5 Kata Makian dalam Bahasa Jawa yang Berhubungan dengan Bagian Tubuh
Jauhi penggunaan kata-kata ini, ya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam bahasa Indonesia terdapat kata makian yang berarti ucapan ataupun ungkapan yang dianggap kotor, kasar, tidak sopan, bahkan menyinggung.
Seringkali kata makian ini diucapkan untuk mengungkapkan rasa marah, jengkel ataupun sebagai candaan kepada seseorang. Penggunaan kata makian dalam bahasa Indonesia misalnya, anjing, bangsat, setan, babi, dan lain sebagainya.
Tidak hanya dalam bahasa Indonesia, pemakaian kata makian pun juga kerap kita dapati dalam bahasa Jawa. Kata makian dalam bahasa Jawa disebut pisuhan atau pun tembung kasar.
Misalnya, asu (anjing), goblok (bodoh), gendheng (gila), bosok (busuk), dan lainnya. Selain contoh tersebut, ada lima kata makian dalam bahasa Jawa yang berkaitan dengan bagian tubuh, apa sajakah itu? mari simak penjelasannya di bawah ini.
Baca Juga: 10 Tranportasi Darat dalam Bahasa Jawa, Pernah Naik yang Mana?
1. Cangkeme
Kata makian yang pertama adalah ‘cangkeme’. Dalam bahasa Jawa ‘cangkem' merupakan kategori ngoko kasar yang artinya mulut. Kata ‘cangkeme’ ini sering dipakai seseorang ketika sedang marah ataupun emosi.
Misalnya dalam penggunaan kalimat ini “rasah kakean cangkem” (jangan banyak omong). Jadi, kata 'cangkeme' dalam bahasa Jawa itu bacot.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.