TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Jangan Lagi Menggunakan Tisu Basah untuk Membersihkan Wajah

Yuk, beralih ke produk ramah lingkungan

Ilustrasi tisu basah (Freepik.com/lazy_bear)

Selama bertahun-tahun, tisu basah telah menjadi andalan banyak orang untuk membersihkan wajah. Dalam situasi di mana air dan sabun tidak tersedia, tisu basah dapat menjadi pilihan yang nyaman untuk membersihkan wajah dari kotoran, minyak, dan makeup.

Tisu basah sering kali dianggap sebagai solusi cepat untuk membersihkan kulit wajah setelah seharian beraktivitas. Namun, di balik kepraktisannya, penggunaan tisu basah untuk wajah juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan.

Apakah kamu termasuk dalam kelompok yang mengandalkan tisu basah untuk membersihkan wajah kamu? Jangan buru-buru! Berikut 5 alasan jangan lagi gunakan tisu basah untuk membersihkan wajah kamu.

1. Tidak efektif dalam mengangkat kotoran dan makeup yang tebal

Ilustrasi wajah iritasi akibat gesekan (Freepik.com/@ user18526052)

Tisu basah umumnya tidak cukup efektif dalam mengangkat kotoran dan makeup yang tebal pada wajah, terutama jika kamu mengenakan makeup yang tahan lama atau waterproof. Kotoran dan makeup yang terdapat pada wajah, seperti foundation, concealer, atau maskara yang tahan lama, bisa menjadi sulit untuk dihilangkan hanya dengan menggunakan tisu basah.

Penggunaan tisu basah untuk membersihkan wajah dengan kotoran dan makeup yang tebal mungkin memerlukan gosokan yang lebih keras, yang bisa menyebabkan gesekan berlebih pada kulit wajah. Hal inilah yang menjadi potensi kulit menjadi iritasi, kemerahan, atau bahkan luka, terutama jika kulit kamu cenderung sensitif.

Selain itu, tisu basah juga tidak selalu efektif dalam membersihkan makeup yang waterproof atau tahan lama yang cenderung lebih sulit diangkat. Bahan kimia dalam tisu basah kemungkinan tidak cukup kuat untuk menghilangkan makeup semacam itu, sehingga bisa meninggalkan residu pada wajah kamu.

Untuk menghindari masalah ini, kamu bisa menggunakan metode pembersihan wajah yang lebih efektif, seperti menggunakan pembersih wajah berbasis minyak atau susu pembersih. Pembersih berbasis minyak atau susu pembersih dapat membantu melunakkan dan mengangkat makeup dan kotoran dengan lebih efektif tanpa perlu menggosok wajah terlalu keras.

Baca Juga: 5 Efek Samping Mencuci Muka dengan Sabun Mandi, Awas Wajah Kering!

2. Mengandung bahan kimia potensial

Ilustrasi residu kimia (Freepik.com/freepik)

Tisu basah sering kali mengandung bahan kimia, seperti pewangi, paraben, atau alkohol, yang memiliki potensi untuk mengiritasi kulit wajah. Selain itu, penggunaan alkohol dalam tisu basah juga dapat mengganggu keseimbangan kelembapan kulit kamu, sehingga dapat mengakibatkan kulit menjadi kering. Bagi kamu yang memiliki kulit sensitif atau masalah kulit lainnya, penggunaan rutin tisu basah untuk membersihkan wajah bisa meningkatkan risiko iritasi atau alergi.

Sebagai alternatif, kamu bisa mencari produk perawatan kulit yang menggunakan bahan-bahan alami atau bebas dari bahan kimia berpotensi iritasi. Menggunakan tisu basah yang diformulasikan khusus untuk kulit sensitif, atau beralih ke alternatif pembersih wajah yang lebih lembut.

Minyak pembersih atau susu pembersih juga bisa menjadi pilihan yang lebih aman bagi kamu yang memiliki kulit sensitif atau masalah kulit lainnya. Selalu perhatikan bahan-bahan yang terkandung dalam produk perawatan kulit kamu dan hindari penggunaan produk yang dapat berpotensi mengiritasi kulit wajah.

3. Kurang ramah lingkungan

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Ilustrasi sampah tisu (Freepik.com/photoangel)

Meskipun praktis, penggunaan tisu basah memiliki dampak negatif pada lingkungan. Fakta bahwa tisu basah merupakan produk sekali pakai, yang berarti tisu basah ini tidak dapat didaur ulang dan berkontribusi pada peningkatan limbah plastik. Banyak tisu basah yang mengandung bahan plastik, seperti polyester atau bahan sintetis lainnya. Ketika tisu basah ini dibuang ke dalam sampah, sering kali akhirnya berakhir di tempat pembuangan akhir atau bahkan mencemari lingkungan, seperti sungai atau lautan.

Untuk mengurangi dampak negatif pada lingkungan, kamu dapat memilih untuk menggunakan alternatif yang lebih ramah lingkungan, seperti handuk kain atau waslap yang bisa dicuci dan digunakan kembali. Bisa juga dengan mencari produk pembersih wajah yang dikemas dalam kemasan yang dapat didaur ulang atau ramah lingkungan.

Dengan mengurangi penggunaan tisu basah sekali pakai dapat menjadi langkah kecil yang bermanfaat dalam mengurangi limbah plastik dan menjaga kelestarian lingkungan.

4. Kurang menyeluruh dalam membersihkan pori-pori

Ilustrasi pori tersumbat (Freepik.com/@ Alessandro_Grandini)

Tisu basah, meskipun praktis dalam membersihkan wajah, mungkin tidak cukup efektif dalam membersihkan pori-pori secara menyeluruh. Pori-pori yang tersumbat dapat menyebabkan masalah kulit seperti jerawat dan komedo.

Tisu basah cenderung hanya membersihkan permukaan kulit dan tidak dapat menjangkau pori-pori dengan baik, sehingga kotoran dan minyak masih dapat tertinggal di dalam pori-pori.

Pembersihan wajah yang menyeluruh adalah langkah penting dalam merawat kulit. Sebagai gantinya gunakan produk pembersih wajah yang tepat, seperti cleanser dengan bahan aktif seperti salicylic acid atau charcoal, dapat membantu membersihkan pori-pori secara lebih efektif. Selain itu, penggunaan alat bantu pembersih wajah seperti brush atau konjac sponge juga dapat membantu mengangkat kotoran yang terperangkap di dalam pori-pori.

Baca Juga: 5 Jenis Masker Wajah, Pilih yang Sesuai Manfaat dan Jenis Kulit Kamu

Writer

Auliasari Citra Syamsura

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya