TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times
© 2024 idntimes.com by IDN Media
Home Life Inspiration

Kisah Eks Teroris Bom Bali 1, yang Kapok Jadi Anak Buah Nurdin M Top

Berpesan kepada para millennial agar mencari guru yang tepat

Dok. Humas Pemprov Jawa Tengah
Verified
Larasati Rey

Surakarta, IDN Times - Eks narapidana teroris (napiter) Bom Bali I, Jack Harun membagikan pengalaman pribadinya saat menjadi salah satu bagian dari jaringan teroris di Indonesia. Jack berkisah pilunya di hadapan ribuan peserta, pada acara sarasehan Penguatan Nilai-Nilai Kebangsaan yang diadakan di SMK Negeri 8 Solo, Rabu (12/2).

Baca Juga: Alasan Pemerintah Tak Mau Pulangkan 600 Anggota ISIS Eks WNI

1. Jack Harun pernah satu tim dengan Nurdin M Top

Dok. Humas Pemprov Jawa Tengah

Jack Harun bercerita banyak, termasuk ia pernah bergabung dengan teroris Nurdin M Top. Bahkan dirinya mendapat tugas sebagai perakit bom untuk aksi Bom Bali 1, pada 12 Oktober 2002 silam.

Pria yang bernama asli Joko Triharmanto itu mengaku memiliki rasa balas dendam setelah melihat berita dan video dari kepingan VCD tentang pembantaian muslim di Ambon.

Setelah masuk jeruji besi dan mendapat nasihat dari orangtua serta istri, pemikiran Jack secara perlahan melunak dan ingin kembali ke NKRI.

“Ternyata panasnya jeruji besi secara perlahan melunakkan pemikiran saya. Sampai akhirnya saya merasa sangat bersalah kepada para korban, dan berikrar kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi,” ungkap Jack Harun.

2. Jack mengajak para millennial bisa memilih guru yang tepat

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Unsplash.com/Markus Spiske

Pengalaman pahit yang dijalani Jack Harun saat terjerumus menjadi salah satu anggota teroris menjadi hal yang tidak bisa dilupakan dalam hidupnya. Untuk itu, dia mengajak seluruh peserta sarasehan, khususnya para millennial, untuk banyak belajar dan mencari guru yang tepat sebagai patutan.

"Untuk generasi muda, kita perlu banyak belajar dan mengambil guru yang tepat. Kepada guru saya pesan, ada beberapa anak muda yang dianggap nakal, jangan dikucilkan dan diasingkan. Pengalaman saya, mereka yang di-bully akan menambah mereka jadi nakal. Komunikasi yang utama," ungkapnya.

Acara sarasehan sendiri diikuti oleh kepala sekolah, guru, siswa dan rohis se-eks Keresidenan Surakarta. Ada beberapa tokoh yang juga menjadi pembicara. Seperti Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Gus Miftah.

Baca Juga: Mahfud: Teroris ISIS Eks WNI Pulang Lewat Jalur Gelap Akan Ditangkap 

Topik:
teroris
bom bali
Jaringan
narapidana
solo
ganjar pranowo
millennial
NKRI
Berita Terkini Lainnya

10 Ide OOTD Dominasi Nuansa Earth Tone ala Selebgram Olivia Finda

6 Alasan Orangtua Memberikan Gadget pada Anak Usia Dini, Sibuk?

7 OOTD Hijab Kondangan Pakai Tunik ala Mega Iskanti, Minimalis

5 Konsekuensi Serius Jika Ketahuan Korupsi di Tempat Kerja, Jauhi!

6 Sifat Wanita yang Harus Dihindari Menurut Islam, Jangan Dibiasakan!

12 Ide Gaya ala Park Gyu Young di Drakor Celebrity, Sekeren Selebgram

9 Gaya Liburan ke Alam ala Mega Iskanti, Bikin Nyaman Seharian!

5 Cara Efektif untuk Mengungkapkan Apresiasi dalam Pernikahan

9 Inspirasi Outfit Serba Hitam ala Michelle Ziudith, Simpel dan Nyaman!

5 Zodiak yang Sulit Memberi Maaf Jika Pasangannya Selingkuh