Kenali Istilah Self Monitoring dan Self Isolation Terkait Virus Corona

Self monitoring dan self isolation sebagai tanggung jawab

Jakarta, IDN Times – Virus corona COVID-19 semakin menyebar, Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengimbau agar masyarakat mulai mengurangi aktivitas di luar ruangan atau menjaga jarak (social distancing). Cara ini dianggap dapat menekan penyebaran virus corona dari individu ke individu lainnya.

“Kebijakan belajar dari rumah, bekerja dari rumah, dan ibadah dari rumah perlu terus kita gencarkan untuk mengurangi tingkat penyebaran COVID-19," ujar Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (16/3).

Selain melakukan social distancing, ada dua hal yang berhubungan dengan hal tersebut yaitu self isolation dan self monitoring. Apa sih arti istilah-istilah itu? Berikut penjelasan Seksi Survilance Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Arum Ambarsari.

Baca Juga: Depok Siaga Virus Corona, Ini Antisipasi Wali Kota untuk Warganya

1. Self monitoring untuk orang yang tidak memiliki gejala virus corona

Kenali Istilah Self Monitoring dan Self Isolation Terkait Virus CoronaIDN Times/ Arief Rahmat

Menurut Arum, self monitoring adalah situasi saat seseorang tidak memiliki gejala yang berkaitan dengan virus corona atau COVID-19. Self monitoring ini dilakukan selama 14 hari dengan melakukansocial distancing atau menjaga jarak.

“Apabila harus ada aktivitas, misalnya harus ke kantor ya ke kantor lalu rumah. Jangan berkeliling ke tempat-tempat lain, kemudian menggunakan masker apabila harus ke tempat yang ramai tetapi diusahakan tidak,” kata Arum di RSUP Persahabatan, Jakarta Timur, Senin (16/3).

2. Self monitoring perlu bagi yang baru melakukan perjalanan ke negara terjangkit virus corona

Kenali Istilah Self Monitoring dan Self Isolation Terkait Virus CoronaPetugas bandara saat memeriksa salah satu penumpang di Bandara APT Pranoto Samarinda (Dok.IDN Times/Istimewa)

Self monitoring dilakukan ketika seseorang baru melakukan perjalanan dari negara terjangkit, untuk melihat apakah ada gejala atau tidak. Hal ini bisa berdampak besar pada keadaan di masyarakat untuk menekan angka penyebaran virus corona.

“Kalau kita tidak self monitoring diri kita pulang dari tempat yang terjangkit, kita bisa menularkan ke masyarakat,” ujarnya.

3. Seseorang harus melakukan self isolation usai self monitoring dan ditemukan gejala virus corona

Kenali Istilah Self Monitoring dan Self Isolation Terkait Virus CoronaIDN Times/Aji

Selain self monitoring, menurut Arum, ada juga istilah self isolation. Istilah ini lekat untuk seseorang yang memang mengalami gejala ringan mirip virus corona seperti batuk, pilek, dan demam. Setelah melakukan self monitoring dan ditemukan gejala, seseorang harus melakukan self isolation.

Ketika melakukan self isolation sebisa mungkin lakukan inisiatif untuk memeriksakan dan mengisolasi diri, serta menggunakan masker dan menjaga etika batuk atau bersin.

“Buat yang bergejala ringan adalah protabnya self isolation, bukan juga langsung diambil swap atau pemeriksaan COVID-19,” kata dia.

4. Self monitoring dan self isolation perlu dilakukan agar orang lain tidak ikut terdampak

Kenali Istilah Self Monitoring dan Self Isolation Terkait Virus CoronaSuasana pelabuhan penyebrangan ke Nusa Penida dan Lembongan yang tetap ramai dikunjungi wisatawan terutama dari Eropa, Sabtu (7/3). (IDN Times/Ayu Afria)

Self monitoring dan self isolation, kata Arum, merupakan dua hal penting untuk menjaga kesehatan bersama dan diri sendiri.

Selain itu, self monitoring dan self isolation menjadi bentuk tanggung jawab pada diri sendiri dan orang lain, karena dampaknya tidak hanya ke diri sendiri tapi juga ke orang lain.

“Jangan sampai kita tidak sadar kita membawa penyakit,” ujarnya.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya