TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Mudah Merawat Rumah Kayu Biar Tidak Digerogoti Rayap

Awas! Ada 300 spesies rayap di seluruh Indonesia

ilustrasi rayap (unsplash.com/Morten Jakob Pedersen)

Rumah berbahan kayu sejak lama menjadi ciri khas Indonesia. Sebut saja rumah joglo, rumah limasan, rumah panggung adalah segelintir bangunan yang menjadi ikon di setiap daerah.

Seiring perkembangan zaman dengan berbagai kemajuan teknologi, struktur rumah kayu lambat laun mulai ditinggalkan. Jika dilihat di area perkotaan, kini pengembang perumahan seakan berlomba menawarkan hunian rumah murah dengan menawarkan atap bangunan dari baja ringan yang anti rayap.

Padahal menurut ahli rayap dari Universitas Negeri Semarang (Unnes), Prof Dr Niken Subekti, kawanan rayap bisa hidup dimana saja dan kapan saja.

Ia mengatakan rayap bisa berkembangbiak dengan kondisi temperatur suhu yang bermacam-macam. Niken menegaskan ada 300 spesies rayap di Indonesia dengan perilaku yang berbeda-beda.

"Berdasarkan ilmu taksonomi, rayap bisa hidup dimana saja dan kapan saja dan tidak terpengaruh dengan kondisi temperatur suhu suatu wilayah. Jadi rumah yang dibangun di dataran rendah, tebing, dataran tinggi tetap ada rayapnya," kata Niken kepada IDN Times, Jumat (17/12/2021).

Baca Juga: 21 Tahun Kumpul sama Rayap, Niken Jadi Guru Besar Unnes Semarang

1. Harus tahu cara prakontruksi dan pascakontruksi

serpongku

Niken berkata yang musti dilakukan ialah dengan mengendalikan populasi rayap. Ia menekankan masyarakat harus mulai merubah minsetnya untuk tidak lagi membasmi rayap memakai bensin atau minyak.

Menurutnya ada sejumlah cara yang bisa dipakai agar kayu atap rumah maupun perabotan kayu tetap awet.

"Biar perabotan kayunya atau atap rumahnua tetap awet bisa melakukan dua cara. Yaitu melakukan analisa prakontruksi dan pascakontruksi," ujar warga Perum Mangunsari Asri Jalan Tanjung Nomor 50, Gunungpati tersebut.

2. Semprot pondasi rumah dengan obat antirayap

bangun-rumah.com

Analisa prakontruksi adalah dengan memberikan treatment sebelum membuat pondasi rumah. Langkah pertama sebelum batu pondasi diletakan sebaiknya diolesi obat antirayap sebanyak tiga kali.

Kemudian saat batu pondasinya diletakan pada tanah bangunan dan diaduk dengan adonan semen, pemilik rumah harus menyemprotkan obat antirayap di semua sudut pondasi. Proses ini bisa diulang sesuai kemampuan finansial pemilik rumah.

Pilihan lainnya juga bisa memakai obat antirayap yang diinjeksi dengan kedalaman 25 meter. Langkah berikutnya mengolesi obat antirayap pada semua kayu yang akan dijadikan atap atau usuk rumah.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

3. Rendam kayu pondasi dan kayu atap rumah pakai daun cengkeh

Daun cengkeh. www.sehatq.com

Jika pengin biaya yang irit, kayu pondasi atau kayu atap rumah bisa direndam menggunakan cairan daun cengkeh, daun bida, daun nimba atau daun mangrove.

"Daun cengkeh, daun mangrove, daun nimba dan daun bida memang punya senyawa pestisida. Rayap gak akan mau nemplok ke situ. Perlu diingat bahwa proses perendamannya memakan waktu 1x24 jam. Lalu pengeringan kayunya juga lama. Walaupun proses rendamannya tidak bisa cepat seperti bahan kimia sintetis, umumnya cara ini sering dipakai sejak zaman dulu," urainya.

4. Perawatan rumah kayu dilakukan berkala setahun sekali

kayu-kayu restaurant (Instagram.com/kayukayurestaurant)

Langkah berikutnya yang tak kalah penting yaitu rutin membersihkan kotoran di dalam rumah.

"Karena rayap tidak suka getaran, maka pemilik rumah harus rutin membersihkan rumahnya. Tahap perawatan rumah yang didominasi bahan kayu minimal rutin dilakukan berkala setahun sekali," bebernya.

Guru Besar Entomologi di Fakultas Mataematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unnes itu berkata setiap pemilik rumah mesti peka terhadap perubahan cuaca. Caranya bisa mengamati siklus pada bulan Desember hingga Januari setiap tahunnya, yang mana pada masa itu banyak laron yang berterbangan ke rumah-rumah selepas hujan lebat.

Baca Juga: 5 Tips Merawat Lemari Kayu agar Tak Berjamur dan Rusak oleh Rayap

Berita Terkini Lainnya