BMKG Cilacap Prediksi Gelombang Tinggi Ancam Pesisir Jateng dan DIY

Tinggi gelombang mencapai 6 meter

Cilacap, IDN Times -Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Cilacap, Jawa Tengah, memprediksi akan terjadi gelombang besar di daerah pesisir laut Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Tinggi gelombang diprediksi bervariasi mulai dari 1,25 meter sampai 6 meter sehingga membahayakan masyarakat yang melakukan aktivitas di laut.

Baca Juga: Waspada, Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat Ancam Wilayah Pulau Jawa

1. Kecepatan angin tertinggi 3-25 knot

BMKG Cilacap Prediksi Gelombang Tinggi Ancam Pesisir Jateng dan DIYbmkg.go.id

Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meterologi BMKG Cilacap, Teguh Wardoyo, menyampaikan dari pengamatan citra satelit saat ini terdapat sistem tekanan rendah yang mencapai 1.007 hektopascal (hPa) di perairan Kepulauan Kei-Aru. Sedangkan pola angin di wilayah Indonesia bervariasi dari timur-selatan dengan kecepatan 3-25 knot.

“Kecepatan angin tertinggi ada di Laut Banda bagian timur dan perairan Kepulauan Babar-Tanimbar,” kata Teguh, Selasa (7/5).

 

2. Peringatan dini berlaku sampai tanggal 8 Mei

BMKG Cilacap Prediksi Gelombang Tinggi Ancam Pesisir Jateng dan DIYbmkg.go.id

Menurut Teguh, kemunculan sistem tekanan rendah dan pola angin dengan variasi kecepatan 3-25 knot akan memicu terjadinya peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut, termasuk di Samudra Hindia selatan Jateng-DIY.

“Mulai Senin kemarin kami mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku sampai tanggal 8 Mei,” jelasnya.

Dia menambahkan tinggi gelombang yang berkisar 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di perairan selatan Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan Yogyakarta. Sedangkan gelombang setinggi 4-6 meter diprediksi akan terjadi di Samudra Hindia selatan Cilacap, Kebumen, Purworejo, dan Yogyakarta.

3. Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas di laut

BMKG Cilacap Prediksi Gelombang Tinggi Ancam Pesisir Jateng dan DIYAntara Foto

Selanjutnya, Teguh mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap gelombang tinggi tersebut. Ada baiknya masyarakat menunda aktivitas penangkapan ikan dengan perahu tradisional sampai gelombang tinggi mereda.

“Untuk perahu nelayan dan kapal-kapal ukuran kecil jangan memaksakan diri melaut dulu. Lebih baik menunda demi keselamatan. Tunggu sampai tinggi gelombang mereda,” kata dia.

 

Baca Juga: Gelombang Tinggi Masih Mengancam, Waspadai Beberapa Daerah Ini

Topik:

Berita Terkini Lainnya