TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Bahaya Tidak Rutin Mencukur Rambut Kemaluan Pria, Cek Bro!

Punya dampak negatif terhadap kesehatan

ilustrasi pria sedang membawa alat cukur kemaluan (istockphoto.com/John Kevin)

Intinya Sih...

  • Rambut kemaluan yang tidak dicukur meningkatkan risiko infeksi kulit
  • Tidak mencukur rambut kemaluan dapat menyebabkan jerawat dan infeksi folikel
  • Rambut panjang dapat meningkatkan risiko penularan penyakit seksual dan menyebabkan bau tidak diinginkan

Di balik keputusan pribadi untuk mencukur rambut kemaluan, ada sejumlah risiko tersembunyi yang mungkin tidak semua orang menyadari. Kesehatan dan kebersihan area intim pria adalah aspek penting dari perawatan diri yang terkadang dapat diabaikan.

Rambut kemaluan tidak hanya memberikan karakteristik fisik pada area intim, tetapi juga memiliki peran penting dalam menjaga kebersihan kulit. Tidak mencukur rambut ini dapat meningkatkan risiko infeksi kulit karena rambut berfungsi sebagai tempat berkumpulnya keringat dan bakteri.

Biar kamu semakin paham mengenai efek negatifnya, yuk simak lima bahaya tidak rutin mencukur rambut kemaluan pria. Simak sampai habis, ya!

1. Infeksi kulit

ilustrasi pria terkena infeksi kulit (istockphoto.com/Jecapix)

Infeksi kulit pada area kemaluan dapat terjadi ketika rambut kemaluan tidak dicukur secara rutin. Rambut yang tumbuh panjang di sekitar area ini dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan bakteri dan jamur. Infeksi jamur seperti kurap atau kandidiasis dapat berkembang dengan mudah di area yang lembab dan hangat.

Selain itu, ketika rambut kemaluan tidak dicukur, keringat dan minyak tubuh dapat terperangkap di antara rambut, menciptakan kondisi yang ideal bagi bakteri untuk berkembang biak. Infeksi kulit yang muncul sebagai akibat dari hal ini dapat menyebabkan rasa gatal, kemerahan, dan bahkan dapat menyebabkan komplikasi lebih serius jika tidak diatasi dengan cepat.

2. Jerawat dan infeksi folikel

ilustrasi pria terkena penyakit kemaluan (istockphoto.com/towfiqu ahamed)

Tidak rutin mencukur rambut di area kemaluan dapat meningkatkan risiko jerawat. Kulit yang tertutup rambut yang panjang cenderung lebih lembab dan dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan bakteri dan kuman. Akibatnya, folikel rambut bisa tersumbat, menyebabkan jerawat. Jerawat ini dapat menjadi tidak hanya nyeri tapi juga mengganggu kepercayaan diri.

Infeksi folikel (folliculitis) adalah kondisi yang dapat timbul akibat iritasi folikel rambut yang tumbuh keluar dari kulit. Tidak rutin mencukur rambut kemaluan dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi folikel, terutama jika area tersebut sering terpapar keringat, kelembapan, atau gesekan dari pakaian yang ketat. Infeksi folikel bisa menyebabkan rasa gatal, kemerahan, dan benjolan.

Baca Juga: 3 Rekomendasi Produk Basic Skincare untuk Cowok Remaja, Wajib Punya!

3. Penyakit menular seksual

ilustrasi pria terkena penyakit kemaluan (istockphoto.com/Suriyawut Suriya)

Penelitian menunjukkan bahwa tidak rutin mencukur rambut kemaluan dapat meningkatkan risiko penularan penyakit seksual. Rambut yang panjang dapat menyediakan tempat yang cocok bagi virus dan bakteri untuk bertahan lebih lama. Misalnya, risiko penularan herpes genital, kutil kelamin, atau bahkan sifilis dapat meningkat ketika rambut kemaluan tidak dijaga dengan baik.

Ketika area kemaluan terlindungi oleh rambut yang panjang, tanda-tanda awal penyakit seksual mungkin sulit untuk diamati. Ini dapat menghambat deteksi dini dan pengobatan yang cepat. Pemeriksaan rutin dan perhatian terhadap perubahan pada area genital adalah kunci untuk mendeteksi masalah kesehatan sejak dini.

4. Bau yang tidak diinginkan

ilustrasi pria terkena penyakit kemaluan (istockphoto.com/Nenad Cavoski)

Rambut kemaluan dapat menjadi tempat yang ideal bagi pertumbuhan bakteri dan jamur karena menjaga kelembapan di area tersebut. Tanpa ventilasi yang cukup, bakteri dapat berkembang biak dengan cepat, menyebabkan bau yang tidak diinginkan.

Rambut kemaluan memiliki kemampuan menahan bau lebih lama daripada kulit yang terbuka. Tanpa mencukur rambut kemaluan secara rutin, bau dari keringat dan bakteri dapat tertahan di antara helai rambut, menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan bau yang tidak diinginkan. Ini bukan hanya masalah estetika, tetapi juga dapat memengaruhi rasa percaya diri dan kenyamanan pribadi.

Verified Writer

Rifai

2:30

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya