TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kisah Pilu Atlet Wushu Internasional asal Solo, Meninggal Sehari Sebelum Ulang Tahun

Pernah sabet mendali emas di Shanghai, Cina.

Foto Fayla Maharani Ningtyas, atlet wushu asal Solo. IDNTimes/Larasati Rey

Surakarta, IDN Times - Atlet Wushu asal Solo, Jawa Tengah, Fayla Maharani Ningtyas (18) meninggal dunia pada Jumat (29/7/2021) yang lalu. Atlet yang pernah menyabet medali emas kejuaraan internasional di Shanghai, Tiongkok tersebut meninggal tepat sehari sebelum ia berulang tahun ke 18 yakni pada Sabtu, 30 Juli 2021. 

Baca Juga: PPKM Darurat, Persiapan Atlet PON XX Jateng Terhambat, Latihan Nomaden

1. Alami penyakit kronis

Ibunda Fayla Maharani Ningtyas atlet wushu asal Solo. IDNTimes/Larasati Rey

Perjuangan almarhum Fayla menjadi menjadi atlet wushu tidaklah mudah. Ibunda Fayla, Muri Surani menceritakan jika Fayla pernah menderita tumor di antara paru-parunya dan sempat dinyatakan sembuh oleh dokter. Namun, tak selang lama Fayla menderita penyakit tiroid yang mengakibatkan kondisi tubuhnya melemah dan merengut nyawanya.

"Awalnya itu sakit ada tumor itu diantara dua paru-parunya, tapi sudah dioperasi dan sembuh. Dan beberpa hari lalu sakit itu tiroid di lehernya dan kata dokter sesek gak, dia bilang sesek dan tidak bisa makan dan minum, akhirnya kondisi tubuhnya melemah dan tidak ada," jelasnya saat ditemui Selasa (3/8/2021).

2. Berlatih wushu sejak usia 3 SD

Ilustrasi olahraga wushu (singaporewushu.com)

Muri menjelaskan Fayla menjadi atlet wushu dari kelas 3 SD. Menurutnya, putri sulungnya itu sangat menyukai olahraga tersebut dan tekun berlatih. Karena ketekunan, Fayla menjadi atlet wushu nasional dan pernah menyabet juara pertama dalam perlombaan wushu di Shanghai, Cina pada tahun 2019 lalu.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Muri mengaku, kepergian Fayla menjadi pukulan berat baginya, bahkan selama sakit Fayla tetap berlatih dan mengikuit pertandingan secara virtual di Ambarawa, dan mendapat peringkat ketiga.

“Meskipun sudah merasakan sakit, Fayla tetap tekun berlatih. Fayla berpulang sehari sebelum ia ulang tahun ke 18. Saya yang mengarahkan Fayla untuk menekuni olahraga Wushu karena saya lihat wushu lebih lentur untuk anak perempuan,” tutur Muri dengan mata berkaca-kaca mengenang Fayla.

Baca Juga: Kiprah Alviyanto Bagas, Atlet Klaten yang Main di Olimpiade Tokyo 2020

Berita Terkini Lainnya