Bangkrut, Sejumlah Hotel Berbintang di Jateng Dijual Melalui Medsos

Salah satunya hotel di Jalan Dr Wahidin Semarang

Semarang, IDN Times - Sejumlah hotel bintang tiga yang beroperasi di Jawa Tengah kedapatan dijual oleh pemiliknya melalui jejaring media sosial. Bahkan, ada dua hotel di Kota Semarang yang diketahui sedang ditawarkan oleh pembeli melalui situs jual beli online, OLX.co.id.

1. Hotel di kawasan Tanah Putih Semarang dijual seharga Rp35 miliar

Bangkrut, Sejumlah Hotel Berbintang di Jateng Dijual Melalui MedsosIlustrasi Hotel (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Sekretaris Indonesia Hotel General Manager (IHGM) Jateng Heri Kristanto pun membenarkan ihwal adanya hotel yang telah dijual melalui medsos.

Heri bilang salah satu hotel yang sedang dilego terletak di pinggir Jalan Dr Wahidin, kawasan Tanah Putih, Candisari Semarang.

Hotel itu seluas 1.000 meter persegi. Pihak hotel membanderol harga Rp35 miliar. "Untuk hotel yang dijual itu kita temukan empat hari yang lalu. Karena secara etika bisnis, kita gak bisa nyebutin satu persatu hotel yang telah dijual oleh pemiliknya," ujar Heri, Jumat (19/2/2021).

Baca Juga: Pasrah! Wajib Rapid Antigen, Okupansi Hotel di Jateng Cuma 25 Persen

2. Ada juga hotel dengan fasilitas 40 kamar dijual Rp50 miliar

Bangkrut, Sejumlah Hotel Berbintang di Jateng Dijual Melalui MedsosIlustrasi Kamar Hotel (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Tak cuma itu saja, terdapat sebuah hotel bintang tiga di area dekat Bandara Jenderal Ahmad Yani juga telah dijual. Pemilik hotel mematok harga Rp50 miliar untuk hotelnya yang punya 40 kamar.

Hotel lainnya yang bernasib serupa berada di kawasan berhawa dingin, Bandungan, Kabupaten Semarang. Heri bilang ada banyak hotel yang dijual dengan harga miliaran rupiah.

"Ya memang bisnis hotel sekarang lagi gak bagus. Kita sulit survive karena banyak kebijakan yang gak berpihak pada kita. Malahan sekarang kesannya sering merugikan pelaku usaha perhotelan. Tidak menutup kemungkinan kalau pemiliknya sudah tidak kuat membayar biaya operasional dan memilih menjual hotelnya," akunya.

3. Asosiasi GM hotel minta pemerintah bebaskan pungutan pajak saat pandemik

Bangkrut, Sejumlah Hotel Berbintang di Jateng Dijual Melalui MedsosIlustrasi penerimaan pajak. IDN Times/Arief Rahmat

Lebih lanjut, menurutnya dengan kondisi yang sepi tamu ditambah lagi dampak pandemik COVID-19 yang berkepanjangan telah menyebabkan industri perhotelan menanggung kerugian yang besar. Posisi hotel yang saat ini sedang low season membuat tingkat keterisian kamar merosot drastis.

Ia pun mencontohkan ketika situasi normal rata-rata okupansi hotel di Semarang sebessr 40-45 persen. Namun, selama pandemik okupansi hotel hanya berkutat 20-25 persen.

“Sudah low season, ditambah lagi pandemi. Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga. Sudah sepi, ditambah regulasinya membatasi orang berkunjung," bebernya.

Ia menyarankan kepada pemerintah turut membantu dengan membebaskan pajak perhotelan. Diakuinya kini banyak hotel yang kelimpungan dan sulit bertahan karena peran pemerintah sangat minim.

Baca Juga: Banting Harga, Tarif Hotel Bintang Empat di Jateng Hanya Rp300 Ribuan

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya