Totok Dirikan Keraton Agung Sejagat Belajar di Google
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Raja Keraton Agung Sejagat, Totok Santosa diketahui belajar dari Google ihwal sejarah dan kerajaan-kerajaan saat memimpin keraton tersebut. Hal itu disampaikan oleh Direskrimum Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Budi Haryanto dalam tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC) di tvOne, Selasa (21/1) malam.
"Apa yang ia dapat itu belajar dari Google, tentang kerajaan-kerajaan zaman dulu, sehingga muncul imajinasi," paparnya dikutip IDN Times.
Sementara itu, hasil psikologis dari Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat, Totok Santosa dan Fanni Aminadia oleh Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah, juga telah keluar. Menurut Budi, tingkat kecerdasan Totok agak kurang. Namun imajinasinya sangat tinggi.
"Imajinasinya tinggi. Ia berkhayal tentang apa yang ia dapat," jelas Budi.
Editor’s picks
Sebaliknya, untuk hasil psikologis Fanni, kata Budi, mempunyai kecerdasan yang cukup cerdas. Ia juga mempunyai tingkat kepercayaan cukup tinggi.
"IQ Fanni 110-119. Jadi pas kolaborasi dua orang (Totok dan Fanni) ini luar biasa, bisa mempengaruhi masyarakat yang memang ekonominya agak kurang," terangnya.
Keduanya masih akan menjalani tes psikologi oleh psikiater guna mengetahui apakah mereka layak mempertanggung jawabkan perbuatannya atau tidak.
Baca Juga: Tak Ada di Sejarah, Keraton Agung Sejagat dari Laku Spiritual Totok