TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

19 Waktu Mustajab Memohon Doa dalam Islam, Cepat Terkabul!

Inilah waktu-waktu agar doa kita cepat dikabulkan

Ilustrasi seorang muslim tengah memanjatkan doa (pexels.com/RDNE Stock project)

Secara makna, doa tidak sekedar meminta harapan-harapan agar dikabulkan oleh Allah. Lebih dari itu, doa adalah wadah komunikasi, tempat mengadu serta meminta ampunan kepada-Nya. Di sisi lain, doa adalah bentuk ibadah yang paling ringan dikerjakan oleh setiap muslim. Selain wujud tidak sombong pada-Nya, berdoa juga dapat memperoleh pahala yang besar.

Salah satu rahasia agar doa kita dikabulkan oleh Allah adalah dengan melihat waktu ketika memanjatkan doa tersebut. Dengan melihat waktu yang pas, doa kita dapat dikabulkan dengan cepat. Sebaliknya, jika waktu berdoanya tidak cocok, maka doanya tidak atau lama dikabulkan.

Berikut ini adalah waktu-waktu mustajab untuk memanjatkan doa.

Baca Juga: Kumpulan Doa saat Terjadi Gempa Bumi: Arab, Latin, dan Terjemahannya

1. Berdoa di malam Hari

Malam hari adalah waktu yang tepat untuk berdoa kepada Allah. Berdoa di saat keheningan malam akan membuat hati lebih khusu’. Berkomunikasi dan mencurahkan segala perasaan yang ada di hadapan-Nya termasuk langkah yang tepat di malam hari. Sebab, di saat-saat itulah Allah akan mengabulkan segala permintaan para hambanya, terutama ketika waktu-waktu berikut:

  1. Waktu Sahur
    Waktu sahur atau sahar ini, gampangnya terletak sebelum Shalat subuh dikumandangkan. Waktu di mana Allah menurunkan malaikatnya di sepertiga malam terakhir untuk mengaminkan hamba-Nya yang berdoa. Sebagaimana inti sari dari Hadist Qudsi: “Siapa saja yang berdo’a kepada Allah, maka Allah akan kabulkan. Siapa yang meminta kepada Allah, maka akan Allah beri. Siapa yang meminta ampunan kepada Allah, maka akan Allah ampuni.”
  2. Malam idain
    Malam idul fitri dan idul adha adalah salah satu malam yang memiliki keutamaan besar. Jangankan meminta agar doanya dikabulkan, tanpa meminta-pun Allah akan memberikan rahmat-Nya kepada siapa saja yang menghidupi malam idain. Sebagaimana Rasulullah bersabda: "Barangsiapa yang beribadah pada Idul Fitri dan Idul Adha semata-mata mengharap ridha Allah, maka hatinya itu tidak akan mati di mana hati-hati orang lain mati." (HR Ibnu Majah)
  3. Malam lailatul qadar
    Firman Allah dalam surat Al-Qadr: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al-Qadr [97]: 1-5)
  4. Malam Jumat
    Hari jumat termasuk sayyidul ayyam, atau tuannya hari. Dimulai dari masuknya waktu Maghrib hingga waktu habisnya Shalat Ashar, keutamaannya sama-sama besar. Banyak-banyaklah doa dan membaca shalawat di malam Jumat, sebab Rasulullah bersabda: “Perbanyaklah membaca shalawat kepadaku di hari dan malam Jumat. Barangsiapa membaca shalawat untuku satu kali, maka Allah membalasnya sepuluh kali." (HR. Baihaqi)

2. Berdoa setelah melakukan ibadah sunah

Setelah melakukan amal ibadah sunah juga akan mempermudah doa dikabulkan oleh Allah. Hal ini, selain sebagai rasa cinta kita kepada Rasulullah juga sekaligus menjadi pribadi muslim yang taat. Berikut adalah waktu-waktu yang mustajab setelah melakukan ibadah sunah.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

  1. Antara adzan dan Iqamat
    Sebagaimana  sabda Rasulullah: “Jika adzan untuk shalat dikumandangkan, maka dibukalah pintu-pintu langit dan doa akan segera dikabulkan.” (HR. Ahmad)
  2. Membaca Alquran
    Setelah membaca Alquran, jangan buru-buru pergi, berdoalah, sebab Rasulullah bersabda: "Barang siapa telah membaca Al-Qur'an (khatam) kemudian dia berdoa, maka ada empat ribu malaikat yang mengaminkan doanya." (HR ad-Darimy). 
  3. Setelah Shalat sunah rawatib
    Nabi Muhammad SAW bersabda: "Barang siapa yang selalu mengerjakan sholat sunnah 12 rakaat (dalam sehari semalam), maka kelak Allah SWT akan membangunkan untuknya sebuah rumah di surga. Kedua belas rakaat itu adalah empat rakaat sebelum sholat Dzuhur, dua rakaat sesudah shalat Dzuhur, dua rakaat sesudah shalat Maghrib, dua rakaat sesudah shalat Isya, dan dua rakaat sebelum sholat Subuh." (HR. Tirmidzi)
  4. Waktu dhuha
    Waktu dhuha merupakan waktu yang digunakan oleh kebanyakan orang untuk mencari nafkah. Ini momen bagi kita untuk banyak-banyak berdoa, sebab amat sedikit orang yang meminta di waktu ini. Sisipkan waktu setiap hari untuk menunaikannya. Dalam potongan Hadits Qudsi yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi Allah berkata: "Wahai anak Adam, rukuklah (shalatlah) karena Aku pada awal siang (sholat dhuha) empat rakaat, maka Aku akan mencukupi (kebutuhan) kamu sampai sore hari." (HR Tirmidzi)

3. Berdoa di keadaan dan waktu tertentu

Selain hal-hal di atas, ada juga keadaan-keadaan tertentu agar doa kita segera diijabah. Bahkan, seketika itu juga Allah mampu memberikan apa yang kita minta. Dengan diiringi penghayatan, keyakinan dan ketulusan hati, insya Allah doa-doa kita segera dikabulkan. Berikut adalah keadaannya:

  1. Ketika turun hujan
    Rasulullah menganjurkan agar kita berdoa ketika hujan turun, sebagaimana sabdanya: “Ada dua doa yang tidak akan ditolak oleh Allah atau jarang sekali ditolak oleh Allah, yaitu antara doa adzan dan iqamah, serta doa ketika turun hujan.” (HR. Abu Dawud)
  2. Khutbah Jumat
    Khutbah Khatib sedang duduk di antara dua khutbah termasuk waktu yang mustajabah untuk berdoa. Rasulullah bersabda: “(Saat mustajab) itu adalah ketika imam (khatib) duduk di antara dua khutbah sampai shalat jumat dilaksanakan.” (HR. Muslim dan Abu Dawud)
  3. Hari arafah
    Rasulullah bersabda: "Sebaik-baik doa adalah doa di Hari Arafah. Dan sebaik-baik yang aku ucapkan dan juga para nabi sebelumku adalah: "Tidak ada Tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segala kerajaan dan bagi-Nya segala pujian. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu." (HR. At-Tirmidzi)
  4. Ketika dizalimi
    Ketika kita dizalimi, segera meminta doa kepada Allah. Sebab, Rasulullah berkata kepada Muadz: "Wahai Mu'adz, berhati-hatilah engkau dengan orang yang terzalimi, sebab tidak ada penghalang antara doanya dengan Allah Subhanahu wa ta'ala." (HR. Bukhari dan Muslim).
  5. Orang berpuasa hingga berbuka
    Orang dalam keadaan berpuasa juga doanya mustajab. Entah itu puasa dalam bulan Ramadhan, maupun puasa sunah seperti senin kamis. Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya doa orang yang berpuasa ketika berbuka tidaklah tertolak.” (HR. Ibnu Majah)
  6. Meminta doa ke pemimpin yang adil
    Rasulullah bersabda: “Ada tiga doa yang tidak diragukan lagi akan dikabulkan oleh ALlah, yaitu doa imam yang adil, doa orang yang berpuasa sampai ia berbuka, dan doa orang yang teraniaya.” (HR. Ahmad, Turmudzi dan Ibnu Majah)

Writer

Salaful Amin

Lulusan Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) Jakarta

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya