Kerja di Ruangan Tertutup dengan AC Tanpa Filter Rentan Kena COVID-19

Micro droplet banyak ditemukan menempel di ruang tertutup

Jakarta, IDN Times - Epidemiolog Universitas Indonesia, Dr. Pandu Riono menjelaskan mircro droplet lebih mudah menempel ke manusia di ruang tertutup dibandingkan area terbuka. Micro droplet berbeda dibandingkan droplet biasa. Micro droplet bisa melayang-layang di udara lebih lama dibandingkan droplet biasa. 

Bila berada di ruangan tertutup dan ingin terhindar micro droplet maka ruangan itu harus bertekanan negatif. Kemudian, orang yang berada di dalamnya wajib mengenakan masker. 

"Jadi, ruangan isolasi yang bagus itu yang tekanannya negatif. Tekanan negatif itu untuk mengurangi micro droplet tadi. Tentunya orang yang bekerja di ruang isolasi seperti itu harus menggunakan perlengkapan hazmat suit," kata Pandu ketika berbicara di program Ngobrol Seru by IDN Times dengan tajuk "100 Hari Pandemik Global - Workshop Meliput COVID-19" pada Sabtu (20/6). 

Pandu kemudian juga mewanti-wanti bahaya yang ditimbulkan kepada jurnalis bila terlalu lama bekerja di dalam ruangan tertutup dengan hanya mengandalkan sirkulasi pendingin udara. Wah, apa ya risikonya?

1. Ruangan tertutup lebih berisiko menyimpan micro droplet

Kerja di Ruangan Tertutup dengan AC Tanpa Filter Rentan Kena COVID-19Ilustrasi (IDN Times/Sunariyah)

Pandu menjelaskan bekerja di ruangan tertutup dengan sirkulasi udara hanya dari AC bisa berisiko menyebarkan virus corona dibandingkan berada di ruang terbuka. Oleh sebab itu, ia menyarankan agar AC sentral di gedung-gedung perkantoran telah dilengkapi filter bernama Hepa Filter. Atau bisa juga di dalam ruangan itu dipasang exhauster sehingga tekanan itu membawa udara ke luar ruangan. 

"Dari dulu kita sejak zaman flu unggas itu teknologi filter untuk AC sirkulasi terutama yang sentral itu sudah ada untuk mengubah sirkulasi itu jauh lebih aman," kata Pandu.

Selain menjaga jarak, potensi virus bisa semakin kecil untuk menular bila seseorang melakukan tiga kombinasi, yakni menggunakan masker, melakukan jaga jarak, dan sering cuci tangan.

Baca Juga: Juru Wabah UI: RI Belum Masuki Puncak Gelombang Pertama COVID-19

2. Micro droplet punya pontensi lebih kecil menyebar di ruangan terbuka

Kerja di Ruangan Tertutup dengan AC Tanpa Filter Rentan Kena COVID-19Dr. Pandu Riono dalam Ngobrol seru by IDN Times dengan tema "100 Hari Pandemik Globql: Workshop Meliput COVID-19" (IDN Times/Besse Fadhilah)

Pandu tidak membantah penularan micro droplet di pusat perbelanjaan atau mal lebih kecil karena masih ada pintu yang dibuka-tutup. Sebab, dengan begitu ruangan tersebut tidak benar-benar tertutup. 

Namun, ia menggaris bawahi hal lain yang turut berpengaruh yakni harus konsisten menggunakan masker. Benda itu harus dipastikan menutupi mulut selama berada di ruang publik. 

"Itu sebabnya kenapa jaga jarak itu penting. (Perilaku itu) bisa menurunkan (penularan virus) sampai 10 persen jika kita bisa berjauhan dengan orang yang membawa virus walaupun dia tidak menggunakan masker. Kalau dia menggunakan masker itu lebih turun lagi (risiko penularannya)," ujarnya.

3. Gedung perkantoran yang tertutup dan tak punya jendela harus diatur sirkulasi udaranya

Kerja di Ruangan Tertutup dengan AC Tanpa Filter Rentan Kena COVID-19Suasana perkantoran di masa PSBB transisi di Jakarta (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Pandu juga menyarankan agar pengelola gedung-gedung perkantoran berkonsultasi dengan insinyur di gedung tersebut supaya bisa mengatur sirkulasi udara di dalam ruangan. Ia meminta agar di dalam ruangan itu AC sentral dilengkapi dengan hepa filter. 

Sebab, dengan sirkulasi udara yang mengandalkan pendingin ruangan semata tanpa disaring bisa berisiko menularkan virus corona dari micro droplet itu. 

"Ada engineering yang mengatur sirkulasi udara, untuk membuat sirkulasi udara betul-betul menjadi aman," kata dia.

https://www.youtube.com/embed/CLcqcOR1I6Q

Baca Juga: Menko PMK Minta Bio Farma Percepat Produksi Obat Virus Corona

Topik:

Berita Terkini Lainnya