5 Alasan Tas Hermes Mahal, Ada Fakta Pilu di Balik Pembuatannya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mungkin telinga kamu sudah akrab dengan nama brand satu ini. Banyak dipakai oleh selebriti papan atas dan sosialita tanah air. Sebut saja Syahrini, Krisdayanti, Angel Lelga dan Nagita Slavina yang sering tertangkap kamera menenteng tas seharga mobil mewah itu di berbagai kesempatan. Tapi pernah nggak sih kamu kepikiran kenapa harga tas Hermes bisa semahal itu? Yuk cari tahu sebabnya.
1. Sebagai simbol kemakmuran
Satu bagian yang termahal dari Hermes adalah The Crocodile Birkin yang dijual seharga US$120.000, dan The Hermes Chaine d’ancre dijual seharga US$2 juta. Seperti halnya perhiasan dan pakaian. Tas juga menjadi simbol status untuk menunjukkan kekayaan dan kemakmuran seseorang. Jadi bisa dibilang kalau pemakai tas Hermes ini ingin menunjukkan strata sosialnya pada orang-orang.
2. Terbuat dari bahan premium
Tas Hermes terbuat dari bahan terbaik dan berkualitas tinggi, termasuk kulit buaya dan kulit burung unta. Tidak ketinggalan sejumlah bahan premium lainnya yang dihiasi dengan emas serta kancing berlian. Selain itu, para pengrajin yang membuat tas ini harus mengikuti pelatihan terlebih dahulu selama lebih dari satu tahun.
Baca Juga: 10 Artis Ini Pakai Tas Hermes, Kira-kira Milik Siapa yang Termahal?
3. Dibuat dengan tangan alias handmade
Editor’s picks
Satu orang pengrajin butuh waktu sekitar 18 jam untuk menyelesaikan 1 unit tas Hermes. Mereka juga melakukan segala sesuatunya dengan tangan, mulai dari menjahit, memotong, memangkas dan melipat bahan, hingga memasang kancing serta berbagai aksesori. Hampir semuanya dikerjakan oleh tangan dan hanya sebagian kecil proses yang dikerjakan dengan mesin.
Pengerjaan secara handmade ini membuat penggemar tas Hermes percaya bahwa tidak ada tas satu sama lain yang sama persis karena hasil jahitan tangan. Pasti memiliki perbedaan antara satu pengrajin dengan pengrajin lainnya. Hal ini juga yang membuat tas Hermes semakin terasa limited.
4. Bukan sekadar tas
Pengrajin yang baru bekerja butuh lebih dari satu hari untuk menyelesaikan sebuah tas. Hal ini menjelaskan mengapa tidak banyak tas yang mampu diproduksi dalam satu waktu. Para pemakai tas Hermes tidak memakainya hanya untuk membawa barang-barang. Melainkan telah menganggap tas Hermes sebagai barang bernilai seni tinggi yang patut untuk dijaga dan dirawat setiap saat. Untuk alasan itu pula merek sangat dihormati.
5. Di balik kemewahannya, terdapat fakta memilukan
Walaupun banyak tas Hermes palsu beredar di pasaran yang secara kasat mata terlihat sangat mirip dengan tas asli, tas Hermes tetap unggul dari segi bahan dan kualitas. Tas Hermes terbuat dari kulit buaya asli. Kulit buaya yang digunakan pada tas Hermes diperoleh dari Australia dan kulit buaya di Sungai Nil.
Untuk memperoleh kulit berkualitas memang tidak mudah. Misalnya buaya itu tidak boleh luka supaya kulitnya tidak cacat. Itulah hal yang menyebabkan harga tas merek Hermes sangat mahal. Sayangnya, terdapat banyak pihak yang kontra dengan penggunaan kulit buaya dan kulit hewan langka lainnya dalam produksi tas Hermes. Para pecinta hewan beranggapan bahwa nyawa hewan-hewan tersebut tidak pantas dikorbankan atas nama fashion. Fakta yang memilukan ya, ladies?
Baca Juga: Kisah Mengerikan di Balik Tas Hermes Rp 6 Miliar Bertabur Berlian
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.