtjkt dan Twitter @mrtjakarta.

Baca Juga: MRT Jakarta Fase 2, Ini Rekayasa Lalu Lintas hingga 8 Oktober 2022

3. On time menjadi ciri khas transportasi MRT Jakarta

MRT Jakarta, Bukti Transportasi Berkelanjutan yang Peduli LingkunganTransportasi MRT Jakarta. Instagram.com/mrtjkt

MRT Jakarta memberikan dukungan tata ruang yang mencakup sistem transportasi yang baik dan efisien dalam melayani trafik perpindahan penumpang serta logistik. Berbasis kereta api, MRT menjadi moda transportasi massal yang efisien.

Konsumsi energi persatuan penumpang per satuan jarak (energi/penumpang/jarak) lebih kecil daripada penggunaan kendaraan pribadi. Oleh karena itu, MRT menjadi angkutan darat yang paling ramah lingkungan dan paling kecil emisi GRK-nya. Mengacu data Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, penurunan gas emisi untuk MRT Jakarta dalam satu tahun mencapai 83 juta kilogram atau 0,083 Mega ton (MT).

Novri mengamati banyak warga Jakarta, seperti dirinya yang diuntungkan dengan keberadaan MRT. Baginya, ada hal mencolok jika menggunakan MRT, yakni soal kecepatan dan ketepatan waktu (on time).

"Cepat untuk di Jakarta itu relatif. Tapi kalau sudah on time jam segini sampai, pakai MRT, gak bisa bohong lagi. Sudah tahu dan itu kaitannya dengan kepastian waktu. Sehingga mendukung peningkatan integritas bagi seseorang," tandas perempuan kelahiran Jakarta, 1 November 1979 itu.

MRT Jakarta, Bukti Transportasi Berkelanjutan yang Peduli LingkunganLayanan kepada penyandang disabilitas moda transportasi MRT Jakarta. jakartamrt.co.id

PT MRT Jakarta (Perseroda) melalui laman resminya disebutkan, sejak 24 Maret 2019 sampai dengan 16 Maret 2021, sudah lebih dari 35,5 juta orang dengan 155.640 jumlah perjalanan ratangga tanpa pembatalan, dengan ketepatan waktu mencapai 99,95 persen.

“Rule pertama ialah be on time. Bung Hatta menasihati saya bahwa apa pun yang kau kerjakan di bidang perhubungan, please pelihara ketepatan waktu. Berikutnya ialah serve the public karena MRT adalah public utility, bukan private utility. Orientasi MRT ialah melayani publik tidak mengenal kaya, miskin, muda, tua. Semua orang punya hak untuk dilayani sebagai pelanggan dan pengguna jasa MRT. Jaga service,” beber Ekonom senior, Emil Salim menukil laman resmi PT MRT Jakarta (Perseroda) saat townhall bulanan pada 20 November 2020.

Kelemahan kereta api adalah sulit untuk melayani door to door, sebagaimana yang bisa dilakukan kendaraan, sehingga memerlukan koneksi dengan moda lain. Oleh karena itu, PT MRT Jakarta (Perseroda) merealisasikan Transit Oriented Development (TOD), yang membangun permukiman dan fasilitasnya sedekat mungkin dengan fasilitas transportasi umum.

Hal itu mengacu Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 140 Tahun 2017 tertanggal 6 Oktober 2017, dimana PT MRT Jakarta (Perseroda) mendapat penugasan sebagai operator utama pengelola Kawasan Berorientasi Transit (TOD) Koridor Utara-Selatan Fase 1 MRT Jakarta.

4. TOD MRT Jakarta menjadi solusi persoalan lingkungan

MRT Jakarta, Bukti Transportasi Berkelanjutan yang Peduli LingkunganKawasan Stasiun MRT Jakarta Setiabudi. Instagram.com/mrtjkt

MRT Jakarta Fase 1 mempunyai panjang jalur 16 kilometer dengan 13 stasiun yang membentang mulai dari Bundaran HI sampai Lebak Bulus Grab. PT MRT Jakarta (Perseroda) menjadi operator utama pengelola kawasan TOD di delapan stasiun, meliputi Stasiun Lebak Bulus, Stasiun Blok M, Stasiun Senayan, Stasiun Istora, Stasiun Bendungan Hilir, Stasiun Setiabudi, Stasiun Dukuh Atas, dan Stasiun Bundaran Hotel Indonesia (HI).

Besse bahkan tidak menyadari dirinya menikmati layanan TOD yang direalisasikan PT MRT Jakarta (Perseroda), dengan kemudahan fasilitas integrasi antarmoda transportasi dan fasilitas yang aman bagi pejalan kaki. 

"Canggih dengan perwujudan TOD. Nggak ngeh, malah. Sebagai pengguna benar-benar dimanjakan. Sempat ada kerjaan daerah Lebak Bulus, dari sana naik MRT ke Stasiun Bundaran HI, langsung naik tangga nyambung (integrasi) gampang dengan Transjakarta tujuan Priok pulang ke rumah. Selisih perjalanannya bisa 30 menit. Kalau mahal itu relatif, tapi selisih waktu berharga banget buat aku. Sisa waktu bisa dimanfaatkan untuk istirahat recovery, sehingga tubuh bisa prima untuk esok hari bekerja lagi," ujar Lulusan Universitas Padjadjaran Bandung, Jurusan Perpustakan dan Sains Informasi itu.

MRT Jakarta, Bukti Transportasi Berkelanjutan yang Peduli LingkunganKawasan TOD MRT Jakarta di Stasiun Dukuh Atas BNI. Instagram.com/mrtjkt

TOD adalah pengembangan kawasan perkotaan berbasis lingkungan yang menyediakan solusi menyelesaikan permasalahan lingkungan akibat tekanan pertumbuhan penduduk. Pembangunan MRT dilakukan terintegrasi dengan dukungan stasiun pada titik-titik strategis di Jakarta sehingga terhubung dengan moda transportasi publik lainnya. 

Selain itu, wilayah TOD dalam radius 350 hingga 700 meter dari stasiun MRT, dirancang khusus untuk memadukan fungsi transit berbagai moda angkutan umum dengan manusia, kegiatan, bangunan, dan ruang publik. Hal itu bertujuan untuk memudahkan warga Jakarta mencapai tempat tujuan, sehingga tidak hanya dekat dengan area perkantoran, stasiun MRT Jakarta juga dekat berbagai pusat perbelanjaan, kuliner, hingga objek wisata.

“Hadirnya MRT adalah sebagai pendorong restorasi tata ruang dan fisik kota. MRT dipadukan dengan konsep pengembangan kawasan yang berorientasi transit dengan pendekatan smart growth, new urbanism, dan mixed used development, akan menjadikan kota yang kompak, efisien dengan jarak dan waktu,” Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta, Heru Hermawanto saat webinar dengan tema Pengelolaan Kawasan berorientasi Transit Sepanjang Jalur MRT Jakarta yang digelar pada 15 Oktober 2020.

5. Fasilitas MRT menambah literasi dan edukasi pengguna

MRT Jakarta, Bukti Transportasi Berkelanjutan yang Peduli LingkunganPetunjuk MRT Jakarta. Instagram.com/mrtjkt

Novri memetik buah manfaat TOD karena integrasi atau interchange antarmoda transportasi memudahkan pengguna MRT di Stasiun Dukuh Atas BNI. Pasalnya MRT menjadi tulang punggung transportasi umum, sementara Light Rail Transit (LRT), Bus Rapid Transit (BRT), dan Personal Rapid Transit (PRT) sebagai pelengkap maupun pengumpan (feeder). 

Pengembangan TOD di sepanjang koridor MRT Jakarta memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas pembangunan kota termasuk penataan kawasan, arus pengguna, akses pejalan kaki, hingga integrasi antarmoda sehingga memberikan kenyamanan dan kemudahan masyarakat dalam melakukan mobilitas sehari-harinya.

Ia berharap nantinya kawasan tersebut bisa berkembang dan meningkatkan pengguna MRT sehingga masyarakat dapat mulai meninggalkan memakai kendaraan pribadi untuk mobilitas sehari-hari.

Mengacu data PT MRT Jakarta (Perseroda), sejak Januari hingga pertengahan Maret 2021 jumlah keterangkutan (ridership) mencapai di atas 20 ribu orang per hari. Malah, pada hari kerja Senin-Jumat, mampu tembus 24 ribu orang per hari. Lalu saat akhir pekan mencapai sekitar 18 ribu orang per hari. Manajemen PT MRT Jakarta (Perseroda) menargetkan ridership mencapai 65 ribu orang per hari pada akhir 2021 ini.

"Memang orang banyak yang nggak ngeh soal TOD. Saya pernah, satu semester mengajar kampus LSPR di Bekasi. Lebih gampang dari rumah naik MRT, tinggal turun di Stasiun Dukuh Atas BNI kemudian jalan sedikit, naik KRL, sampai. Begitu pula waktu ada acara atau klien ketemu di daerah Kuningan, bisa nyambung sama Transjakarta. Semua jadi dimudahkan," ungka Novri.

MRT Jakarta, Bukti Transportasi Berkelanjutan yang Peduli LingkunganFasilitas ruang baca di stasiun-stasiun MRT Jakarta. jakartamrt.co.id

Perangainya menjadikan MRT Jakarta sebagai transportasi umum turut memberi teladan bagi putra semata wayangnya, Dawwadrakkpa El Zhan. Dawwa -panggilannya, sering memanfaatkan layanan perpustakaan mini yang disediakan di setiap stasiun. Novri menilai fasilitas tersebut berdampak positif bagi anaknya.

Untuk diketahui, PT MRT Jakarta (Perseroda) menyediakan perpustakaan mini sebagai ruang baca publik. Di dalamnya terdapat 250 koleksi buku berbagai genre, mulai dari komik, buku agama, novel, hingga ensiklopedia.

Menyediakan buku di stasiun dan perpustakaan mini merupakan inovasi yang disiapkan oleh PT MRT Jakarta (Perseroda) supaya semakin banyak masyarakat yang tertarik berpindah memakai transportasi umum.

Saat pandemik COVID-19, kapasitas pengunjung Ruang Baca Jakarta -sebutan perpustakaan mini di stasiun MRT dibatasi maksimal lima orang pengunjung dan dua orang penjaga. Ruang Baca Jakarta buka setiap Senin-Jumat mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB.

Novri turut mengamini bahwa MRT Jakarta berhasil mengubah budaya masyarakat menjadi lebih disiplin dalam menjaga kebersihan fasilitas umum, kesadaran untuk tertib mengantre, memberi jalan, dan kesempatan duduk di kereta bagi penumpang prioritas -lanjut usia, wanita hamil, disabilitas, wanita hamil, dan lain-lain.

Baca Juga: Dirut: MRT Jakarta Sampai Saat Ini Aman, Tidak Ada Kasus COVID-19

6. Inovasi MRT Jakarta memanjakan pengguna

MRT Jakarta, Bukti Transportasi Berkelanjutan yang Peduli LingkunganPetugas membersihkan salah satu fasilitas stasiun MRT Jakarta. Instagram.com/mrtjkt

Fasilitas lain yang bikin takjub Novri adalah layanan musala atau tempat ibadah. Disangkal atau tidak, umumnya musala yang ada di tempat publik jauh dari kebersihan, kerapian, juga ketersediaan air yang cukup.

"Biasanya musala itu tempatnya mojok, sempit, bau, tidak ber-AC atau sirkulasi buruk, dan air berceceran. Tapi hampir semua saya pernah singgahi untuk salat, musala di stasiun-stasiun MRT Jakarta, Alhamdulillah bagus banget. Malahan kalau pas lagi drop (red: stres) capek pikiran, saya pakai untuk me time sendirian, duruk berdoa di musala," curhatnya.

Sebagai millennial, Besse merasa setiap sudut MRT bisa pas digunakan untuk spot foto kekinian. Mulai dari dalam ratangga, ruang tunggu, spot lorong, sampai fasilitas toilet.

"Setiap tempat fasilitas MRT bisa jadi spot di sosmed. Kalau sekarang Tik Tok, terus foto-foto. Tempat tunggunya enak, lebih fancy, buat IG Story juga. Keretanya on time dan bersih, fasilitas toilet bagus juga rapi. Gak ada kurangnya, deh! Paling gak, kalau kita posting banyak yang tahu, makin nambah calon penumpang MRT walaupun itu saat weekend saja. Sehingga mereka bisa cinta transportasi umum," ungkapnya.

MRT Jakarta, Bukti Transportasi Berkelanjutan yang Peduli LingkunganPengguna sepeda nonlipat MRT Jakata. jakartamrt.co.id

Farid Achmad Nur menyambut baik dibukanya akses sepeda nonlipat di tiga stasiun -Bundaran HI, Lebak Bulus Grab, dan Blok M BCA oleh PT MRT Jakarta (Perseroda). Di stasiun-stasiun tersebut turut difasilitasi parkir sementara di sejumlah titik seperti sekitar mesin penjual tiket (ticket vending machine), toilet, dan musala.

Namun, pengguna sepeda nonlipat hanya boleh menggunakan MRT diluar jam sibuk -antara 07.00-09.00 WIB dan 17.00-19.00 WIB, menggunakan kereta nomor enam pada setiap setiap ratangga. Adapun maksimal setiap keberangkatan MRT adalah membawa 4 sepeda.

"MRT Jakarta gokil. Setiap hari aku selalu pakai, ya buat transportasi kerja dan juga jalan-jalan saat weekend. Stasiun lebih bersih dan higienis, gerbong lebih bersih, dingin, rapi, tertata, on time. Dan yang paling penting aman di MRT. Apalagi sekarang sepeda (nonlipat) sudah bisa masuk (bisa dibawa). Inovasinya out of the box," tutur Farid, pekerja kreatif yang tinggal di kawasan Fatmawati Jakarta Selatan kepada IDN Times, Kamis (25/3/2021).

Atas kepedulian kepada pengguna sepeda, PT MRT Jakarta (Perseroda) diganjar penghargaan dari Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI) atas prestasinya sebagai  Operator Transportasi Publik yang Menyediakan Fasilitas Terbanyak untuk Penumpang Bersepeda, pada Kamis (25/3/2021).

7. Pentingnya integrasi dalam transportasi seperti direalisasikan oleh MRT Jakarta

MRT Jakarta, Bukti Transportasi Berkelanjutan yang Peduli LingkunganTransportasi MRT Jakarta. Instagram.com/mrtjkt

Kehidupan manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa lepas dari sebuah integrasi. Integrasi memerlukan interaksi yang dibutuhkan karena manusia tidak dapat hidup sendiri. Keduanya saling mendukung, tidak dapat dipisahkan.

Integrasi yang berjalan baik mewujudkan fungsi pada lini kehidupan berjalan serasi. Dalam buku Pengantar Sosiologi karya Trisni Andayani, Ayu Febryani, dan Dedi Andriansyah (2020) disebutkan bahwa integrasi berhubungan erat diantaranya dengan efektivitas, mobilitas, dan homogenitas yang mampu meningkatkan kualitas hidup seseorang.

Mobilitas manusia memerlukan transportasi sebagai medium untuk bersosialisasi. Sebagai paradigma yang baru, perencanaan transportasi di sebuah daerah -terutama perkotaan pada era modern harus berfokus pada aspek manusia, tidak hanya mementingkan aspek fisik semata seperti kapasitas laju kendaraan dan lalu lintas, hingga pembangunan infrastruktur fisiknya saja.

"Fokus pada aspek manusia itu lebih mengutamakan kualitas hidup manusia, aksesibilitas, daya tahan ekonomi, keadilan sosial serta keberlanjutan dan lingkungan sebagai tujuan yang harus dicapai (dalam sebuah perencanaan transportasi)," kata Bambang Prihartono, mantan Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) yang kini menjabat Staf Ahli Menteri Perhubungan Bidang Ekonomi Kawasan, dan Kemitraan, melansir laman resmi BPJT, Selasa (23/3/2021).

Perencanaan tersebut menjadi syarat terwujudnya kota berkelanjutan yang mampu memenuhi kebutuhan kualitas hidup masyarakat, yaitu mencakup kenyamanan, keselamatan, keamanan lingkungan tempat hidup, kesejahteraan masyarakat, aktivitas ekonomi, dan kemudahan akses terhadap fasilitas transportasi yang terjangkau. MRT Jakarta mewujudkannya secara pasti.

Baca Juga: Ini Jadwal Operasional MRT Jakarta Selama PPKM Mikro 

https://www.youtube.com/embed/jcjkAFvD1sM

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya