Tokopedia Diretas, William Tanuwijaya Tunjuk Institusi Kelas Dunia

Pengguna Tokopedia diimbau mengikuti anjuran pengamanan akun

Jakarta, IDN Times - CEO Tokopedia, William Tanuwijaya buka suara terkait pencurian data pengguna. Melalui keterangan resmi yang diterima IDN Times, William mengungkapkan pihaknya telah melakukan proses investigasi.

"Selain melakukan investigasi internal dengan teliti, kami juga telah menunjuk institusi independen kelas dunia yang memiliki spesialisasi di bidang keamanan siber dalam membantu investigasi dan identifikasi langkah-langkah yang diperlukan guna lebih meningkatkan lagi perlindungan data para pengguna Tokopedia," kata William dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/5).

1. Tokopedia telah berkoordinasi dengan Kemenkominfo dan BSSN

Tokopedia Diretas, William Tanuwijaya Tunjuk Institusi Kelas DuniaIDN Times/Hana Adi Perdana

Baca Juga: Dampak Peretasan Akun Tokopedia, Bisa Jadi Kasus Penipuan Baru 

William mengatakan, pada 2 Mei 2020, pihaknya menyadari adanya pencurian data oleh pihak ketiga yang tidak berwenang terkait informasi pengguna Tokopedia. Oleh sebab itu, Tokopedia berkomunikasi dan bekerja sama dengan pemerintah, antara lain Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Badan Siber dan Sandi Negara. Hal itu untuk melakukan investigasi sekaligus memastikan keamanan dan perlindungan atas data pribadi pengguna Tokopedia.

"Setelah mengetahui kejadian ini, kami langsung memberikan informasi kepada seluruh pengguna Tokopedia, memulai proses investigasi dan mengambil langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk memastikan akun dan transaksi tetap terjaga. Kami terus pastikan bahwa kata sandi telah dienkripsi dengan enkripsi satu arah," ungkapnya.

2. William mengajak pengguna Tokopedia mengikuti anjuran pengamanan akun

Tokopedia Diretas, William Tanuwijaya Tunjuk Institusi Kelas DuniaDok.Tokopedia

Menurut William, pengguna Tokopedia adalah prioritas utama. Sebagai langkah pencegahan tambahan, ia senantiasa mengajak seluruh pengguna Tokopedia mengikuti anjuran langkah pengamanan agar semua tetap terlindungi. Di antaranya memastikan selalu mengganti kata sandi akun Tokopedia secara berkala, tidak menggunakan kata sandi yang sama di berbagai platform digital, dan menjaga OTP dengan tidak memberikan kode OTP tersebut kepada pihak mana pun, termasuk yang mengatasnamakan Tokopedia dan untuk alasan apapun.

"Kami memahami bahwa kejadian ini telah menimbulkan ketidaknyamanan pada seluruh pengguna. Maka dari itu, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pengguna Tokopedia atas dukungan Anda yang tiada henti kepada kami di tengah tantangan kali ini," kata William.

3. William: Kepercayaan pengguna Tokopedia merupakan amanah

Tokopedia Diretas, William Tanuwijaya Tunjuk Institusi Kelas DuniaDok. Tokopedia

William menambahkan, bisnis Tokopedia adalah bisnis kepercayaan. Sebagai perusahaan teknologi dengan platform marketplace terbesar di Indonesia, Tokopedia telah dipercaya oleh lebih dari 90 juta masyarakat Indonesia. Menurut William, kepercayaan itu adalah sebuah amanah dan tanggung jawab yang selalu dipegang teguh.

"Selama 11 tahun Tokopedia melayani masyarakat Indonesia, kami selalu memberi perhatian lebih kepada sistem keamanan kami. Kami terus membangun, mengembangkan, dan meningkatkan prosedur serta sistem antisipasi dan mitigasi kami, sesuai dengan standar terbaik dunia," katanya.

4. Data 91 juta pengguna Tokopedia dikabarkan dijual Rp74 juta

Tokopedia Diretas, William Tanuwijaya Tunjuk Institusi Kelas DuniaIlustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Diberitakan sebelumnya, peretas platform Tokopedia dikabarkan berhasil menjual data 91 juta pengguna. Dalam akun Twitter @underthebreach menyebutkan data tersebut dijual di Darknet seharga US$5.000 atau setara Rp74.375.000. Darknet merupakan bagian dari internet yang tidak bisa diakses secara umum.

"Ini sangat buruk. Pastikan Anda mengganti kata sandi untuk layanan lain jika Anda menggunakan kembali kata sandi," ujar akun tersebut.

Akun @underthebreach juga menyebutkan peretasan terjadi pada Maret 2020. Sebanyak 15 juta data pengguna berhasil diretas, meskipun peretas mengatakan ada banyak lagi. "Basis data berisi email, kata sandi, dan nama," ungkapnya.

 

Baca Juga: Kemkominfo Panggil Tokopedia, Diminta  Investigasi Kebocoran Data 

Topik:

  • Umi Kalsum
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya