COVID-19, Investor Pasar Modal di Semarang, Solo, Banyumas Naik Pesat

Transaksi pasar modal di Jateng tembus Rp9 triliun

Semarang, IDN Times - Jumlah penambahan investor atau SID baru Pasar Modal Indonesia (saham, obligasi, reksa dana, dan investor instrumen investasi pasar modal lainnya) di Jawa Tengah mengalami peningkatan sebanyak 48.668 SID year to date (ytd) November 2020. Tahun lalu berjumlah 110.383 investor atau naik 44,09 persen.

1. Kota Semarang terbanyak penambahan investor pasar modal

COVID-19, Investor Pasar Modal di Semarang, Solo, Banyumas Naik PesatANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Berdasarkan data Kantor Perwakilan (KP) Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Tengah 1, pertumbuhan investor terbanyak di Jawa Tengah hingga periode tersebut berasal dari Kota Semarang (9.058 SID baru), disusul Kabupaten Banyumas (2.703 SID baru), dan Kota Surakarta (2.694 SID baru).

Sementara untuk wilayah kerja KP BEI Jateng 1 yang meliputi 15 kabupaten/kota, kenaikan investor tumbuh 47,096 persen (ytd November 2020) dari tahun 2019. Yakni mencapai 78.145 SID dari sebelumnya 53.125 SID.

Baca Juga: Minat Belajar Saham saat Pandemik COVID-19 di Jateng Malah Meningkat

2. Transaksi pasar modal di Semarang mencapai Rp3 triliun

COVID-19, Investor Pasar Modal di Semarang, Solo, Banyumas Naik PesatANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Sementara itu, pertumbuhan transaksi pasar modal di Jawa Tengah (ytd November 2020) juga mengalami peningkatan mencapai 166,651 persen atau Rp9,126,676 trilliun. Tahun 2019 jumlah transaksi pasar modal hanya mencatatkan Rp5,476,521 triliun.

Kenaikan transaksi terbanyak terjadi di Kota Semarang (Rp3,516,042,784 triliun), Kabupaten Banyumas (Rp1,085,363,064 triliun), dan Kota Surakarta (Rp1,025,287,980 triliun).

Di wilayah KP BEI Jateng 1 sendiri transaksi tumbuh 189,325 persen (ytd November 2020) sebanyak Rp5,920,176,563 triliun.

3. Pasar modal mendorong generasi melek investasi

COVID-19, Investor Pasar Modal di Semarang, Solo, Banyumas Naik PesatANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Secara nasional, jumlah investor turut naik bahkan memecahkan rekor sepanjang sejarah Pasar Modal Indonesia berdiri. Pertumbuhannya sebanyak 48,82 persen atau 1.212.930 SID yang saat ini total mencapai 3.697.284 SID per 10 Desember 2020. Dari sisi pertumbuhan investor baru terdapat 488.088 SID yang jumlahnya naik 93,4 persen dari total pertumbuhan SID baru saham pada tahun lalu sebesar 252.370 SID baru.

Adapun, secara tahunan, frekuensi rata-rata transaksi pada 2020 meningkat 31,98 persen menjadi 619.000 kali transaksi dari sebelumnya 469.000 kali transaksi pada 2019. Capaian tersebut juga mencatatkan rekor sejarah Pasar Modal Indonesia.

Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi menyatakan pandemik COVID-19 tidak menyurutkan langkah pengembangan pasar modal dengan dukungan stakeholders, serta anggota bursa, dan perguruan tinggi.

"BEI telah menciptakan generasi yang lebih melek investasi, serta mendorong Pasar Modal Indonesia yang lebih berintegritas dan mudah diakses seluruh lapisan masyarakat di Indonesia," jelasnya dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times.

Baca Juga: Kantor Penanaman Modal Salatiga Dilockdown, 2 Pegawainya Positif COVID-19

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya