4 Cara Sosiologi untuk Mengelola Rasa Kesal ke Pasangan, Auto Tenteram
Biar enggak gampang bertengkar dengan pasangan, nih
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ibarat dua sisi pada mata pisau, sebuah hubungan juga berjalan seperti itu. Yang mana pada satu sisi, hadirnya pasangan membuat hidup jadi berwarna, penuh cinta, terbantu dalam keseharian, terhindar dari kesepian, dan berbagai kebahagiaan lainnya.
Namun, pada sisi lainnya tak jarang hadirnya pasangan justru membuatmu terasa ingin hidup sendiri saja, nih. Bukan tanpa alasan, rasa kesal yang sering muncul karena berbagai penyebab, tak jarang berkahir pertengkaran, dan membuat sakit hati.
Tenang, sosiologi yang merupakan ilmu pembelajaran atas kehidupan masyarakat punya solusinya, nih. Hubungan individu dengan individu lain merupakan salah satu kajian dalam sosiologi, termasuk di dalamnya hubungan antara kamu dengan pasanganmu, nih.
Secara lebih kompleks, terdapat konsep sosiologis mulai dari habitus, preventif, afektif, mediasi, disintegrasi, hingga kompromi yang bisa jadi bahan pertimbangan saat kesal dengan pasangan. Penasaran bagaimana penjabarannya dalam menjadi cara mengatasi rasa kesalmu ke pasangan? Temukan jawabannya dari ulasan di bawah ini, ya.
1. Bangun habitus intim dan terbuka dengan pasangan
Teori praktik sosial merupakan buah pemikiran seorang sosiolog yang bernama Pierre Bourdieu. Salah satu isi dari teori tersebut, yakni konsep habitus atau kebiasaan. Ya, habitus tersebut terbentuk dari proses sosialisasi panjang dengan kehidupan masyarakat yang ada di sekitar pelaku.
Dalam kaitan habitus menjadi cara mengatasi rasa kesal ke pasangan, bisa dimulai dari kamu melakukan introspeksi diri, nih. Misalnya saja, apakah kamu sering kesal dengan sendirinya ketika pasanganmu tidak peka? Rasanya sudah diberi kode tapi tak paham, acuh padamu, bahkan melakukan hal sebaliknya.
Pernahkah kamu berpikir secara jernih bahwa hal klise seperti pasangan harus bisa mengerti semua isi pikiran pasangannya itu tak masuk akal? Coba refleksikan jika kamu yang diperlakukan seperti itu. Maka dari itu, supaya pasangan bisa paham apa yang kamu mau, terlebih tidak membuatmu kesal, ya beri tahu dia secara langsung.
Bangun habitus atau kebiasaan yang intim dan terbuka dengan pasanganmu, ya. Jangan malah membangun habitus kode-kodean dan yang mengerti cuma kamu. Kalau kamu tetap melakukan itu, bukankah kamu sendiri penyebab rasa kesal yang muncul itu? Dengan mengatakan secara konkret, peluang pasangan bisa melakukan apa yang kamu mau jadi lebih maksimal, lho.
Baca Juga: 5 Alasan Kamu Sering Bertengkar Dengan Pasangan, Gak Cocok?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.