TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Disdik Jateng Klaim Penghapusan IPA IPS Untuk Bebaskan Minat Siswa

Disdik sambut baik keputusan Nadiem Makarim

Ilustrasi pelajar (pexels.com/ Stanley Morales)

Semarang, IDN Times - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah menyampaikan keputusan Kemendikbud yang meniadakan IPA IPS untuk jenjang SMA semata untuk memudahkan para siswa memilih mata pelajaran sesuai peminatan masing-masing. 

Baca Juga: Mendikbud Nadiem Siap Lanjutkan Danai Sekolah Jurnalistik Indonesia

1. Disdik anggap tidak ada lagi kubu-kubuan anak IPA IPS

Menurut Kepala Disdikbud Jateng, Uswatun Hasanah, dengan meniadakan IPA IPS maka setiap siswa lebih mudah memilih pelajaran sesuai bakat dan minat mereka. 

"Jadi tidak ada kubu-kubuan. Rumpun mapel IPA dan IPS ada, tapi tidak diklaster," papar Uswatun, Selasa (30/7/2024). 

2. Siswa jadi bebas cari pelajaran yang diminatinya

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Untuk itulah, Uswatun menjelaskan ada keuntungan tersendiri ketika IPA IPS ditiadakan oleh Kemendikbud. Yaitu para siswa diberi kebebasan untuk mengambil mapel yang berkaitan dengan masa depan mereka masing-masing. 

Ia menceritakan ketika siswa ingin melanjutkan jenjang pendidikan ke kampus kedokteran, maka ketika SMA diwajibkan mengambil pelajaran kimia dan biologi. 

Namun di sisi lain siswa diberi keleluasaan untuk tidak mengambil pelajaran fisika atau sejenisnya.

Nah, kampus punya sarat nih beberapa makul apa saja yang harus ditempuh jurusan tertentu, contoh arsitek ada matematika, fisika, kedokteran, ada kimia dan biologi, nah lainya dia enggak wajib ambil fisika, boleh ambil sosiologi, ada rukun wajib pilihan agar anak punya pengalaman dibidang sesuai yang akan diambil, maupun dia bisa ambil mata pelajaran IPS bila punya potensi itu," paparnya. 

Berita Terkini Lainnya