Review Leker Paimo, Jajanan Tradisional Semarang Antrenya Sampai 2 Jam

Tetap renyah meski tekstur leker tebal

Jika Eropa punya crepe, maka Indonesia pun punya kuliner serupa bernama leker. Camilan renyah yang terbuat dari adonan tepung terigu ini biasanya disajikan dengan isian karamel atau meses coklat.

Di Semarang ada pedagang leker yang sempat viral dan selalu ramai pengunjung, Leker Paimo namanya. IDN Times berkesempatan mencicipi langsung leker unik nan lezat buatan Pak Paimo, dan ikut mengantre sampai dua jam lho!

Baca Juga: Review Lunpia Cik Meme Semarang, Satu-satunya yang Punya 5 Varian Rasa

1. Meski sudah terkenal dan ramai peminat, Leker Paimo tetap berdagang dengan gerobak kecil

Review Leker Paimo, Jajanan Tradisional Semarang Antrenya Sampai 2 JamIDN Times/Dhana Kencana

Leker Paimo berlokasi di depan SMA Kolese Loyola, Jalan Karanganyar No. 37, Semarang. Bukan kedai berupa kios, Leker Paimo dibuat dan dijual di atas gerobak kecil, dengan cetakan tradisional yang digerakkan memutar dengan tuas.

Nama leker ini diambil dari nama sang penjual, yaitu Paimo. Awalnya Paimo berdagang keliling dan berhenti di beberapa sekolah. Hingga akhirnya ia merasa cocok dengan lokasi di depan SMA Kolese Loyola, titik ini menjadi tempat mangkalnya selama sejak tahun 1996.

2. Pembeli rela antre berjam-jam

Review Leker Paimo, Jajanan Tradisional Semarang Antrenya Sampai 2 JamIDN Times/Dhana Kencana

Gak ada meja untuk pembeli yang ingin makan di tempat. Di sekitar gerobak leker hanya disediakan beberapa kursi kayu panjang untuk mengantre. Bagian atasnya pun terbuka, hanya beberapa kursi yang dipayungi tenda kecil.

Pengunjung yang ingin menikmati Leker Paimo harus mengantre sambil berdiri. Saat musim liburan, antreannya menjadi sangat ramai. Gerobak leker seperti dikepung, penjual dan pelayannya sampai gak terlihat.

IDN Times berkunjung ke Leker Paimo tepat sehari sebelum libur Natal 2019. Kawasan depan SMA Kolese Loyola dipadati pengunjung. Antreannya pun mencapai dua jam lebih, lho!

Menurut istri Paimo, yang ikut membantu berdagang, di hari biasa pun antrean tetap panjang terutama di jam makan siang. Bahkan gak jarang mencapai satu jam lebih. IDN Times pun kebagian mengantre hampir dua jam demi mendapatkan sekotak leker.

3. Ada trik mengantre yang jarang diketahui pembeli

Review Leker Paimo, Jajanan Tradisional Semarang Antrenya Sampai 2 JamIDN Times/Dhana Kencana

Ternyata ada trik mengantre yang jarang diketahui pengunjung. Pelayan Leker Paimo akan memberikan kertas kosong dan daftar menu kepada pembeli. Menu yang ingin dipesan dituliskan pada kertas tersebut, lengkap dengan jumlah dan nama pembeli.

Setelah itu, kertas pesanan akan ditumpuk di atas gerobak dan dikerjakan sesuai urutannya. Sebelum pesanan dibuat, pelayan akan memanggil nama pembeli untuk mengecek ulang. Pembeli juga berkesempatan menambah jumlah dan varian pesanan saat namanya dipanggil.

Jika nama pembeli yang dipanggil gak menyahut, pelayan akan melewati pesanan tersebut dan beranjak ke kertas berikutnya. Nah, banyak pembeli baru yang gak memahami aturan ini. Kalau ingin cepat dilayani dan isi pesanannya sesuai, pastikan menunggu di sekitar gerobak.

4. Leker sosis tuna telur kornet mozarella jadi menu andalan Leker Paimo

Review Leker Paimo, Jajanan Tradisional Semarang Antrenya Sampai 2 JamIDN Times/Dhana Kencana

IDN Times mencicipi menu termahal di Leker Paimo yaitu leker sosis tuna telur kornet mozarella, yang dibandrol harga Rp35 ribu. Varian ini termasuk menu favorit yang banyak dipesan. Leker sosis tuna telur kornet mozarella cocok disantap selagi hangat, lelehan keju mozarellanya sangat mengguggah selera.

Adonan lekernya sendiri memiliki cita rasa agak manis, tapi ternyata cocok juga dipadukan dengan isian asin seperti sosis dan tuna. Telurnya dimasak dengan adonan bumbu cair, jadi gak terasa hambar. Ditambah gurihnya mozarella membuat varian leker ini makin mantap.

Untuk leker tipis dengan isian manis seperti karamel, meses, keju, dan pisang, teksturnya cenderung renyah. Namun untuk varian asin seperti telur, tuna, kornet, mozarella, atau campuran kelimanya, tekstur leker jadi lebih basah.

5. Cobain juga deh rasa original dari Leker Paimo

Review Leker Paimo, Jajanan Tradisional Semarang Antrenya Sampai 2 JamIDN Times/Dhana Kencana

Leker adalah makanan tradisional yang sudah ada sejak masa pendudukan kolonial. Nama makanan ini diambil dari kata lekker yang dalam bahasa Belanda bermakna enak. Leker pada awalnya disajikan dengan cita rasa manis dari isian karamel.

Nah, varian klasik ini juga ada di Leker Paimo. Leker karamel dijual dengan harga Rp2.000 per buah. Rasanya manis, tesktur leker jadi makin renyah dengan tambahan taburan gula di dalamnya.

Varian manis di Leker Paimo sangat beragam, ada meses, susu, pisang, keju, jagung manis, atau kombinasi. Ada topping premium juga seperti nutella dan ovomaltine.

6. Penasaran dengan keramaian pengunjung dan kelezatan Leker Paimo? Simak video berikut!

https://www.youtube.com/embed/MUu741Oqf9w

Ada satu hal yang membedakan Leker Paimo dengan pedagang leker lainnya. Selain varian isinya sangat beragam, kulit leker buatan Paimo bisa tetap renyah meskipun teksturnya relatif tebal. Menarik untuk dicoba, kan?

Baca Juga: 5 Olahan Kambing yang Bisa Dinikmati Sambil Jelajah Kota Lama Semarang

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya