TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gerakan Literasi Digital Sasar Pelajar SD di Cilacap

Ancaman untuk pengguna internet makin meningkat

Unsplash

Cilacap, IDN Times - Pengguna internet di tanah air dari tahun ke tahun terus bertambah. Seiring penambahan pengguna internet tersebut maka ancaman di dunia digital juga semakin meningkat. Peran pemerintah dalam memberikan edukasi kepada masyarakat menjadi sangat penting. Terutama edukasi literasi digital sejak dini.

Baca Juga: 5 Tips Mengembangkan Keterampilan Literasi pada Anak 

1. Pengguna internet mencapai 215 juta

Kegiatan Literasi Digital untuk anak SD di Cilacap. (Kemkominfo)

Pertumbuhan pengguna internet di Indonesia telah dilaporkan oleh Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII). Sepanjang tahun 2023 lalu jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 215,62 juta atau tumbuh 2,38 persen dibandingkan tahun 2022.

"Dalam laporan survei APJII yang terbaru, juga diketahui bahwa pengguna internet di Pulau Jawa makin dominan dengan kontribusi mencapai 58,51 persen dari total keseluruhan pengguna internet di tanah air," ungkap Kepala Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian (BPSDMP) Kominfo Yogyakarta Kementerian Kominfo RI Dr Anton Susanto SE MTI, Jumat (28/3/2024).

Sementara itu, dari sisi usia, mayoritas pengguna internet berusia 19-34 tahun (32,09 persen) dan 35-54 tahun (33,67 persen). Sedangkan usia 13-18 tahun berkontribusi sebesar 12,15 persen dan lansia atau 55 tahun ke atas berkontribusi sebesar 7,19 persen. Dari sisi pekerjaan, mayoritas pengguna internet di Indonesia adalah pekerja (60,32 persen), diikuti kemudian ibu rumah tangga (19,85 persen), pelajar dan mahasiswa (16,10 persen), dan tidak bekerja (3,11 persen).

2. Kemenkominfo rancang kurikulum program gerakan nasional literasi digital

ilustrasi seorang wanita sedang menggunakan handphone (unsplash.com/https://unsplash.com/socialcut)

Dari data tersebut, imbuh Anton, dapat disimpulkan jika masyarakat Indonesia sudah sangat familiar dengan internet. Bahkan hampir semua pengguna juga memiliki media sosial yang sifatnya personal. Melalui media sosial, akses digital terutama arus informasi semakin cepat dan vulgar. Kondisi ini memiliki dampak atau ancaman yang sangat nyata jika tidak diimbangi dengan kemampuan literasi digital.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

"Untuk itu Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI merancang kurikulum Program Gerakan Nasional Literasi Digital Indonesia 2020-2024. Ada empat pilar yang mendasari yakni digital skill, digital safety, digital ethics, dan digital culture," tandasnya.

Digital skill berkaitan dengan kemampuan untuk mengetahui, memahami dan menggunakan perangkat dalam kehidupan sehari-hari. Digital safety berkaitan dengan meningkatkan kesadaran keamanan digital mulai dari mengenali, memetakan hingga menganalisis.

Digital ethics merupakan kemampuan dalam menyesuaikan diri dan mengembangkan tata kelola etika dalam berdigital. Sedangkan digital culture adalah kemampuan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.

Berita Terkini Lainnya