Sawah Kian Menyusut, Memedi Sawah di Semarang Ditancapkan ke Paving
Festival Memedi Sawah untuk meriahkan Hari Tani Nasional
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Jika biasanya memedi sawah dipasang untuk mengusir burung-burung di areal persawahan, pernahkan kalian melihat belasan memedi sawah yang ditancapkan di atas paving?
Ya, keberadaan memedi sawah yang dipasang di paving ternyata benar-benar terjadi. Lokasinya berada di pelataran Taman Budaya Raden Saleh (TBRS).
Adalah para seniman dan penggiat budaya di TBRS yang menancapkan memedi sawah di atas paving.
Belasan memedi sawah itu dibuat para seniman Semarang untuk memeriahkan ajang Festival Memedi Sawah selama tiga hari berturut-turut mulai 23-25 September 2022. Festival tersebut digelar tepat saat perayaan Hari Tani Nasional tiap tanggal 24 September.
Menjelang malam di hari Jumat (23/9/2022), mereka sibuk menata ornamen lampu. Jerami-jerami juga diikat menjadi memedi sawah.
Lalu pada bagian lain, beberapa orang membuat memedi sawah dari kaleng bekas dan pakaian setengah jadi. Bukan tanpa sebab mereka melakukan hal tersebut.
Rupanya mereka menyindir pemerintah yang selama ini sengaja melakukan alih fungsi lahan sehingga menyebabkan banyak sawah yang berubah menjadi kawasan perumahan.
"Jadi mengapa banyak memedi sawah yang ditancapkan ke paving, karena wilayah Semarang sudah tidak punya sawah, justru sawahnya berkurang karena diubah jadi perumahan. Sehingga yang kita miliki sekarang paving dan ini diartiian bahwa sawah telah digantikan paving. Ironisnya pada suatu titik bahwa teman-teman sampai pada mendorong sewa lahan," kata Babahe, seorang pegiat budaya di TBRS ketika berbincang dengan IDN Times di lokasi acara, Jumat malam (23/9/2022).
Baca Juga: Pusaka Pemikat Wanita, Keris Jaran Goyang Dipamerkan di Semarang
Petani punya andil besar untuk mencukupi kebutuhan beras
Babahe berkata melalui Festival Memedi Sawah dirinya berusaha menyadarkan kepada masyarakat bahwa para petani memiliki andil yang besar untuk mencukupi kebutuhan beras sebagai bahan pokok utama sehari-hari.
Ia juga mengingatkan kepada pemerintah bahwa sudah saatnya berusaha menghentikan alih fungsi lahan sawah yang ada saat ini.
Baca Juga: 2 Mahasiswi Semarang Nekat Bunuh Diri, Psikolog: Terinspirasi Artis Drakor