Keren, Sekolah di Jateng Ajarkan Pendidikan Antikorupsi ke Siswa 

Metode pengajarannya menyenangkan dan asyik

Semarang, IDN Times -Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah mulai menerapkan pendidikan antikorupsi di sekolah. Nantinya, program ini mengajarkan materi antikorupsi kepada siswa mulai dari tingkat SD sampai SMA/SMK.

Peraturan Gubernur (Pergub) Jateng Nomor 10 Tahun 2019 tentang pendidikan antikorupsi di lingkungan sekolah dikeluarkan Gubernur Ganjar Pranowo, Kamis (2/5), di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang. Melalui Pergub itu, materi pendidikan antikorupsi baru diujicobakan untuk seluruh sekolah setingkat SMA di Jawa Tengah mulai awal Mei ini.

Baca Juga: Mengenal Wana Alamsyah, Millennial Muda Aktivis Antikorupsi

1. Pendidikan antikorupsi memadukan teori dan praktik

Keren, Sekolah di Jateng Ajarkan Pendidikan Antikorupsi ke Siswa Dok.IDN Times

Menurut Ganjar, pendidikan antikorupsi tidak hanya berupa teori, tapi juga praktik yang diaplikasikan dalam bentuk permainan. Pada tahap-tahap awal, pendidikan antikorupsi akan disisipkan ke dalam beberapa mata pelajaran. Bentuk pendidikan praktik antikorupsi lainnya adalah dengan mendirikan kantin kejujuran.

“KPK sudah punya kurikulumnya. Saya lihat sudah bagus karena ada klasikan dan praktik. Polanya banyak dan saya kira semua mata pelajaran bisa disisipi pendidikan antikorupsi, mulai dari agama, PMPKN sampai matematika,” jelas Ganjar  saat dihubungi IDN Times.

2. Sengaja diluncurkan bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional

Keren, Sekolah di Jateng Ajarkan Pendidikan Antikorupsi ke Siswa Dok.IDN Times

Gubernur Ganjar menyampaikan peluncuran Pergub pendidikan antikorupsi sengaja dilakukan bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional. Dia berharap hal ini bisa menjadi momentum untuk menanamkan pendidikan karakter termasuk antikorupsi kepada siswa sejak dini.

“Harus kita mulai sekarang. Nanti seluruh sekolah di Jateng harus mengajarkan pendidikan antikorupsi. Mari bersama-sama memerangi korupsi dari awal. Pendidikan antikorupsi ini tidak hanya berisi larangan mencuri, tapi juga soal budi pekerti, pendidikan karakter dan lainnya,” jelas Ganjar.

3. Guru harus kreatif mengajarkan pendidikan antikorupsi

Keren, Sekolah di Jateng Ajarkan Pendidikan Antikorupsi ke Siswa Dok.IDN Times

Ganjar menambahkan dukungan dari guru sangat dibutuhkan dalam program ini. Karena itu mereka diberi ruang seluas-luasnya untuk berkreasi menyusun materi yang dipadukan dengan alat peraga. Sebab, guru harus selalu menjadi contoh baik untuk siswa-siswanya.

“Silakan para guru berkreasi menciptakan materi, alat peraga, dan bentuk-bentuk permainan yang asyik dan seru. Jadi pendidikan antikorupsi ini harus diberikan dengan  menyenangkan dan asyik,” ujar Ganjar.

 

4. Sebanyak 23 SMA/SMK mengajarkan pendidikan antikorupsi sejak April

Keren, Sekolah di Jateng Ajarkan Pendidikan Antikorupsi ke Siswa Dok.IDN Times

Meski Pergub baru diterbitkan, namun sampai saat ini sudah ada 23 SMA/SMK yang mengajarkan materi ini di sekolah. Ganjar menargetkan hingga akhir tahun ini seluruh SMA/SMK di Jateng sudah mengajarkan pendidikan antikorupsi itu.

“Beberapa sekolah sudah mulai menerapkan sejak tanggal 21 April lalu untuk pemanasan. Sekarang sudah ada Pergubnya, jadi sekolah yang lain harus segara menyusul. Saya sudah komunikasikan dengan beberapa kepala sekolah untuk dijalankan,” ujar Ganjar.

 

5. Pemprov Jateng bekerja sama dengan KPK

Keren, Sekolah di Jateng Ajarkan Pendidikan Antikorupsi ke Siswa Dok.IDN Times

Untuk mewujudkan program itu, Gubernur Ganjar bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terutama untuk mewujudkan sinkronisasi materi dengan bentuk-bentuk pengajaran yang cocok.

Wakil Ketua KPK Saut Situmorang yang hadir dalam launching Pergub tentang pendidikan antikorupsi menyampaikan pendidikan karakter dan antikorupsi sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan integritas seseorang. Integritas, kata dia, menjadi modal penting dalam pemberantasan korupsi.

“Sampai saat ini sudah ada 10 provinsi yang mulai menerapkan pendidikan karakter dan antikorupsi di sekolah. Saya salut sama Jateng karena cepat merespon. Kesepuluh provinsi itu akan menjadi percontohan bagi daerah lainnya,” ujar Saut.

Baca Juga: Jokowi Bawa Sapu Lidi sebagai Simbol Antikorupsi

Topik:

Berita Terkini Lainnya