5 Bulan Nganggur, Dosen yang Dinonaktifkan Rektor Unnes Ngajar Lagi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Setelah sekian lama dinonaktifkan oleh Rektor Unnes Prof Fatur Rochman, Sucipto Hadi Purnomo, seorang dosen Bahasa dan Sastra Jawa di Fakultas Seni dan Budaya, Unnes akhirnya bisa bernapas lega.
Pak Cip, begitu ia akrab disapa per Jumat (24/7/2020), akhirnya bisa mengajar lagi setelah Rektor Unnes memutuskan untuk mengeluarkan SK Pengaktifan terhadap dirinya tertanggal 23 Juli 2020.
"Surat keputusannya diteken Kamis kemarin dan diserahkan kepada saya secara langsung oleh Pak Rektor pada Jumat 24 Juli kemarin. Dengan keputusan rektor, maka saya sudah bisa menjalankan aktivitas mengajar lagi di jurusan Bahasa dan Sastra Jawa mulai Jumat," kata Pak Cip kepada IDN Times, Minggu (26/7/2020).
1. Sucipto dapat haknya lagi berupa tunjangan dosen dan remunerasi
Ia menjelaskan dalam SK Pengaktifan yang diteken Rektor Unnes terdapat dua keputusan penting. Bunyi yang pertama yaitu mencabut surat keputusan rektor bernomor B/167 UN/2020 tentang pembebasan dosen atas nama Sucipto Hadi Purnomo.
Kemudian kedua memberikan hak kepegawaian seusai perundangan yang berlaku. Ia menyampaikan pasca terbitnya SK Pengaktifan, maka seluruh haknya yang tidak dibayar selama lima bulan terakhir, dalam waktu dekat akan dikembalikan.
"Termasuk tunjangan sertifikasi dosen dan remunerasi yang sempat gak dibayar lima bulan, maka sekarang akan terbayarkan. Nominalnya dengan besaran tunjangan masa kerja selama 15 tahun," bebernya.
Editor’s picks
Baca Juga: Tak Terima Dituding Hina Jokowi, Dosen Unnes Tantang Rektor Berdebat
2. Sucipto siap ngajar lagi
Tak cuma itu saja. Ia juga akan mengajar kuliah lagi pada bulan Juli. Dirinya kini tinggal menunggu jumlah mahasiswa yang mendaftar ke jurusannya. "Saya sudah siap ngajar lagi. Cuma sekarang kan lagi pandemik. Jadi ngajarnya via online," jelasnya.
3. Sekitar 10 mahasiswa minta bimbingan lagi kepada Sucipto
Sebelum terlibat konflik dengan Rektor Unnes, ia mengaku sering mengajar bahasa dan sastra Jawa dengan 12 SKS.
"Saya sudah ketemu ketua jurusan, jadwal kuliah saya juga sudah didaftarkan lagi di fakultas. Dan mahasiswa bimbingan saya ternyata kepengin balik ke saya. Karena saat saya dinonaktifkan, mereka dibimbing sama dosen lain. Mahasiswa bimbingan saya ada sepuluhan," katanya.
Baca Juga: Ikut Wisuda Online, Mahasiswi Unnes: Jadi Ngirit, Gak Perlu Dandan