Gas Elpiji 12 Kilo Tambah Mahal, Pemprov Jateng Antisipasi Migrasi Pembeli

Warga diminta beli gas seperlunya

Semarang, IDN Times - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Tengah bakal mengantisipasi pergerakan migrasi pembeli menyusul adanya lonjakan harga gas elpiji ukuran 12 kilogram. 

1. Dinas ESDM minta warga Jateng pakai elpiji seperlunya saja

Gas Elpiji 12 Kilo Tambah Mahal, Pemprov Jateng Antisipasi Migrasi PembeliKepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko saat melihat kondisi mesin instalasi gas rawa di Desa Pegundungan Banjanegara. (Dok Dinas ESDM Jateng)

Kepala Dinas ESDM Jawa Tengah, Sujarwanto menyatakan lonjakan harga elpiji ukuran 12 kilogram sejak 27 Februari 2022 lalu sampai saat ini belum ada indikasi migrasi konsumen.

"Kita menjaga agar tidak terjadi migrasi. Kalau terjadi migrasi maka pada batas pantauan kita untuk meluruskan distribusinya. Harapan kita dapat tepat sasaran. Kawan pengusaha juga saya harapkan, termasuk rumah tangga, tidak tergantung elpiji. Ada yang kita sarankan ke kompor listrik atau kompor induksi karena lebih hemat dibandingkan elpiji 3 kg. Kita coba hemat energi. Masyarakat harus menggunakan energi seperlunya," ujar Sujarwanto dalam keterangan yang diterima IDN Times, Minggu (6/3/2022). 

Baca Juga: Petani Kopi, Gas Rawa dan Kemandirian Energi

2. Daya beli warga akan dipantau

Gas Elpiji 12 Kilo Tambah Mahal, Pemprov Jateng Antisipasi Migrasi PembeliPerajin rotan di Pekanvaru (ANTARA FOTO/FB Anggoro)

Sujarwanto mengaku, pihaknya memantau perkembangan daya beli masyarakat khususnya di sektor gas ukuran 12 kilogram. Pemantauan dengan melihat pergerakan apakah penjualan gas subsidi 3 kilogram mengalamie kenaikan atau tidak. 

Ia mengaku telah berkoordinasi dengan Pertamina dan Hiswana Migas untuk memantau pasokan gas elpiji di setiap daerah di Jawa Tengah.

"Ini kami pantau bersama Pertamina dan Hiwana Migas serta 12 kantor cabang dinas. Kita formalisasi juga penugasan kepada Pertamina dan Hiswana Migas itu dengan surat dari dinas," tuturnya. 

3. Harga BBM nonsubsidi sudah naik

Gas Elpiji 12 Kilo Tambah Mahal, Pemprov Jateng Antisipasi Migrasi PembeliIlustrasi pengisian BBM di SPBU Pertamina. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Pemantauan dilakukan untuk pasokan bahan bakar minyak (BBM). Hal itu sebagai tindak lanjut dari kenaikan harga BBM nonsubsidi seperti Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex per 3 Maret 2022

"Kemarin juga ada kenaikan BBM. Kita juga pantau terus terkait kebijakan kenaikan BBM jenis Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex. Untuk Pertalite, Pertamax, dan Solar tidak naik. Jadi masyarakat tidak usah panik," bebernya.

4. Ganjar sebut akan terjadi konversi gas 3 kilogram

Gas Elpiji 12 Kilo Tambah Mahal, Pemprov Jateng Antisipasi Migrasi PembeliDok. Humas Pemprov Jateng

Terpisah, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, adanya lonjakan harga gas nonsubsidi itu telah menimbulkan kekhawatiran terkait kelancaran distribusi gas ukuran 3 kilogram. 

Politikus PDIP itu meminta kepada Dinas ESDM supaya hati-hati soal potensi migrasi konsumen.

"Hati-hati konversi ke dalam gas 3 kilo akan terjadi. Mereka yang kesulitan mencari gas nonsubsidi akan mencari ke gas 3 kilo karena membeli gas 3 kilo begitu mudah, tidak ada restriksi (pembatasan dalam produksi) yang ketat," ujar Ganjar. 

Baca Juga: Naik! Ini Daftar Harga Elpiji Nonsubsidi di Seluruh Wilayah Indonesia

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya