TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Begini Cara Mahasiswa Psikologi Tunjukan Merdeka Belajar ala Mendikbud

Bisa dengan melatih anak cerebral palsy

Kegiatan mahasiswa USM untuk tunjukan Merdeka Belajar. IDN Times/Fariz Fardianto

Semarang, IDN Times - Program Merdeka Belajar yang dicanangkan Mendikbud, Nadiem Anwar Makariem mulai mendapat respon positif di kalangan mahasiswa. Hal tersebut setidaknya tampak saat sejumlah mahasiswa Universitas Semarang (USM) menggelar berbagai pelatihan bagi anak-anak penderita cerebral palsy.

Bertempat di Aula Gedung Kecamatan Semarang Barat, kurang lebih 10 mahasiswa Jurusan Psikologi USM bersama para dosennya menyapa anak-anak penyandang disabilitas tersebut sejak pagi.

Mereka menggelar ragam kegiatan. Mulai bernyanyi bersama anak cerebral palsy, memberikan pelatihan untuk menumbuhkan semangat anak-anak serta senam bareng di ruang aula.

 

Baca Juga: Mendikbud Resmi Luncurkan 4 Kebijakan Kampus Merdeka, Ini Detailnya

1. Mahasiswa dan dosen psikologi kompak berikan semangat bagi anak cerebral palsy

Seorang dosen USM saat memberikan pendampingan dalam program KKN. IDN Times/Fariz Fardianto

Menurut seorang dosen Jurusan Psikologi USM, Anna Dian Savitri yang turut mendampingi sejumlah mahasiswa, pihaknya juga mengajak para orangtua agar dapat memahami cara memompa semangat anak-anak cerebral palsy.

"Kita sengaja libatkan anak-anak cerebral palsy dan orangtuanya untuk terlibat dalam pelatihan ini supaya bisa meningkatkan rasa percaya diri anak mereka. Paling tidak kita bisa meringankan beban mereka sekaligus memberikan dukungan untuk keberlangsungan hidupnya," katanya kepada IDN Times, Minggu (26/1).

Baca Juga: Kenali Cerebral Palsy, Ini 6 Perawatan Penyakit Kerusakan Otak Bayi

2. Para mahasiswa terjun langsung ke dalam komunitas disabilitas

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Anak cerebral palsy ikut penyuluhan dari mahasiswa USM. IDN Times/Fariz Fardianto

Lebih jauh lagi, pihaknya ingin secara kontinyu memberikan peningkatan pendidikan untuk menangani anak- cerebral palsy. 

Pihaknya juga mengapresiasi terbentuknya kopdar Komunitas Semar Cakep untuk memperkuat kerjasama dengan para penyandang disabilitas di Semarang Barat. Termasuk dengan para orangtua yang punya anak penderita cerebral palsy.

Pihaknya memastikan kegiatan dengan penyandang disabilitas akan digelar secara berkelanjutan sebagai upaya meningkatkan kualitas program KKN yang diikuti mahasiswanya. Terlebih lagi, ini juga demi mendekatkan diri kepada masyarakat sekaligus mendukung program Merdeka Belajar dari Kemendikbud.

Baca Juga: IMS 2020: Iman Usman Kagum, Ruangguru Bisa Jangkau Kaum Difabel

Berita Terkini Lainnya