TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Rekomendasi Manga Seinen Untuk Kamu yang Suka Cerita Samurai

Dari petualangan epik hingga konflik moral yang mendalam

Musashi Miyamoto dari manga Vagabond (dok. Morning/Vagabond)

Manga seinen menawarkan cerita yang cocok bagi para pembaca yang menyukai petualangan yang menarik. Jika kamu tertarik dengan cerita-cerita penuh aksi dan keberanian para samurai, ada beberapa manga yang patut kamu pertimbangkan.

Dari kisah-kisah epik hingga petualangan penuh intrik, berikut adalah lima rekomendasi manga seinen yang pastinya akan memikat hati pecinta cerita samurai.

1. Lone Wolf and Cub

cover dari manga Lone Wolf & Cub (dok. Manga Action/Lone Wolf & Cub)

Lone Wolf and Cub adalah kisah yang mengisahkan perjalanan epik seorang samurai, Ogami Ittou, yang dijebak karena pengkhianatan oleh klan Yagyuu. Ditinggalkan sebagai ronin, dia memulai perjalanan pembalasan dendam bersama putranya yang masih bayi, Diagoro. Bersama-sama, mereka menjelajahi Jepang pada periode Edo, di mana Ogami menggunakan keterampilan pedangnya untuk menghadapi musuh-musuhnya sambil membawa Diagoro dalam kereta bayi yang dilengkapi dengan berbagai perangkat untuk membantu dalam pertempuran.

Dalam setiap langkah perjalanannya, Lone Wolf and Cub menawarkan kombinasi yang mengagumkan antara keindahan seni bela diri dan cerita yang sarat emosi. Sementara Ogami mengejar keadilan dengan pedangnya, hubungan antara ayah dan putra mereka menjadi inti dari cerita ini, menambah dimensi emosional yang mendalam ke dalam kisah petualangan mereka yang penuh dengan aksi dan pertempuran.

2. Vagabond

cover dari manga Vagabond (dok. Morning/Vagabond)

Vagabond merupakan karya yang terinspirasi dari kehidupan legenda pedang Jepang, Miyamoto Musashi. Vagabond menggambarkan perjalanan Musashi dari seorang pemuda liar yang mencari arti sejati dari kekuatan dan kemenangan, hingga menjadi salah satu samurai terhebat dalam sejarah Jepang. Dengan mengeksplorasi transformasi Musashi dari seorang yang beringas menjadi seorang ahli pedang yang bijaksana, Vagabond memperlihatkan konflik internal yang dalam, perjalanan belajar yang panjang, serta konfrontasi yang penuh kekerasan dan kebijaksanaan.

Ditulis dan digambar dengan detail yang luar biasa oleh Takehiko Inoue, Vagabond tidak hanya memukau dengan adegan-adegan pertempuran yang dramatis, tetapi juga menyoroti pertumbuhan karakter yang kompleks. Dengan latar belakang Jepang era Edo yang indah, kisah ini memperlihatkan perjuangan Musashi dalam menemukan arti sejati dari keberanian, kekuatan, dan kedamaian dalam dunia yang penuh dengan pertempuran dan konflik.

Baca Juga: Kerap Main Live Action, 9 Tokoh Manga Diperankan Kanna Hashimoto 

3. Blade of The Immortal

cover dari manga Blade of the Immortal (dok. Afternoon/Blade of the Immortal)

Blade of the Immortal mengisahkan kisah Manji, seorang pendekar pedang yang dikutuk dengan keabadian yang memberinya kemampuan untuk pulih dari setiap luka dan cedera, membuatnya hampir tak terkalahkan. Dihantui oleh dosa-dosanya di masa lalu, Manji menemukan tujuan baru dalam hidupnya ketika dia bertemu Rin, seorang gadis muda yang haus akan balas dendam terhadap para pembunuh yang telah membantai keluarganya. Mereka berdua membentuk ikatan yang tidak terduga, dengan Manji berjanji untuk membantu Rin membalaskan dendamnya sambil bertarung melawan musuh-musuh yang kuat dengan menggunakan keterampilan pedangnya yang luar biasa.

Dengan alur yang gelap dan penuh dengan pertarungan yang brutal, Blade of the Immortal menunjukkan konflik moral, perjuangan, dan pertumbuhan karakter dalam dunia samurai era Edo yang keras. Melalui perjalanannya , Manji menghadapi dilema moral sambil berjuang untuk mendapatkan pengampunan atas dosa-dosanya sambil membantu Rin menemukan keadilan yang dia cari.

4. Sidooh

cover dari manga Sidooh (dok. Young Jump/Sidooh)

Sidooh adalah kisah tentang dua bersaudara, Yukimura Shoutarou dan Yukimura Gentarou, yang ditinggalkan oleh orangtua mereka di tengah gejolak politik dan pergolakan sosial pada akhir Keshogunan Tokugawa di Jepang pada tahun 1855. Mereka bertahan hidup di masa-masa penuh ketidakpastian ini hanya dengan memiliki pedang warisan dari ayah mereka yang sudah meninggal, sambil mengingat pesan terakhir ibu mereka. Bersama-sama, mereka berusaha untuk memulai perjalanan mereka dalam menapaki Jalan Prajurit: Sidooh, dengan harapan untuk menemukan makna dan tujuan hidup mereka di tengah kekacauan zaman tersebut.

Dalam upaya mereka mengarungi jalan yang penuh dengan rintangan, Sidooh memperlihatkan bagaimana kedua bersaudara ini berjuang melalui konflik yang keras, mencari makna di balik kehidupan yang penuh dengan perubahan dan pertarungan. Mereka berpegang teguh pada warisan keluarga mereka, memegang erat pedang warisan sebagai simbol serta penuntun dalam mencari keadilan dan keberanian di tengah era yang berubah dengan cepat.

Verified Writer

Abiyan Pasya Pamungkas

Masih Belajar Nulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya