Tingkatkan Kesadaran Gigi, drg di Sukoharjo Terapkan Gigigo Mobile

Ada sistem pembayaran barter.

Sukoharjo, IDN Times - Pandemi banyak memberikan perubahan, termasuk kebiasaan seseorang untuk menjaga dan merawat kesehatan gigi. Masyarakat terbiasa dan nyaman dengan aturan yang mengharuskan kenakan masker dalam aktivitasnya sehari-hari.

Hingga muncul anggapan bahwa selagi pake masker, malas gosok gigi dan seterusnya yang mengakibatkan gigi rusak, berlubang, kuning, bau mulut, dsb. Kebiasaan tersebut berlanjut pada orang enggan dan cenderung takut datang periksa gigi ke dokter gigi.

Baca Juga: Warga Sukoharjo Daur Ulang Sampah Plastik jadi Bahan Bakar Alternatif 

1. Berikan edukasi masyarakat.

Tingkatkan Kesadaran Gigi, drg di Sukoharjo Terapkan Gigigo MobileOwner dan dokter gigi di Klinik Gigigo. (IDN Times/Larasati Rey)

Keprihatinan itu membuat drg. Monica Ekania Ghaisani dan suami, Rohmad Nur Cahyo (Ryo Juara) ingin turut berkontribusi sesuai bidang keilmuannya. Keduanya membuat Gigigo dental care yang melakukan opening pada 3 September 2022, dimana waktu itu pandemi belum berlalu.

Keduanya yakin dan percaya bahwa kehadirannya harus mampu memberikan edukasi ke masyarakat bahwa memiliki gigi yang sehat itu mudah dan murah.

"Dengan slogan: "Semua Bisa Full Senyum" Gigigo ingin menegaskan bahwa gigi yang sehat adalah hak semua, tanpa terkecuali. Gigigo mengawali langkah dengan mendatangi panti asuhan, panti sosial, sampai ke sekolah-sekolah dan mengajaknya untuk periksa gigi gratis," katanya Owner, Rohmad Nur Cahyo (Ryo Juara).

2. Gunakan sistem Gigigo Mobile.

Tingkatkan Kesadaran Gigi, drg di Sukoharjo Terapkan Gigigo MobilePerawatan gigi di Klinik Gigigo. (IDN Times/Larasati Rey)

Klinik ini belum genap 5 bulan melangkah, namun kepercayaan yang begitu luar biasa diberikan oleh masyarakat. Saat ini lebih dari 1.000 pasien yang datang . Mereka antara lain siswa, mahasiswa, pekerja, pebisnis juga masyarakat umum.

Untuk mengurangi antrian dan memberikan kenyamanan, klinik yang berlokasi di Pabelan, Kartasura, Sukoharjo tersebut juga dilengkapi dengan aplikasi Gigigo Mobile.

Platform tersebut memudahkan semua orang konsultasi langsung via online. Melakukan proses reservasi dengan mudah dengan mengetahui jadwal luangnya.

"Memungkinkan memilih dokter gigi yang diinginkannya. Pendampingan pasca pemeriksaan dan perawatan. Sampai pada pemberitahuan kapan waktunya kontrol ulang," katanya.

3. Ada sistem pembayaran barter.

Tingkatkan Kesadaran Gigi, drg di Sukoharjo Terapkan Gigigo MobilePerawatan gigi di Klinik Gigigo. (IDN Times/Larasati Rey)

Selain itu, untuk menepis anggapan mahalnya datang ke dokter gigi, klinik tersebut juga menerapkan sistem barter dan pembayaran cicilan. Hal tersebut memberikan pilihan bagi masyarakat yang kekurangan dana tetap ingin memeriksakan giginya tetap sehat.

"Kita pernah terima pasien dengan sistem pembayaran barter, mereka tidak punya uang tunai tapi punya emas mereka bisa barter. Ada juga kita parter soal tindakan perawatan. Semisal kalau kita nyomot-nyomot foto itu kan ada kode etiknya, ada pasien dari dari awal itu kita perawatanua jadi satu. Boleh gak kota minta foto-foto dan kita pakai dan barter arter dengan foto-foto perawataan. Terus ada lagi adik-adik yatim juga, kami tdak mematok harga tapi jika tidak ada pernah kita juga minta doa ke mereka," jelas drg. Monica Ekania Ghaisani.

Untuk perawatan gigi di klinik tersebut mulai dari Rp 200 ribu hingga hingga Rp 1 jutaan. Sedangkan untuk perawata orto atau behel mulai dari Rp 5 jutaan.

"Perawatan yang terbanyak itu scaling, bleaching, cabut dan tambal. Tapi kita juga menyediakan perawatan untuk perawatan saluran akar, gigi tiruan, dental, vneer dan perawatan gigi anak," pungkanya.

Baca Juga: Zero Waste Family System Desa Blimbing Sukoharjo: Olah Sampah di Rumah

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya