TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Tips Mengasuh Anak untuk Orangtua dengan Karakter Introvert

Temukan keseimbangan dalam mengasuh anak dan diri sendiri

ilustrasi seorang ibu merenung (pexels.com/Ksenia Chernaya)

Intinya Sih...

  • Orangtua introver perlu mencari keseimbangan antara kebutuhan pribadi dan tuntutan sosial dalam mengasuh anak.
  • Menetapkan batasan sosial dengan orang lain dan anak serta mengasuh secara bergantian dengan pasangan merupakan tips penting bagi orangtua introver.
  • Penting untuk menyadari kelebihan menjadi seorang introver dan meluangkan waktu untuk diri sendiri demi kesejahteraan mental.

Menjadi orangtua adalah keputusan besar dan memiliki tanggung jawab yang berat. Meskipun terdapat kepuasan serta cinta yang mendalam di sana. Namun, tuntutan sosial dalam mengasuh anak yang hampir 24/7 bisa menimbulkan tantangan, terutama bagi orang-orang yang memiliki kepribadian introver.

Intover sering kali diartikan sebagai orang yang pendiam, kaku, suka menyendiri, atau bahkan menghindari sorotan. Namun, American Psychological Assosiation mendefinisikan, introver sebagai pribadi yang memiliki orientasi terhadap dunia internal diri sendiri, baik itu berkaitan dengan pemikiran, perenungan, perasaan, kesadaran, serta perilaku internalisasi lainnya.

Meskipun introver sering diidentikan sebagai orang yang suka menyendiri, tapi menurut Profesor Simon Boag, selaku Departemen Psikologi Universitas Macquarie, dilansir First Five Years, orang introver bukan berarti orang yang antisosial. Mereka hanya lebih suka menghabiskan waktu dengan dirinya sendiri, mendambakan ketenangan, serta menjalin hubungan dekat dengan beberapa orang daripada harus berinteraksi dengan banyak orang.

“Oleh karena itu, bisa dipahami bahwa ketika orang introver telah menjadi orangtua dan memiliki anak-anak kecil, yang mana mereka masih sangat bergantung pada orangtua mereka dan secara alami sering bertingkah berisik. Hal itu dapat menjadi situasi yang menantang bagi orangtua dengan karakter introver,” lanjutnya.

Lantas, bagaimana gaya pengasuhan anak yang tepat bagi orangtua dengan karakter introver? Untuk mengetahuinya, mari simak beberapa tips berikut ini.

1. Temukan hal-hal yang berpotensi dapat menguras tenagamu

Agar dapat mencapai keseimbangan antara kebutuhan waktu pribadi dan tuntutan sosial dalam mengasuh anak, maka hal pertama yang perlu dilakukan adalah mencari tahu apa saja yang bisa berpotensi menguras tenagamu.  

“Saya pikir penting bagi orangtua introver mengenali apa saja yang bisa memicu rangsangan berlebihan mereka. Misalnya, salah satu pemicu terbesar saya adalah kebisingan, seperti suara TV atau mainan tertentu dalam waktu yang lama. Jadi, menyadari hal itu dan meluangkan waktu untuk menyingkirkan atau meminimalkan suara-suara tersebut akan sangat membantu,” kata Julie Vick, seorang introver dan penulis Babies Don’t Make Small Talk, So Why Should I? (An Introvert’s Guide to Surviving Parenthood), dikutip Self.

2. Kamu tidak harus mengatakan ‘ya’ pada setiap undangan

Menetapkan batasan sangatlah penting, termasuk bagi orangtua dengan karakter introver. Meskipun bersosialisasi dengan orangtua lain atau teman-teman anakmu itu perlu, tapi bukan berarti selalu bersedia menghadiri setiap acara yang diadakan oleh mereka.

Kamu tidak harus mengatakan ‘ya’ pada setiap undangan hanya karena takut mengecewakan mereka. Apabila kamu merasa lelah dengan acara sosial yang tiada habisnya, maka tidak apa-apa untuk menolaknya.

“Ingatlah, bahwa kamu tidak harus setuju untuk menghadiri setiap acara yang diadakan oleh orangtua teman anakmu. Meskipun, terkadang itu menyenangkan, namun menghabiskan waktu bersama orang lain juga bisa terasa menguras tenaga. Di samping itu, kamu mungkin juga akan kehilangan waktu yang seharusnya bisa kamu manfaatkan untuk beristirahat dan memulihkan energi,” jelas Carla Naumburg, Ph.D., seorang pekerja sosial klinis yang berbasis di Massachusetts, dikutip Mind Body Green.

3. Tetapkan batasan dengan anak

Selain menetapkan batasan sosial dengan orang lain, kamu juga perlu menetapkan batasan dengan anak. Ini bisa dilakukan dengan cara yang ramah dan tetap penuh kasih sayang. Menurut Merriam Sarcia Sauders, selaku terapis pernikahan dan keluarga berlisensi, dikutip Mind Body Green, orangtua introvert dapat menetapkan batasan yang sehat dengan anak mereka.

Caranya, bisa dengan membuat kesepatakan bersama anak mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Selain itu, kamu juga bisa memberitahu mereka bahwa ada waktu-waktu tertentu dalam sehari di mana mereka tidak boleh mengganggu ayah dan ibu, kecuali ada hal yang mendesak karena waktu-waktu tersebut merupakan waktu tenang untuk ayah dan ibu. Hal ini bertujuan agar anak dapat memahami bahwa orangtua juga perlu istirahat serta dapat meminimalisir perilaku anak yang bisa berpotensi menimbulkan kekacauan.

Baca Juga: 5 Pentingnya Memeluk Anak bagi Orangtua yang Sering Bepergian

4. Mengasuh secara bergantian dengan pasangan

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Selanjutnya, mengasuh anak secara bergantian dengan pasangan juga bisa menjadi solusi yang tepat. Namun terlepas dari itu semua, dalam kehidupan rumah tangga, tentu baik ayah ataupun ibu memiliki masing-masing peran dan harus ikut andil dalam membesarkan anak.

Sikap saling mendukung dan pengertian adalah kunci untuk menciptakan gaya pengasuhan yang sehat serta meningkatkan kesejahteraan dalam hubungan keluarga. Oleh karenanya, kamu bisa membuat jadwal bersama pasangan tentang kapan secara bergantian harus mengurus anak. Dengan begitu, kamu tidak akan kewalahan

5. Manfaatkan kekuatan yang kamu miliki

Penting disadari bahwa introver bukanlah kekurangan. Bukan pula sebuah kesalahan. Ini lebih kepada kepribadian yang melakukan interaksi dengan cara yang lebih tenang. Oleh karenanya, cari tahu apa yang menjadi kelebihan seorang introver dan manfaatkan kelebihan itu.

“Menjadi introver tidak membuatmu dirugikan dalam mengasuh anak. Bahkan, orang introver sering kali unggul karena mereka penuh pertimbangan, bisa memotivasi diri sendiri, memiliki wawasan yang luas, pendengar yang baik, introspektif, dan mempunyai rasa empati yang besar. Tentu, itu semua adalah hal-hal baik yang pantas untuk ditanam pada anak-anakmu," ucap Tamara Cavenett, selaku Presiden Masyarakat Psikologi Australia, dilansir First Five Years.

6. Hindari terus merasa bersalah terhadap diri sendiri

Setiap orangtua pasti pernah melakukan kesalahan dalam mengasuh anak dan mengalami perasaan bersalah merupakan hal yang manusiawi. Kendati demikian, bagi orangtua yang memiliki kepribadian introver, perasaan bersalah itu bisa terjadi secara berulang dan justru dapat menimbulkan masalah.

Di satu sisi, kamu ingin selalu bersama anak, tapi di sisi lain, kebutuhan diri sendiri seolah mengajakmu untuk menjauh sejenak dari anak demi mengisi ulang kembali energi. Belum lagi, prasangka bahwa bila kamu mencari waktu untuk diri sendiri mungkin berarti kamu tidak cukup ‘hadir’ untuk keluargamu. Inilah yang memicu perasaan bersalah muncul.

Meskipun tidak ada satu cara yang sempurna untuk mengasuh anak. Bagaimanapun juga melepaskan tekanan atau hal-hal kecil yang dapat membuatmu tidak bahagia adalah langkah penting demi kesejahteraan mental dirimu dan juga anakmu.

Verified Writer

Delvi Ayuning

Menulis bukan sekadar menuangkan kata-kata lewat tulisan, tapi lebih dari itu.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya