Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Berdirinya sebuah organisasi tentunya berlatar belakang tujuan yang sama. Dalam mewujudkan tujuan tersebut, suatu organisasi harus memiliki seorang pemimpin yang mampu mengarahkan para anggotanya. Artinya, seorang pemimpin sudah semestinya memiliki gaya komunikasi yang baik.
Berikut merupakan beberapa gaya komunikasi kepemimpinan yang umum digunakan dalam suatu organisasi. Keep reading!
1. Gaya Controlling
Sesuai dengan namanya, gaya komunikasi jenis ini bersifat mengatur, membatasi, dan mengontrol para anggota organisasi untuk melakukan sesuatu.
Biasanya, pemimpin memberikan arahan atau suatu tugas melalui komunikasi satu arah bagi para anggotanya, yang artinya tidak ada feedback dari para anggota. Artinya, pemimpin dengan gaya komunikasi controlling harus mampu mempengaruhi anggotanya untuk dapat melakukan tugas.
Baca Juga: 5 Cara Atasi Perilaku Konsumtif agar Keuangan Gak Rusak, Stop Boros!
2. Gaya Relinquishing
Gaya relinquishing berarti seorang pemimpin bersedia menerima saran dan ide yang diberikan pada anggotanya. Artinya, berkebalikan dengan gaya controlling, pemimpin dengan gaya relinquishing bersedia mendengarkan feedback yang disampaikan oleh para anggota.
Pemimpin dengan gaya ini memiliki kuasa untuk memberikan arahan dan mengontrol, tetapi tetap mau mendengarkan anggotanya. Dengan kata lain, pemimpin dengan gaya komunikasi jenis relinquishing memiliki wawasan yang luas dan mampu mengontrol dirinya untuk bertanggung jawab atas tugasnya sekaligus berbaur dengan para anggotanya.
3. Gaya Struktural
Gaya struktural dipercaya dapat membuat anggota organisasi mampu melaksanakan tugas yang diberikan oleh pemimpinnya. Sebab, gaya ini bersifat informatif, yang mana pemimpin memberikan informasi atau pesan bagi para anggota dalam pelaksanaan kerja.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Gaya ini dinilai efektif sebab pemimpin menggunakan pesan verbal dan nonverbal secara terstruktur dalam mempengaruhi anggotanya.
4. Gaya Withdrawal
Gaya jenis withdrawal bersifat menghindari adanya komunikasi atau percakapan dengan orang lain. Pemimpin yang menggunakan gaya komunikasi kepemimpinan jenis ini biasanya ingin lepas dari tanggung jawab akan suatu permasalahan. Dengan kata lain, gaya komunikasi jenis withdrawal sepatutnya tidak diterapkan dalam organisasi.
Akan tetapi, pada kenyataannya, gaya jenis ini masih banyak dilakukan di berbagai organisasi.
5. Gaya Equalitarian
Berbanding terbalik dengan gaya komunikasi controlling, seorang pemimpin dengan gaya equalitarian biasanya mengedepankan komunikasi dua arah, baik dari pemimpin ke anggota maupun sebaliknya.
Pemimpin dengan gaya komunikasi ini biasanya memiliki pemikiran yang terbuka, sehingga para anggotanya memiliki kesempatan yang sama untuk menyampaikan pendapatnya. Komunikasi jenis ini dapat berjalan secara formal dan nonformal, sehingga terbina hubungan yang baik antara pemimpin dan para anggotanya.
Baca Juga: 9 Cara Latihan untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri, Kamu Pasti Bisa!