TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Kekurangan dari Desain Interior yang Berfokus pada Warna

Wajib jadi bahan pertimbangan nih

ilustrasi ruangan yang terlalu berfokus pada warna (freepik.com/rawpixel.com)

Desain interior yang berfokus pada warna memang terlihat menyenangkan dan membuat rumah kita jadi lebih hidup. Namun, terkadang, terlalu fokus pada warna bisa jadi boomerang dan membuat rumah jadi terlihat aneh.

Berikut adalah lima kekurangan dari desain interior yang berfokus pada warna, yuk kita bahas! Jangan lupa catat dan jadikan sebagai bahan pertimbangan ya. 

Baca Juga: 5 Inspirasi Desain Rumah Dengan Konsep Elegan, Bikin Nyaman!

1. Sulit dalam memilih warna

ilustrasi kesulitan memilih warna (freepik.com/freepik)

Nah, kita semua tahu 'kan kalau memilih warna untuk desain interior rumah kita bisa jadi hal yang susah banget. Tapi, tahu gak sih, kenapa banyak orang merasa susah saat memilih warna untuk rumah mereka? Ini dia salah satu kekurangan dari desain interior yang berfokus pada warna.

Pertama, kadang kita gak tahu harus pilih warna apa yang cocok buat rumah kita. Banyak banget pilihan warna, mulai dari warna soft seperti pastel, warna netral seperti abu-abu, sampai warna bold seperti merah. Gak heran kalau bingung ya, pilih warna mana yang bakal bikin rumah terlihat cantik dan nyaman.

Kedua, kalau salah memilih warna, bisa jadi rumah kita jadi kelihatan gak harmonis dan gak nyaman. Bayangin aja kalau semua dinding rumah kita berwarna merah, pasti gak enak banget dipandang, kan?

2. Membutuhkan pemeliharaan yang berlebihan

ilustrasi pemeliharaan cat dinding (freepik.com/stockking)

Desain interior yang berfokus pada warna memang membuat ruangan terlihat hidup dan menyenangkan.

Tapi, ini juga memiliki kekurangan yang gak bisa dikesampingkan, yakni membutuhkan pemeliharaan yang berlebihan. Warna-warna yang dipilih harus selalu terlihat fresh dan bersih, atau ruangan akan terlihat buruk.

Hal ini karena warna-warna tersebut mudah terpengaruh oleh faktor lingkungan seperti polusi, sinar matahari, dan debu.

Misalnya, warna merah muda akan mudah menguning karena terpapar sinar matahari, sementara warna putih akan mudah kotor karena debu dan polusi.

Oleh karena itu, pemilik ruangan harus siap untuk melakukan pemeliharaan secara rutin dan teratur, agar warna-warnanya selalu terlihat segar dan bersih.

3. Dapat menimbulkan sensasi yang over-whelming

ilustrasi over-whelming (freepik.com/benzoix)

Warna memang memiliki pengaruh besar terhadap emosi dan suasana hati seseorang. Jika warna-warna yang dipilih dalam desain interior terlalu berlebihan, hal ini dapat menimbulkan sensasi yang over-whelming dan membuat orang yang berada di dalam ruangan merasa tidak nyaman.

Terlalu banyak warna dalam satu ruangan dapat membuat orang merasa kewalahan dan bingung, sehingga mengurangi kenyamanan dan kesegaran ruangan.

Lebih dari itu, warna yang tidak sesuai dengan karakteristik dan fungsi ruangan juga dapat membuat orang merasa salah fokus.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Misalnya, warna-warna yang terlalu gelap dan mendominasi dapat membuat orang merasa sempit dan tertekan, sementara warna-warna yang terlalu cerah dapat membuat orang merasa cepat lelah dan tidak nyaman.

Oleh karena itu, desain interior yang berfokus pada warna harus dipikirkan dengan baik dan hati-hati, agar warna-warna yang dipilih dapat memberikan kesan yang baik pada orang yang berada di dalam ruangan.

4. Kekurangan dalam fleksibilitas desain

ilustrasi bingung saat merancang desain (freepik.com/cookie_studio)

Desain interior yang terlalu berfokus pada warna dapat memiliki kekurangan dalam hal fleksibilitas desain.

Warna memang sangat penting dan memiliki pengaruh besar terhadap suasana dan kesan ruangan, tapi jika terlalu banyak mengandalkan warna, desain interior yang dihasilkan akan terasa kaku dan kurang fleksibel.

Desain interior yang terlalu terpaku pada warna dapat sulit untuk diubah-ubah dan diadaptasi dengan perubahan gaya atau tren yang berkembang.

Oleh karena itu, desain interior yang berfokus pada warna harus dikombinasikan dengan elemen desain interior lain seperti tekstur, bentuk, dan pattern, agar desain interior yang dihasilkan lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan perubahan gaya atau tren.

Dengan kata lain, warna harus menjadi bagian dari desain interior, bukan satu-satunya elemen yang diandalkan. Desain interior yang fleksibel dan dapat menyesuaikan dengan perubahan tren dan gaya dapat membuat ruangan tetap terlihat segar dan up-to-date.

Baca Juga: 5 Inspirasi Desain Ruang Kerja, Sederhana Namun Tetap Menawan

Verified Writer

Dekorancang Ruang

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya