11 Nama-nama Tembang Macapat dalam Bahasa Jawa, Masih Ingat?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tembang Macapat merupakan karya sastra warisan leluhur Jawa yang biasa kita jumpai dalam mata pelajaran bahasa Jawa. Macapat tergolong geguritan atau yang dikenal sebagai puisi tradisional Jawa.
Setiap bait macapat memiliki baris kalimat yang disebut guru gatra, setiap gatra memiliki sejumlah suku kata yang disebut guru wilangan, dan berakhir pada bunyi vokal yang disebut guru lagu.
Macapat memiliki sebelas macam tembang yang menjelaskan tahap-tahap kehidupan manusia, mulai dari alam ruh sampai dengan akhir kehidupan di dunia. Berikut penjelasannya!
1. Maskumambang berasal dari kata "mas" yang berarti berharga dan "mambang" atau mengambang. Tembang ini menggambarkan calon bayi yang masih berada di dalam kandungan
2. Setelah berada di dalam kandungan sembilan bulan, tembang Mijil menceritakan kehadiran sang buah hati yang telah lahir ke dunia
3. Melalui tembang Kinanthi, layaknya seorang anak yang tumbuh dan berkembang, ia membutuhkan bimbingan dari kedua orang tuanya
Baca Juga: 9 Kata dalam Bahasa Jawa Malang yang Terkenal dengan Bahasa Walikan
4. Tahap selanjutnya ialah masa pubertas atau mengalami perubahan fisik dan psikis yang dikisahkan dalam tembang Sinom
5. Mulai memahami kehidupan hingga timbul Asmarandana atau rasa kasmaran, yaitu dimabuk cinta dan ditenggelamkan dalam lautan kasih
Editor’s picks
6. Lalu timbul perasaan berkomitmen dalam menyatukan kehidupan rumah tangga yang diceritakan dalam tembang Gambuh
7. Dhandhanggula menggambarkan kehidupan yang telah mencapai kesejahteraan dan berkecukupan dalam sandang maupun pangan
8. Sebagai rasa syukur atas kehidupan yang dijalani, muncul rasa ingin berbagi dengan sesama melalui derma atau Durma
9. Kian matang dan bersyukur, menyingkirkan hawa nafsu dan angkara murka adalah tahap kehidupan yang diceritakan dalam tembang Pangkur
10. Megat (pisah) dan ruh (roh) atau Megatruh berarti terpisahnya nyawa dari jasad dan kembali kepada Tuhan sang pencipta
11. Tahap terakhir ialah Pocung, yaitu jasad yang tertinggal dibungkus dalam balutan kain kafan atau mori menuju liang lahat
Itulah tadi tembang macapat yang menggambarkan tahap-tahap kehidupan manusia. Dari kesebelas tembang di atas, apakah kamu masih ingat dan hafal?
Baca Juga: 7 Kalimat Bijak dalam Bahasa Jawa tentang Sabar, Monggo Diwaos Lur!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.