TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Ciri Kalau Kamu Masih Menyimpan Luka Father Wound, Cek Yuk!

trauma masa kecil yang mungkin tak disadari

ilustrasi family time (freepik.com/ tirachardz)

Pernahkah kamu merasa pengalaman masa kecilmu dengan ayahmu meninggalkan bekas yang sulit untuk dihapus? Apakah terkadang kamu merasa terdorong oleh emosi-emosi yang rumit dan tak terduga yang sulit dijelaskan? Mungkin saja kamu tengah mengalami apa yang disebut sebagai father wound, yaitu sebuah luka emosional yang timbul akibat hubungan yang kurang sehat atau hilangnya hubungan dengan figur ayah dalam masa kecilmu.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lima ciri yang mungkin akan kamu temui jika kamu masih menyimpan luka father wound. Meskipun luka ini bisa sangat mendalam dan sulit untuk diatasi, pemahaman dan kesadaran adalah langkah pertama menuju penyembuhan yang lebih baik.

1. Kesulitan dalam membangun hubungan dengan pria

ilustrasi putus hubungan (freepik.com/ freepik)

Seseorang yang mengalami luka father wound, sering kali menghadapi tantangan besar dalam membangun hubungan yang sehat dan dekat dengan pria di masa dewasa.  Salah satu dampak utamanya yaitu kesulitan mempercayai dan membuka diri kepada pria. Seseorang dengan luka seperti ini mungkin merasa sulit untuk membangun kedekatan emosional yang dalam atau mungkin cenderung menjaga jarak sebagai bentuk perlindungan diri dari ketakutan akan penolakan atau luka lainnya. Ketakutan ini menghambat kemampuan mereka untuk membangun hubungan yang sehat, terbuka, dan bermakna dengan pria dalam berbagai konteks, termasuk dalam hubungan romantis, persahabatan, atau bahkan dalam hubungan profesional.

Selain itu, luka father wound juga dapat mengakibatkan masalah dalam hal citra diri dan harga diri. Seseorang yang merasa ditinggalkan atau diabaikan oleh figur ayah mereka dapat mengalami rasa tidak berharga atau merasa bahwa mereka tidak layak mendapatkan cinta dan perhatian dari pria lain. Hal ini dapat mengganggu kemampuan mereka untuk menerima kasih sayang dan dukungan dari pria dalam hidup mereka.

Dalam beberapa kasus, seseorang dengan father wound juga mungkin mengalami konflik internal yang mendalam terkait dengan perasaan mereka terhadap figur ayah mereka. Mereka bisa merasa bingung, marah, atau berduka atas hubungan yang rusak atau hilang dengan ayah mereka, dan perasaan ini dapat menciptakan ketidaknyamanan dalam interaksi dengan pria lainnya.

Baca Juga: 5 Zodiak yang Sulit Keluar dari Zona Nyaman

2. Kurangnya kepercayaan diri

ilustrasi minder (freepik.com/ cookie_studio)

Luka father wound  memiliki dampak lainnya seperti perasaan tidak berharga atau tidak layak yang bisa menghantui individu yang mengalaminya. Perasaan tidak berharga sering kali muncul karena figur ayah, yang seharusnya menjadi sumber dukungan, pengakuan, dan cinta dalam kehidupan seseorang, tidak mampu atau tidak bersedia memberikan hal tersebut.

Seseorang dengan father wound mungkin tumbuh dengan perasaan bahwa mereka tidak pantas mendapatkan kasih sayang atau perhatian yang mereka butuhkan. Mereka mungkin menginternalisasi penolakan atau ketidakpedulian ayah mereka sebagai refleksi dari nilai dan kualitas pribadi mereka. Hal ini dapat menyebabkan rendahnya harga diri, merasa tidak layak mendapatkan kebahagiaan atau cinta dalam hidup, dan bahkan mungkin menghambat kemampuan mereka untuk meraih potensi penuh mereka.

3. Sulit mengontrol emosi

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

ilustrasi emosional (freepik.com/ benzoix)

Seseorang yang mengalami father wound,  sering mengalami kendala emosional yang berdampak pada kehidupan mereka. Salah satu dampak utama adalah kesulitan dalam mengungkapkan emosi dengan sehat dan juga kesulitan dalam mengatasi emosi negatif seperti kemarahan, kesedihan, atau ketakutan. Ketika seseorang tidak memiliki figur ayah yang memberikan dukungan emosional dan pengakuan, mereka mungkin memiliki kesulitan dalam mengidentifikasi dan mengungkapkan emosi mereka dengan jelas. Hal ini bisa menyebabkan penekanan atau penolakan emosi mereka, karena mereka mungkin tidak belajar bagaimana mengatasi dan mengkomunikasikan perasaan mereka secara tepat. .

Di samping itu, father wound juga dapat menghasilkan emosi negatif yang kuat seperti kemarahan, kesedihan, atau ketakutan. Seseorang yang merasa ditinggalkan atau diabaikan oleh ayah mereka mungkin mengalami kemarahan terpendam terhadap ayah itu sendiri atau mungkin merasa kesedihan yang mendalam akibat kerinduan akan kehadiran ayah yang hilang. Ketakutan juga bisa muncul karena ketidakpastian tentang hubungan atau kepercayaan yang rusak dalam hubungan dengan pria.

4. Memiliki pola hubungan yang toxic

ilustrasi toxic relationship (freepik.com/ shisuka)

Luka father wound memiliki potensi besar untuk memengaruhi pola hubungan seseorang. Ketika seorang individu memiliki luka emosional yang berkaitan dengan figur ayah, hal ini dapat memicu pola-pola hubungan yang tidak sehat atau merusak, yang mencerminkan dinamika yang mereka alami dalam hubungan dengan ayah mereka. Seseorang yang mengalami father wound mungkin cenderung menarik pasangan atau teman yang kurang mendukung atau bahkan merusak hubungan. Hal ini bisa saja terjadi karena mereka secara tidak sadar mencari interaksi yang familiar dalam hubungan mereka, bahkan jika itu negatif atau tidak sehat. Misalnya, jika mereka tumbuh dalam hubungan dengan ayah yang tidak mendukung atau cuek, mereka mungkin merasa lebih nyaman dalam hubungan yang juga penuh dengan ketidakpastian atau kurangnya dukungan.

Selain itu, luka father wound juga dapat mempengaruhi cara individu berinteraksi dalam hubungan. Mereka mungkin memiliki kesulitan dalam membuka diri, mempercayai pasangan atau teman, atau mengungkapkan perasaan dengan jelas. Hal ini bisa menghambat perkembangan hubungan yang sehat, karena komunikasi yang terbuka dan kepercayaan adalah unsur kunci dalam hubungan yang berhasil.

Baca Juga: 7 Kiat Menciptakan Kesejahteraan dalam Waktu Berkesinambungan

Verified Writer

Auliasari Citra Syamsura

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya