Biografi 6 Tokoh yang Diberi Gelar Pahlawan Nasional Tahun Ini

Pemberian gelar akan dilaksanakan saat Hari Pahlawan

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo akan memberikan gelar Pahlawan Nasional pada enam tokoh tepat di hari Pahlawan pada 10 November 2020 di Istana Merdeka.

Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara mengungkapkan enam tokoh tersebut berasal dari sejumlah wilayah di Indonesia. Ia memastikan, pemilihan tokoh tersebut sudah melalui prosedur yang berlaku, baik dari pihak Kemensos maupun Dewan Pemberian Gelar dan Tanda Kehormatan.

"Ada enam calon penerima gelar Pahlawan Nasional 2020 InsyaAllah tidak ada perubahan," ujar Juliari, Jumat (6/11/2020).

Berikut ini profil enam tokoh yang akan mendapatkan gelar Pahlawan Nasional 2020 dilansir berbagai sumber.

1. Sultan Baabullah dari Provinsi Maluku Utara

Biografi 6 Tokoh yang Diberi Gelar Pahlawan Nasional Tahun IniSultan Baabullah (Website/https://halmaherapost.com/)

Sultan Baabullah merupakan penguasa ke-24 Kesultanan Ternate di Kepulauan Maluku. Dia terkenal karena keberaniannya mengusir Portugis dan membawa kesultanan tersebut ke puncak kejayaan di akhir abad ke-16.

Bahkan, di perlindungan Baabullah, kapal dagang dari Malaya singgah di Ternate dan memastikan arus niaga dengan kawasan sekitar dan Eropa tetap diawasi dengan ketat. Dia mengeluarkan aturan yang mewajibkan seluruh orang Eropa yang singgah di Ternate melepas topi dan sepatu sebagai pengingat. Atas jasanya, nama Sultan Baabullah diabadikan sebagai nama Bandara di Ternate.

Baca Juga: 6 Tokoh Akan Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Ini Daftar Namanya

2. Machmud Singgirei Rumagesan dari Provinsi Papua Barat

Biografi 6 Tokoh yang Diberi Gelar Pahlawan Nasional Tahun IniIlustrasi Singgirei Rumagesan: Pejuang Integrasi Papua (Website/https://komunitasbambu.id/)

Machmud Singgirei Rumagesan merupakan raja dari wilayah Sekar (Fakfak), Rumasegan menjadi orang yang menentang keras dan meminta Belanda membayarkan gaji tenaga kerja, untuk memenuhi syarat yang diajukan raja.

Akibat pertentangan dengan pemerintah Belanda dia pun dijebloskan oleh pemrintah kolonial dan diasingkan ke Saparua selama 15 tahun. Saat Belanda berusaha kembali menduduki Indonesia pasca-proklamasi, Rumasegan menurunkan bendera Belanda pada 1 Maret 1946 sebagai bentuk demonstrasi.

Saat bebas, dia menyatakan dukungannya bagi kemerdekaan Indonesia dan memperjuangkan kemerdekaan Papua dari penjajahan Belanda.

3. Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo, Kapolri pertama Indonesia

Biografi 6 Tokoh yang Diberi Gelar Pahlawan Nasional Tahun IniSaid Soekanto Tjokrodiatmodjo (Wikipedia/Sekilas Lintas Kepolisian Republik Indonesia. 1976. Jakarta: Department of Information, Indonesian Police)

Pada 29 September 1945, Presiden Sukarno menunjuk Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo menjadi Kepala Kepolisian Negara RI sehingga tercatat sebagai pemimpin kepolisian RI pertama.

Saat itu Presiden Sukarno berpesan agar Soekanto membangun Kepolisian Nasional, artinya mengubah mental kepolisian kolonial, serta sistem kepolisian nasional dan mengemban seluruh fungsi kepolisian yang terpecah-pecah pada masa Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial.

Awal kariernya Soekanto harus memulai jabatan barunya dari nol. Tanpa kantor, tanpa staf, dan tanpa punya wewenang formal karena tugasnya hanya melanjutkan Hoofd van de Dienst der Algemene Politie.

Selama 14 tahun menjabat, Soekanto dikenal sosok visioner, disiplin, jujur, membangun Polri. Pada masa Orde Baru, Soekanto ditunjuk oleh Presiden Soeharto menjadi Dewan Pertimbangan Agung sampai diberhentikan dengan hormat pada 23 Maret 1978.

4. Arnold Mononutu dari Provinsi Sulawesi Utara

Biografi 6 Tokoh yang Diberi Gelar Pahlawan Nasional Tahun IniArnold Mononutu dari Provinsi Sulawesi Utara (Website/museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id)

Arnoldus Isaac Zacharias Mononutu merupakan Menteri Penerangan di era Sukarno. Rasa nasionalisme Mononutu sudah tertanam menempuh pendidikan di Akademi Hukum Internasional Den Haag pada 1920-an.

Dua sempat Partai Nasional Indonesia (PNI) dan bertemu Sukarno. Masa pendudukan Jepang, pada 1942, Mononutu diburu karena sikap nasionalisnya. Saat Indonesia merdeka, dia fokus membantu rakyat Maluku Utara untuk menentukan respons terbaik mereka. Pada tahun 1946, Mononutu menjadi anggota parlemen Negara Indonesia Timur (NIT) serta membujuk anggota parlemen lain untuk mendukung gagasan menyatukan NIT dengan Republik Indonesia.

5. Sutan Mohammad Amin Nasution dari Provinsi Sumatera Utara

Biografi 6 Tokoh yang Diberi Gelar Pahlawan Nasional Tahun IniSutan Mohammad Amin (Wikipedia/Kami Perkenalkan. 1954. Jakarta: Ministry of Information)

Sutan Mohammad Amin Nasution atau Krueng Raba Nasution merupakan Gubernur Riau yang pertama. Dia merupakan tokoh Pergerakan sumpah pemuda, pengacara serta penulis.

Amin, dilantik menjadi Gubernur Sumatra Utara pada 19 Juni 1948. Di masa jabatannya itu, ia mulai mencetak uang daerah untuk wilayah Sumatra Utara atau URIPSU.

6. Raden Mattaher Bin Pangeran Kusim Bin Adi

Biografi 6 Tokoh yang Diberi Gelar Pahlawan Nasional Tahun IniRaden Mattaher/Dok. Istimewa

Raden Mattaher merupakan panglima perang dari Jambi yang lahir pada 1871. Raden Mattaher tidak bisa dipisahkan dari Sultan Thaha. Sebab, beliau merupakan sosok panglima perang tangguh yang dimiliki Sultan Thaha masa itu.

Dia mempunyai dengan segudang taktik gerilya yang mampu menggempur serdadu Belanda. Saat itu oleh prajurit dan masyarakat dia mendapat gelar Singo Kumpeh karena keberingasannya menumpas penjajah.

Bahkan Raden Mattaher merupakan panglima perang ditakuti oleh tentara Belanda. Namun, perjuangan Raden Mattaher berakhir pada 10 September 1907. Ia ditembak mati di rumahnya sendiri dalam sebuah operasi militer Belanda.

Raden Mattaher dimakamkan di komplek pemakaman raja-raja Jambi di tepi Danau Sipin Kota Jambi. Selain itu jari kelingking Raden Mattaher juga dimakamkan di sebuah desa di Muaro Jambi.

Baca Juga: 587 Keluarga Pahlawan Dapat Tunjangan dari Pemerintah, Ini Rinciannya

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Bayu Aditya Suryanto
  • Bella Manoban

Berita Terkini Lainnya