Balas Kematian Soleimani, Iran Serang Fasilitas Militer AS di Irak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagdad, IDN Times - Iran menyerang dua barak militer Amerika Serikat di Irak pada Selasa (7/1). Dalam pernyataan resmi Pentagon yang dikutip AP, Iran menggunakan "lebih dari selusin misil" dalam serangan tersebut.
Tehran mengatakan bahwa ini dilakukan untuk membalas dendam atas serangan udara oleh Amerika Serikat yang membunuh Jenderal Qassem Soleimani pada Jumat (4/1). Soleimani sendiri merupakan pimpinan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dan salah satu orang terkuat di Iran.
1. Pentagon menyebut dua pangkalan militer jadi target
Pentagon menyebut sasaran serangan Iran adalah dua pangkalan militer yaitu Al Assad dan Irbil. Saat ini Amerika Serikat sedang melakukan pengecekan terkait kerusakan. Menurut informasi, belum ada laporan korban jiwa maupun luka dari serangan yang terjadi pada Rabu dini hari waktu setempat (8/1).
Ketua DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi, sudah diberitahu tentang situasi terbaru ini oleh Wakil Presiden Mike Pence. Juru bicara Pelosi mencuitkan bahwa usai mendengar kabar tersebut, Pelosi meminta beberapa anggota Partai Demokrat yang sedang melakukan pertemuan dengannya untuk berdoa agar tak ada korban.
Baca Juga: [BREAKING] Iran Serang Pangkalan Militer AS dengan Belasan Rudal
2. Iran mengaku bertanggung jawab dan menyebut serangan atas nama "martir Soleimani"
Editor’s picks
Seperti dilaporkan CBS News, Korps Garda Revolusi Islam mengaku bertanggung jawab, tapi hanya menyebutkan satu serangan, bukan dua seperti yang dilaporkan oleh Pentagon. Unit militer Iran itu mengatakan hanya menyerang pangkalan militer Al Assad dan tak menyinggung sama sekali soal Irbil.
Iran pun menyebut langkah ini diambil demi Soleimani yang menjadi martir. "Para tentara unit udara IRGC yang gagah berani telah sukses melancarkan sebuah serangan dengan puluhan misil balitsik terhadap pangkalan militer Al Assad atas nama martir Jenderal Qassem Soleimani," tulis pernyataan itu.
3. Iran mengancam akan bertindak jika Amerika Serikat membalas dendam
Usai serangan itu terjadi, IRGC kembali mengeluarkan ancaman kepada Amerika Serikat. "Kami mengingatkan seluruh aliansi Amerika, yang memberikan pangkalan mereka kepada tentara terorisnya, bahwa wilayah mana pun yang jadi titik awal atas serangan agresif terhadap Iran akan menjadi target," tulis IRGC, seperti dikutip kantor berita IRNA.
Pangkalan militer Al Assad sendiri pertama kali digunakan oleh Amerika Serikat ketika invasi terjadi pada 2003. Sekarang ada sekitar 1.500 tentara Amerika Serikat dan koalisi yang menempati fasilitas itu, salah satunya berasal dari Angkatan Bersenjata Norwegia.
Juru bicara Norwegia mengatakan kepada AP bahwa sejauh ini tidak ada dari sekitar 70 tentaranya yang menjadi korban. Belum diketahui bagaimana respons Gedung Putih terkait serangan tersebut.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb
Baca Juga: [FOTO] Puluhan Ribu Warga Iran Hadiri Pemakaman Qassem Soleimani