Dilarang Layani Mudik, Kapal di Pelabuhan Tanjung Emas Setop Beroperasi

Semua kapal penumpang berhenti beroperasi 6-17 Mei

Semarang, IDN Times - Seluruh kapal penumpang di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dipastikan berhenti beroperasi saat momentum Lebaran 2021 menyusul adanya kebijakan larangan mudik yang diberlakukan oleh pemerintah pusat.

Pejabat Pelaksana Tugas Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Semarang, Dian Lesmana menyatakan terdapat empat operator kapal yang telah sepakat menghentikan operasional kapalnya mulai mulai 6-17 Mei 2021 nanti.

"Kita ada empat operator kapal di wilayah Semarang. Kemungkinan semua operator tidak melakukan kegiatan saat arus mudik nanti. Semua kapal akan off mulai 6 Mei. Sebab kita gak mungkin melayani penumpang karena sesuai aturan dari pusat larangan mudik berlaku untuk semua moda transportasi darat, laut maupun udara," ujar Dian, Jumat (23/4/2021).

1. Empat operator kapal setop beroperasi saat arus mudik 2021

Dilarang Layani Mudik, Kapal di Pelabuhan Tanjung Emas Setop BeroperasiIlustrasi Kapal Feri (Kapal Penyeberangan) (IDN Times/Sukma Shakti)

Dian mengatakan keempat operator kapal yang dimaksud yaitu PT Pelni, PT Atosim, PT Dharma Lautan Utama (DLU) serta satu operator di Kalibodri Kendal. 

Ia mengungkapkan selama ini PT Pelni mengoperasikan dua kapal, PT DLU ada empat kapal, PT Atosim dan operator kapal di Kendal mengoperasikan satu kapal. 

Baca Juga: Ikut Takziah, 25 Warga Sampangan Semarang Kena COVID-19, Lurah Kaget

2. Kedatangan penumpang kapal mulai naik 20 persen

Dilarang Layani Mudik, Kapal di Pelabuhan Tanjung Emas Setop BeroperasiIlustrasi penumpang kapal pesiar. (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

Mendekati momentum arus mudik tahun ini, pihaknya mencatat sudah meningkat 20 persen dari semula rata-rata sekitar 200-400 orang sehari, saat ini jumlahnya bertambah jadi 600 orang. 

Mayoritas penumpang kapal yang berdatangan ke Semarang berasal dari Sampit dan Pontianak. "Penumpang kapalnya mulai meningkat menjelang arus mudik. Terlihat sekarang ada 600 orang dari kondisi sebelumnya berkisar 200-400 sekarang. Naiknya 20 persen," akunya.

3. Pelabuhan Tanjung Emas kini pakai GeNose untuk deteksi COVID-19

Dilarang Layani Mudik, Kapal di Pelabuhan Tanjung Emas Setop BeroperasiJajaran Pelindo III bersama KSOP Semarang mencoba GeNose di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. IDN Times/Fariz Fardianto

Untuk mengantisipasi penularan COVID-19 di Pelabuhan Tanjung Emas, katanya mulai hari ini telah digunakan alat deteksi GeNose. Ia mengklaim harga GeNose yang lebih murah bisa meringankan beban penumpang kapal saat menjalani tes COVID-19 sebelum bertolak dari Semarang. 

"Agar penumpang kapal tidak terbebani, maka Pelindo III menggunakan GeNose. Tarifnya lebih murah. GeNose bisa dipakai untuk deteksi dini gejala COVID-19. Kalau penumpang positif, langsung disetop perjalanannya. Sedangkan tindakan selanjutnya kita tes lagi pakai rapid antigen atau swab," terangnya. 

4. Tarif GeNose di Pelabuhan Tanjung Emas dipatok Rp30 ribu

Dilarang Layani Mudik, Kapal di Pelabuhan Tanjung Emas Setop BeroperasiPetugas medis ketika mengoperasikan GeNose di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. IDN Times/Fariz Fardianto

Sedangkan General Manager Pelindo III Cabang Semarang Hardiyanto, mengaku pihaknya menyediakan dua alat GeNose yang bisa melayani 200 calon penumpang kapal saban hari. 

"Tarifnya Rp30 ribu, seperti yang dilakukan di Tanjung Perak Surabaya, jadi di Semarang, alat GeNose bisa melayani 200 orang," ujarnya. 

Di Tanjung Emas ada sejumlah kapal yang melayani jurusan dari Semarang menuju Kumai, Sampit, Pangkalanbun dan Pontianak. Saat mudik nanti, pihaknya tetap beroperasi meski aktivitas pelayanan disetop pada 6-17 Mei. 

"Sesuai arahan Kemenhub, kita yang melayani perjalanan laut juga disetop. Tapi pelayanan pelabuhan tidak libur, kita beroperasi selama arus mudik dan Lebaran," tandasnya. 

Baca Juga: Aturan Larangan Mudik Direvisi, Polda Jateng: Patokan Kita 6 Mei 2021

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya