Takut Tertular Virus Corona, Ratusan Warga Tinggalkan Natuna

Warga Natuna sempat protes

Jakarta, IDN Times - Ratusan warga memilih meninggalkan Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, sehari setelah pemerintah memulangkan 238 WNI dari Wuhan, Tiongkok, dan mengarantina mereka di wilayah Natuna. Warga Natuna khawatir ratusan WNI tersebut menularkan wabah virus corona dari tempat asalnya di Kota Wuhan, Tiongkok.

"Warga takut tertular virus mematikan tersebut," kata seorang warga Natuna, Herman seperti dilansir Antara, Senin malam (3/2).

Sebelumnya, warga sempat protes saat ratusan WNI sedang dievakuasi ke Natuna pada Minggu (2/2), setelah dijemput dari Wuhan.

1. Warga meninggalkan Natuna setelah ada surat edaran Pemkab Natuna

Takut Tertular Virus Corona, Ratusan Warga Tinggalkan NatunaRatusan WNI saat dievakuasi dari Wuhan, Tiongkok, menggunakan pesawat Batik Air. (Twitter/@infoppkk)

Terbitnya Surat Edaran Pemerintah Kabupaten Natuna yang meliburkan seluruh kegiatan belajar dan mengajar di sekolah terhitung sejak 3 hingga 17 Februari 2020, juga menjadi alasan warga ramai-ramai kembali ke daerah asal atau sekadar mengungsi, karena ketakutan tertular virus corona.

Kendati, belakangan turun Surat Edaran dari Kementerian Dalam Negeri yang meminta Pemkab Natuna mencabut surat edaran tersebut, dan tetap melaksanakan aktivitas belajar mengajar di sekolah. Menurut Herman, warga tetap bersikeras meliburkan anak-anak mereka, terutama ibu-ibu.

"Apalagi Surat Edaran Kemendagri itu turun setelah warga berangkat meninggalkan Natuna," kata Cherman.

2. Sedikitnya 675 warga Natuna mengungsi ke daerah lain

Takut Tertular Virus Corona, Ratusan Warga Tinggalkan NatunaTim evakuasi saling berpelukan setelah tiba di Bandara Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau, Minggu (2/2) (Dok. Kementerian Luar Negeri)

Berdasarkan data PT Pelni wilayah kerja Ranai, sedikitnya 675 penumpang berangkat menggunakan Kapal KM Bukit Raya pada Senin (3/2) pukul 03.00 WIB, rute Ranai-Midai.

Itu belum termasuk kapal-kapal lainnya seperti pompong nelayan atau sejenisnya. Umumnya warga yang keluar dari Ranai adalah warga asli Kalimantan, Pulau Midai, Pulau Serasan, dan Pulau Subi.

"Termasuk istri dan anak saya, mereka minta pulang ke Pulau Serasan, sebab takut dengan isu virus corona," tutur Herman.

Baca Juga: Virus Corona: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati dan Mencegahnya

3. Warga akan kembali ke Natuna jika proses karantina WNI sudah selesai

Takut Tertular Virus Corona, Ratusan Warga Tinggalkan Natuna(ANTARA FOTO/M N Kanwa)

Senada dengan Herman, Musliha mengaku sementara ini terpaksa meninggalkan Natuna dan kembali ke daerah kelahirannya, Pulau Midai. Dia khawatir terjangkit virus corona, meski pemerintah sudah menyatakan 238 WNI dari Wuhan, pulang ke Tanah Air dalam kondisi sehat.

"Nanti pasti balik lagi ke Ranai kalau proses karantina WNI itu sudah selesai. Informasinya mereka dikarantina selama dua minggu di Natuna," ucap dia.

4. Sebanyak 285 orang dikarantina di Natuna

Takut Tertular Virus Corona, Ratusan Warga Tinggalkan NatunaRatusan WNI yang dievakuasi dari wabah virus corona di Tiongkok, tiba di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (2/2). (ANTARA FOTO/M N Kanwa)

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan dalam rapat terbatas yang dilakukan di Bandara Halim Perdana Kusuma pada Minggu (2/2), terdapat enam keputusan. Di antaranya pemerintah berhasil memulangkan 243 WNI dari Wuhan, termasuk tim evakuasi.

"Dari rapat terbatas yang langsung oleh dipimpin oleh bapak presiden ingin kami sampaikan beberapa pertama, alhamdulillah total 243 orang, termasuk di antaranya lima orang tim yang kita pulangkan dari Wuhan telah tiba dengan selamat," ujar Retno.

Retno menjelaskan 243 orang akan melalui masa observasi selama 14 hari di Natuna. Bahkan, 42 tim penjemput WNI dari Wuhan juga akan menjalankan masa observasi. Sehingga total orang yang menjalankan observasi adalah 285 orang.

"Saat ini alhamdulillah mereka dalam kondisi sehat," ujar Menlu.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyebutkan sebanyak tujuh dari 245 WNI batal dievakuasi dari Wuhan, Tiongkok. Empat orang tidak bersedia dipulangkan ke tanah air dan tiga lainnya tidak lolos screening kesehatan. Sehingga hanya 238 orang yang berhasil dievakuasi dari negeri Tirai Bambu.

Sebanyak 238 WNI itu tiba di Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau, Minggu (2/2) sekitar pukul 08.30 WIB, menggunakan pesawat Batik Air. Mereka keluar dari pesawat sekitar pukul 09.00 WIB, dan langsung diterbangkan ke Hanggar Lanud Raden Sadjad, Natuna, Kepulauan Riau, untuk menjalani obeservasi. Mereka diobeservasi bersama 42 tim evakuasi.

5. Jokowi minta warga berbesar hati

Takut Tertular Virus Corona, Ratusan Warga Tinggalkan NatunaPresiden Jokowi di Sukajaya, Bogor, Jawa Barat, Senin 3 Februari 2020 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Menanggapi protes dari warga Natuna, Presiden Joko "Jokowi" Widodo meminta masyarakat berbesar hati menerima WNI yang dikarantina di Natuna. Ia menyebut, para WNI yang datang dari Tiongkok tersebut dalam keadaan sehat semua.

"Saya kira kita memerlukan kebesaran hati seluruh masyarakat Indonesia. Apa pun itu adalah saudara-saudara kita," kata Jokowi di Sukajaya, Bogor, Jawa Barat, Senin (3/2).

Soal Natuna yang dipilih jadi tempat karantina, Jokowi mengucapkan terima kasih kepada masyarakat. Dia menegaskan, para WNI yang berada di Natuna juga bagian dari Indonesia. Presiden memastikan 243 WNI yang dievakuasi dari Wuhan dalam keadaan sehat.

"Tetapi dalam protokol kesehatan diperlukan tahapan-tahapan sebelum dikembalikan ke keluarga. Tahapan observasi sehingga betul-betul dinyatakan mereka clean, bersih, sehingga dapat kembali ke keluarga masing-masing. Itu protokol kesehatan yang harus diikuti," kata dia.

Sementara, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan kementeriannya tidak dapat memenuhi permintaan dari salah satu anggota DPR, agar mengisolasi WNI yang baru dipulangkan dari Wuhan ke kapal perang, karena menurutnya tidak manusiawi.

"Coba bayangkan kalau di kapal perang. Kita gak manusiawi, apalagi kalau kapal perang, memang tidak disiapkan untuk itu. Apalagi (yang dikarantina) ada anak-anak, ada ibu hamil. Jadi kita harus rasional," kata Menkes dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IX DPR di Gedung DPR, Senin (3/2).

Selain tidak manusiawi, menurut Menkes, kapal perang juga dinilai tidak representatif untuk mengarantina WNI yang pulang dari Wuhan, Tiongkok. "Tempatnya tidak representatif," kata dia.

Selain itu, Terawan juga mengatakan, isolasi WNI dari Wuhan di kapal perang juga berpotensi membahayakan. "Kalau mereka gak disiplin justru berbahaya," kata dia.

Takut Tertular Virus Corona, Ratusan Warga Tinggalkan Natuna(IDN Times/Arief Rahmat)

Baca Juga: Airlangga Waswas Antivirus Corona Belum Ditemukan

Topik:

  • Rochmanudin
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya