TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pakar Onkologi Undip Prof Soemantri Wafat, Dikenal Dokter Ramah Anak

Almarhum meninggal di usia 84 tahun

Proses pelepasan jenazah almarhum Prof Soemantri di Undip. Dok Humas Undip

Semarang, IDN Times - Kabar duka datang dari kampus Universitas Diponegoeo (Undip). Tepat Senin malam (21/9/2020) kemarin, pakar hematologi dan onkologi, Prof Soemantri yang semasa hidupnya mengabdikan diri di Undip, diketahui meninggal dunia.

Dari informasi yang diperoleh dari Undip, Prof Soemantri yang sejak lama jadi Guru Besar Fakultas Kedokteran Undip tersebut meninggalkan tiga orang putri beserta menantu dan enam cucu. Sedangkan sang istri yang bernama Maria Goretti Tuti A sudah berpulang terlebih dahulu. 

Baca Juga: Undip Pakai UU ITE untuk Jerat Pihak-pihak yang Viralkan Uang Pangkal Rp87 M 

1. Prof Soemantri dikenal sebagai dokter anak yang ramah dan berjiwa sosial tinggi

Poster duka cita bergambar Prof Soemantri beredar di medsos. Istimewa

Prof Budi Setiyono, Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan Undip yang ditunjuk memimpin upacara kematian mengungkapkan jenazah almarhum sempat disemayamkan terlebih dulu di Auditorium Undip Jalan Imam Barjo, Pleburan, Semarang, pada Selasa (22/9/2020). 

Secara pribadi, Budi mengenang almarhum sebagai sosok yang punya jiwa sosial yang tinggi. "Almarhum Soemantri merupakan dokter spesialis anak yang ramah. Beliau punya jiwa sosial yang tinggi," ujar Budi dalam keterangan yang dikutip IDN Times.

2. Almarhum selama ini aktif jadi wakil ketua PMI dan yayasan thalassemia

instagram.com/akun diarypmr
Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Pihaknya mengaku almarhum juga punya jasa yang besar bagi Kota Semarang. Mulai jadi Wakil Ketua PMI Kota Semarang sedari 1987 sampai sekarang. Kemudian menjadi peloppor dan membentuk Yayasan Hematologi Yasmia Semarang sejak tahun 1994 silam.

Lalu, katanya Prof Soemantri pun yang jadi pencetus sekaligus penasehat organisasi Persatuan Orang Tua Penderita thalassemia dan Persatuan Orang Tua Penderita Hemophilia Semarang.

Sepak terjang almarhum juga terukir sebagai pencetus Yayasan Yastri yang menangani pasien kurang mampu di RSUP dr Kariadi dari tahun 1994 sampai akhir hayatnya. 

"Almarhum juga berdedikasi dalam mengabdikan ilmunya pada bidang hematologi dan onkologi yang sangatlah besar," terangnya.

Baca Juga: Pakar Epidemiologi Undip Desak Pemerintah Buat UU Pemakaian Masker

Berita Terkini Lainnya