TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Tepat Menerapkan Intermittent Fasting, Simpel dan Tetap Sehat

Pilih pola yang cocok dan jangan terburu-buru

ilustrasi diet (pixabay.com/Ella Olsson)

Intinya Sih...

  • Tidak semua pola intermittent fasting cocok untuk semua orang
  • Jika kamu baru memulai, mulailah dengan perlahan dan tingkatkan durasinya secara bertahap
  • Fokus pada kualitas makanan yang dikonsumsi selama jam makan, hindari makanan tinggi gula atau karbohidrat sederhana

Intermittent fasting (IF) semakin populer karena klaim manfaat kesehatannya yang luar biasa, mulai dari menurunkan berat badan hingga meningkatkan energi. Namun, menerapkannya dengan benar bisa jadi tantangan.

Daripada bingung dan terlalu banyak berpikir, mari kita bahas 5 cara tepat untuk menjalani intermittent fasting dengan cara yang mudah dan menyenangkan. Yuk simak! 

1. Pilih pola yang cocok untuk rutinitasmu

Tidak semua pola intermittent fasting cocok untuk semua orang. Ada yang senang dengan pola 16:8 (16 jam puasa, 8 jam makan), sementara yang lain lebih nyaman dengan pola 5:2 (5 hari makan normal, 2 hari kalori sangat rendah). Kunci utamanya adalah memilih yang paling sesuai dengan gaya hidupmu.

Misalnya, jika lebih suka makan malam bersama keluarga, hindari pola yang memaksamu melewatkan makan malam. Memilih pola yang sesuai dengan rutinitas harian dapat meningkatkan kepatuhan jangka panjang, sehingga manfaat kesehatan pun lebih terasa. Jadi, dengarkan tubuhmu dan jangan memaksakan diri!

2. Mulai dengan perlahan, jangan terburu-buru

Jika kamu baru memulai intermittent fasting, jangan langsung terjun dengan pola paling ketat. Mulailah dengan perlahan. Misalnya, cobalah puasa selama 12 jam terlebih dahulu dan secara bertahap tingkatkan durasinya.

Tubuhmu butuh waktu untuk beradaptasi, dan memulai dengan perlahan dapat mencegah rasa lapar berlebihan atau efek samping lain seperti sakit kepala. Adaptasi bertahap ini membantu mengurangi kemungkinan kelelahan dan meningkatkan keberhasilan jangka panjang. Jadi, sabar ya, Roma tidak dibangun dalam sehari, kok!

Baca Juga: 10 Sayuran Pendamping Sate Ayam, Ada Acar dan Lalapan

3. Jaga asupan nutrisi, bukan hanya fokus pada jam makan

Intermittent fasting bukan berarti boleh makan apa saja selama jam makan. Fokuslah pada kualitas makanan yang kamu konsumsi. Pilih makanan yang kaya akan nutrisi, seperti sayuran, protein, dan lemak sehat. Hindari makanan yang tinggi gula atau karbohidrat sederhana, karena bisa memicu rasa lapar yang berlebihan setelah periode puasa.

Pola makan yang seimbang selama jam makan sangat penting untuk mendukung manfaat kesehatan dari intermittent fasting. Jadi, jangan hanya berfokus pada kapan makan, tapi juga pada apa yang dimakan!

4. Tetap terhidrasi selama periode puasa

Minum air adalah kunci sukses menjalani intermittent fasting. Selama periode puasa, pastikan tubuhmu tetap terhidrasi dengan baik. Selain air putih, kamu juga bisa mengonsumsi teh herbal atau kopi hitam tanpa gula. Ini tidak hanya membantu mengontrol rasa lapar, tetapi juga menjaga fungsi tubuh tetap optimal.

Dehidrasi bisa mempengaruhi metabolisme dan membuatmu merasa lelah selama periode puasa. Jadi, siapkan botol air favoritmu dan pastikan selalu terisi penuh!

5. Jangan abaikan sinyal tubuhmu

Meskipun intermittent fasting memiliki banyak manfaat, penting untuk selalu mendengarkan tubuhmu. Jika merasa pusing, lemas, atau sangat lapar, jangan ragu untuk menghentikan puasa lebih awal.

Intermittent fasting bukanlah kompetisi, ini tentang menemukan keseimbangan yang sehat untuk tubuhmu. Penting untuk tetap fleksibel dan siap menyesuaikan jadwal puasa berdasarkan kondisi tubuh. Ingat, kesehatan adalah prioritas utama!

Menerapkan intermittent fasting bisa jadi cara yang efektif untuk meningkatkan kesehatan dan mengontrol berat badan, asalkan dilakukan dengan cara yang benar. Dengan memilih pola yang cocok, mulai perlahan, menjaga asupan nutrisi, tetap terhidrasi, dan mendengarkan sinyal tubuh, kamu bisa merasakan manfaat intermittent fasting tanpa stres. Jadi, siap mencoba dan melihat perubahan positif pada dirimu?

Baca Juga: 5 Manfaat Matahari Terbit bagi Kesehatan Mental, Terapi yang Estetik!

Verified Writer

Ignatius Drajat Krisna Jati

Terus semangat!!!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya