Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Serangga termasuk jenis hewan yang mudah ditemui di lingkungan sekitar. Baik serangga yang berukuran kecil maupun besar. Keberadaan serangga tidak jarang membuatmu risi dan terganggu.
Dalam bahasa Jawa, serangga juga memiliki sebutan yang unik. Bahkan setiap semut memiliki nama yang berbeda-beda. Berikut ini ada sepuluh nama unik serangga dalam bahasa Jawa yang perlu kamu tahu. Jangan sampai salah, ya.
1. Gigitan nyamuk sering membuat kulit bentol dan terasa gatal. Dalam bahasa Jawa, nyamuk disebut dengan 'jengklong'
ilustrasi nyamuk (pexels.com/Icon0.com) 2. Belalang termasuk serangga yang bisa merusak tanaman. Kamu bisa menyebutnya 'walang' dalam bahasa Jawa
ilustrasi belalang (pexels.com/Pixabay) 3. Adapun 'semut geni' merupakan sebutan bagi semut merah kecil yang gigitannya terasa menyakitkan seperti terkena api
ilustrasi semut api (pexels.com/Estiak Jahan) Baca Juga: 10 Kosakata Sikap Manusia dalam Bahasa Arab yang Harus Kamu Tahu
4. Kalau untuk rayap, penyebutannya tidak jauh berbeda dengan bahasa Indonesia, yaitu tetap 'rayap'
ilustrasi rayap (Pixabay.com/RoyBury) 5. Sedangkan semut merah yang sering ada di pepohonan biasa disebut dengan nama 'angkrang'
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
ilustrasi semut angkrang (pexels.com/Thang Cao) 6. Semut tanah berwarna kecoklatan ternyata juga memiliki sebutan tersendiri dalam bahasa Jawa, yaitu 'cantang'
ilustrasi semut cantang (pexels.com/Pragyan Bezbaruah) 7. Sayap kupu-kupu yang indah sering membuat kita terkesima. Kamu cukup menyebut kupu-kupu dengan nama 'kupu'
ilustrasi kupu-kupu (pexels.com/Kiril Gruev) 8. Keberadaan kecoak sering membuat kita merasa risih dan terganggu. Kecoak biasa disebut dengan nama 'coro'
ilustrasi kecoak (pexels.com/Picas Joe) 9. Adapun serangga capung memiliki dua nama. Sebagian menyebutnya 'titik iyek' dan sebagian menyebutnya 'brambang erang'
ilustrasi capung (pexels.com/Pixabay) Baca Juga: 10 Alat Pertanian dalam Bahasa Jawa, Awas Jangan Salah Sebut
