Cerita Penulis Fira Basuki Menikah di Tengah Pandemik COVID-19

Rela membatalkan resepsi karena patuh anjuran pemerintah

Jakarta, IDN Times - Pandemik virus corona atau COVID-19 yang melumpuhkan banyak negara di dunia, termasuk Indonesia tentu tidak pernah terbayangkan oleh kita sebelumnya. Seluruh warga dunia diwajibkan menjaga jarak fisik antara satu dan lainnya, guna memutus mata rantai penyebaran virus tersebut agar tidak semakin meluas.

Akibat virus ini juga, sejumlah pasangan yang ingin melangsungkan hari bahagia pernikahan harus mengurungkan niat untuk bisa melaksanakan acara yang dapat dihadiri oleh orang-orang terkasih.

Demikian pula yang dialami oleh sastrawati Indonesia, Fira Basuki, yang terpaksa hanya melaksanakan akad nikah di tengah bencana global COVID-19 ini.

1. Rela membatalkan resepsi pernikahan karena patuh dengan anjuran pemerintah

Cerita Penulis Fira Basuki Menikah di Tengah Pandemik COVID-19Akad nikah penulis Fira Basuki saat pandemi virus corona (Instagram @Firabasuki)

Fira Basuki bersama pasangannya harus mengikhlaskan hari bahagianya hanya bisa berlangsung di Kantor Urusan Agama (KUA), tanpa ada acara resepsi.

“Pertama memang iya ada syukuran rencana awal, ada akad terus syukuran di masjid gede gitu di Lebak Bulus di ruang serbagunanya dengan mengundang teman-teman. Cuma begitu awal-awal ada virus corona kita sudah ubah strategi,” kata Fira saat dihubungi IDN Times, Minggu (19/4).

2. Sejumlah skenario disiapkan untuk menghadapi pandemik virus corona ini

Cerita Penulis Fira Basuki Menikah di Tengah Pandemik COVID-19Akad nikah penulis Fira Basuki saat pandemi virus corona (Instagram @Firabasuki)

Fira bersama suami, Nico, menikah pada Sabtu (18/4) pagi di KUA Cilandak, Jakarta Selatan. Ia mengaku telah merencanakan pernikahan tersebut sejak Januari lalu. Kala itu virus corona belum terdengar masuk ke Indonesia.

Penulis 34 buku ini mengatakan, akibat wabah tersebut ia bersama sang suami akhirnya membuat banyak skenario jika wabah ini semakin meluas. Hingga akhirnya dia harus ikhlas sembari mengabarkan kepada teman, sahabat, dan kolega bahwa hari bahagianya tersebut tidak untuk dihadiri.

Hal tersebut dilakukan Fira semata karena ia mematuhi aturan pemerintah mengenai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang melarang adanya kerumunan massa yang berpotensi menularkan virus tersebut.

“Terakhir (skenario) perubahan kelima adanya PSBB. Kita langsung dihubungi KUA Jakarta Selatan, di situ diterangkan hanya boleh nikah di KUA dan orang yang berkepentingan di akad. Jadi cuma ada 6 orang aja di akad itu,” tuturnya.

3. Karena PSBB, Fira harus merias dirinya sendiri sebelum akad nikah dimulai

Cerita Penulis Fira Basuki Menikah di Tengah Pandemik COVID-19Akad nikah penulis Fira Basuki saat pandemi virus corona (Instagram @Firabasuki)

Persiapan pernikahan yang telah dirancang sedemikian rupa tersebut juga membuat Fira dan suami merugi. Sejumlah uang telah dikeluarkan untuk mempersiapkan acara resepsi, namun harus batal demi kebaikan bersama.

“Karena PSBB yang harusnya makeup dan baju disediakan oleh rias pengantin dari Jogja, terpaksa H-2 harus cari kebaya, beskap, dan lain-lain sendiri. Hari H saya sanggulan sendiri dan makeup sendiri,” ucapnya.

4. Fira bersyukur akad nikahnya bersama sang suami berjalan dengan lancar

Cerita Penulis Fira Basuki Menikah di Tengah Pandemik COVID-19Akad nikah penulis Fira Basuki saat pandemi virus corona (Instagram @Firabasuki)

Namun, Fira tidak ingin membuat hari bersejarahnya tersebut berkabung. Ia mengaku tetap bersyukur karena bisa melangsungkan pernikahan bersama sang suami yang sangat ia cintai.

Ia menjelaskan, banyak pasangan yang harus membatalkan pernikahannya karena tidak ingin menggelar acara tanpa resepsi yang bisa dihadiri orang-orang terkasih.

“Satu hal yang kami yakini dari awal, pokoknya niat baik kita kalau kita berjodoh yang penting akadnya aja. Ternyata hari Sabtu pagi lancar banget penghulunya datang tepat waktu dan dipermudah, artinya ya benar kita berjodoh,” ujarnya.

“Soalnya banyak banget penghulunya cerita calon pengantin dibatalin karena pengen acaranya rame-rame, gak pengen sepi kan jadinya mau gak mau dibatalin,” katanya menambahkan.

Fira bersama suami mengucapkan terima kasih kepada pihak KUA Jakarta Selatan yang mempermudah akad nikah mereka hingga akhirnya ijab kabul bisa terucap dan mereka saling mengikat janji untuk saling mencintai satu sama lain.

“Biasanya Sabtu KUA tutup, tapi karena kita nikahnya Sabtu, KUA buka. Jadi kami bersyukur dan berterima kasih sama KUA Jakarta Selatan mau kerja ekstra untuk membuka pintunya,” ucapnya.

Baca Juga: Gereja dan Resepsi Pernikahan Jadi 2 Klaster COVID-19 Baru di Malaysia

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya