Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Jadi Penopang di Jateng, Ekspor Nonmigas ke AS Capai 457,84 Dolar AS

Ekspor nonmigas menyumbang 87,98 persen dari total ekspor pada Februari 2025 kemarin. (Dok. IDX)
Ekspor nonmigas menyumbang 87,98 persen dari total ekspor pada Februari 2025 kemarin. (Dok. IDX)
Intinya sih...
  • Ekspor nonmigas Jateng ke AS mencapai 457,84 juta Dolar AS pada Maret 2025, menyumbang surplus terbesar
  • Neraca perdagangan Jateng defisit 48,69 juta Dolar AS, dipicu defisit pada sektor migas dan surplus pada sektor nonmigas
  • Tiga negara penyumbang surplus tertinggi di Jateng: AS (373,69 juta Dolar AS), Jepang (67,67 juta Dolar AS), Belanda (39,09 juta Dolar AS)
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semarang, IDN Times - Amerika Serikat (AS) masih menjadi penopang ekspor nonmigas di Jawa Tengah. Pada bulan Maret 2025 ini, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor nonmigas dari Jateng ke AS mencapai 457,84 Dolar AS. 

1. Nilai ekspor nonmigas ke AS capai 457,84 Dolar AS

ilustrasi ekspor (pexels.com/Wolfgang Weiser)
ilustrasi ekspor (pexels.com/Wolfgang Weiser)

Kepala BPS Jateng, Endang Tri Wahyuningsih mengatakan, ekspor nonmigas terbesar Jawa Tengah pada bulan Maret 2025 ditujukan ke Amerika Serikat, Jepang, dan Tiongkok. Adapun, AS memiliki nilai ekspor yang tertinggi, yakni sebesar 457,84 Dolar AS.

‘’Sedangkan, nilai ekspor ke Jepang dan Tiongkok masing-masing senilai 75,48 juta Dolar AS dan 40,71 juta Dolar AS,’’ ungkapnya, Selasa (22/4/2025).

Ekspor nonmigas ke tiga negara tersebut pada Januari–Maret 2025 memberikan porsi sebesar 59,32 persen.

Sementara, nilai neraca perdagangan Jateng pada Maret 2025 tercatat defisit sebesar 48,69 juta Dolar AS. Defisit nilai neraca perdagangan bulan tersebut dipicu defisit pada sektor migas yang sebesar 437,94 juta Dolar AS. Sedangkan, neraca perdagangan nonmigas mengalami surplus 389,25 juta Dolar AS.

2. Defisit tipis sebesar 48,69 juta Dolar AS

Ilustrasi ekspor mobil (freepik.com/tawatchai07)
Ilustrasi ekspor mobil (freepik.com/tawatchai07)

Endang menjelaskan, nilai neraca perdagangan total Jateng pada Maret 2025 tak sedalam pada Februari 2025. Adapun Februari 2025, nilai neraca perdagangan Jateng mengalami defisit sebesar 172,47 juta Dolar AS.

"Meskipun defisit, ini tidak sedalam bulan kemarin. Ini juga cukup membantu kita dalam neraca perdagangan Jateng, yang defisit tipis sebesar 48,69 juta Dolar AS," ujarnya.

Sementara, tiga negara penyumbang surplus tertinggi di Jateng pada Maret 2025, pertama adalah AS dengan surplus sebesar 373,69 juta Dolar AS.

Komoditas penyumbang terbesarnya adalah pakaian dan aksesorisnya (bukan rajutan) (HS 62); pakaian dan aksesorisnya (rajutan) (HS 61); dan alas kaki (HS 64).

3. AS sumbang surplus neraca perdagangan Jateng

ilustrasi indikator (pexels.com/jakub zerdzicki)
ilustrasi indikator (pexels.com/jakub zerdzicki)

"Kita ekspor ke Amerika Serikat besar, sehingga menyebabkan surplus untuk Amerika Serikat," jelasnya.

Sementara, negara penyumbang surplus berikutnya yakni, Jepang senilai 67,67 juta Dolar AS. Surplus ke negara tersebut ditopang mesin, perlengkapan elektrik dan bagiannya (HS 85); pakaian dan aksesorisnya (bukan rajutan) (HS 62); dan pakaian dan aksesorisnya (rajutan) (HS 61).

Sedangkan, negara penyumbang surplus ketiga, yakni Belanda, senilai 39,09 juta Dolar AS. Surplus tersebut ditopang komoditas alas kaki (HS 64) senilai 12,52 juta Dolar AS; pakaian dan aksesorisnya (bukan rajutan) (HS 62); dan perabotan, lampu, dan alat penerangan (HS 94).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us

Latest News Jawa Tengah

See More

Sukses Digelar, Grebek KASMAGATA 2025: Dukung UMKM Alumni

11 Nov 2025, 19:56 WIBNews